Kerjasama Taiwan-Cina Diprediksi Untungkan Indonesia

Reporter

Editor

Senin, 26 Juli 2010 16:50 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Kerjasama ekonomi Taiwan-Cina dalam kerangka Economic Cooperation Framework Agreement (ECFA) dinilai bisa menguntungkan Indonesia. "Kerjasama ini bisa menguntungkan semua pihak (baik Taiwan, Cina maupun Indonesia)," kata Peneliti dari Tamkang University, Mignonne Man-jung Chan dalam Diskusi "Dynamic of Cross-Strait
Relations: Indonesia and Regional Perspectives" di kantor Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) hari ini.

ECFA adalah perjanjian kerjasama Taiwan-Cina untuk mengurangi berbagai
hambatan tarif. Kerjasama ini masih dalam tahap negosiasi kedua belah
pihak.

Menurut Mignonne, dengan perjanjian ini, maka Taiwan bisa lebih banyak
mengeksplorasi pasar Cina. Sehingga industri Taiwan akan lebih maju.
Jika industri di Taiwan lebih maju, maka Indonesia bisa mendukung dengan ekspor bahan baku dan bahan setengah jadi ke Taiwan.

Mignonne menjelaskan, beberapa tahun belakangan, sejumlah sektor
industri Taiwan mengalami kemunduran. Hal itu karena Taiwan menjadi
kurang bisa mengeksplorasi pasar Cina karena negara Tirai Bambu itu menjalin perjanjian perdagangan bebas dengan ASEAN. "Ini berpotensi negatif bagi Taiwan," kata dia.

Kerugian yang dialami Taiwan disebabkan perjanjian perdagangan bebas ASEAN-Cina terutama di sektor industri tekstil, petrokimia dan suku cadang kendaraan.

Maka, Taiwan melihat bahwa perjanjian ini penting untuk segera dilaksanakan. Bila Taiwan dan Cina sudah menjalin kerjasama ECFA, maka sejumlah sektor industri justru akan bertumbuh.

Mignonne mengatakan, sektor industri yang akan tumbuh dengan kerjasama
ECFA diantaranya industri tekstil, permesinan, petrokimia, baja serta
gas dan batubara. Menurut dia, dengan ECFA, industri tekstil bisa
tumbuh 16 persen. Sementara industri permesinan dan petrokimia
masing-masing tumbuh 14 persen dan 15 persen. Adapun industri baja
serta minyak dan gas bisa tumbuh masing-masing 8 persen.

Senada dengan Mignonne, Peneliti Chung-Hua Institution for Economic
Research, Kristy Tsun Tzu mengatakan, ECFA akan untungkan
Indonesia. "Indonesia bisa lebih banyak mengekspor bahan baku dan
bahan setengah jadi ke Taiwan," kata dia.

Saat ini saja, Indonesia telah menikmati pertumbuhan ekspor yang
cukup besar ke Taiwan. Perdagangan Indonesia terhadap Taiwan surplus.

Berdasarkan data di Kementerian Perdagangan, Indonesia memang selalu
mengalami surplus perdagangan dengan Taiwan sejak 2005. Namun, nilai
surplus perdagangan mengalami penurunan sejak 2006. Pada 2006, surplus
perdagangan Indonesia terhadap Taiwan mencapai US$ 1,412 juta. Namun,
pada 2009, nilai surplus perdagangan hanya US$ 988 ribu.

EKA UTAMI APRILIA

Berita terkait

Bertemu PM Cina, Prabowo Bahas Penguatan Bilateral hingga Kerja Sama Tingkat Global

28 hari lalu

Bertemu PM Cina, Prabowo Bahas Penguatan Bilateral hingga Kerja Sama Tingkat Global

Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral

30 November 2023

Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral

Hadiri Peringatan 50 Tahun Hubungan Diplomatik Korea-Indonesia, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia-Thailand

27 November 2023

Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia-Thailand

Bertemu Duta Besar RI untuk Thailand, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia - Thailand

Baca Selengkapnya

LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

23 Agustus 2023

LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

Awal pembentukan LIPI pada 1967 dimulai dengan peleburan lembaga-lembaga ilmiah yang lebih dulu didirikan.

Baca Selengkapnya

Mendag Bahas Peningkatan Hubungan Ekonomi Bilateral Indonesia - Inggris

10 Maret 2023

Mendag Bahas Peningkatan Hubungan Ekonomi Bilateral Indonesia - Inggris

Indonesia dan Inggris telah memiliki forum Joint Economic and Trade Committee (JETCO)

Baca Selengkapnya

Jokowi Targetkan Nilai Perdagangan dengan Vietnam Capai US$ 15 Miliar

22 Desember 2022

Jokowi Targetkan Nilai Perdagangan dengan Vietnam Capai US$ 15 Miliar

Jokowi menyebut dalam pertemuan hari ini, dirinya telah menandatangani tiga MoU atau nota kesepahaman tentang kerja sama.

Baca Selengkapnya

PM Australia Tawarkan Bantuan Iklim ke Jokowi untuk Pererat Kerja Sama

6 Juni 2022

PM Australia Tawarkan Bantuan Iklim ke Jokowi untuk Pererat Kerja Sama

Kunjungan Anthony Albanese ke Indonesia menjadi pertemuan bilateral pertama bagi pemerintahan Australia yang baru.

Baca Selengkapnya

Bertemu Menlu Prancis, Jokowi Sampaikan 5 Pesan soal Hubungan Kedua Negara

24 November 2021

Bertemu Menlu Prancis, Jokowi Sampaikan 5 Pesan soal Hubungan Kedua Negara

Jokowi menyampaikan terima kasih atas dukungan vaksin Prancis ke Indonesia yang jumlah totalnya akan mencapai 4,8 juta dosis.

Baca Selengkapnya

Insiden Diplomat Nigeria, Kemenlu: Semoga Hubungan Bilatera Tetap Baik

11 Agustus 2021

Insiden Diplomat Nigeria, Kemenlu: Semoga Hubungan Bilatera Tetap Baik

Kementerian Luar Negeri menegaskan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Nigeria telah berjalan baik.

Baca Selengkapnya

Semester 1 2021, AstraZeneca Raup USD 1,2 Miliar dari Penjualan Vaksin Covid-19

29 Juli 2021

Semester 1 2021, AstraZeneca Raup USD 1,2 Miliar dari Penjualan Vaksin Covid-19

Perusahaan farmasi multinasional AstraZeneca meraup pendapatan US$ 1,2 miliar dari penjualan vaksin Covid-19 sepanjang semester pertama 2021.

Baca Selengkapnya