Tiga Maskapai Diusulkan Segera Terbang ke Eropa

Reporter

Editor

Minggu, 11 Juli 2010 18:17 WIB

TEMPO/Dimas Aryo
TEMPO Interaktif, Jakarta - Rekomendasi pencabutan larangan terbang terhadap maskapai Lion Air, Sriwijaya Air, dan Travira Air segera diajukan oleh Kementerian Perhubungan ke Komisi Keselamatan Persekutuan Negara-negara Eropa.

"Untuk Lion, sudah pasti akan kami ajukan lagi. Tetapi, khusus dua maskapai Siriwijaya dan Travira, akan dibahas lebih mendalam dengan perwakilan maskapai minggu depan," jelas Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara Kementerian Perhubungan Yurlis Hasibuan dalam rilisnya yang dimuat di situs Kementerian Perhubungan.

Kementerian Perhubungan sebelumnya telah merekomendasikan pencabutan larangan terbang ke Eropa terhadap Lion Air, Batavia Air, dan Indonesia Air Asia. Namun, Komisi Eropa hanya meloloskan Batavia Air dan Indonesia Air Asia.


Agar dapat terbang ke Eropa, pemerintah meminta Lion Air memperbaiki sejumlah hal yang menjadi dasar penolakan Komisi Eropa. ”Mereka harus menyusun laporan yang rinci mengenai kondisi kecelakaan-kecelakaan yang pernah dialami, sejak 2004. Selanjutnya, mereka juga harus bisa menjelaskan bagaimana cara mengimbangi pertumbuhan jumlah pesawat dengan aspek keselamatannya," papar Yurlis.

Menurutnya, akibat penolakan tersebut, tak hanya Lion Air yang harus berbenah. Pemerintah, juga harus melakukan sejumlah tindakan untuk meningkatkan keyaninan Komisi Eropa agar tak ada lagi rekomendasi yang mendapat penolakan ke depan.


Salah satu tindakan itu adalah melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap Lion Air, serta menindaklanjuti dengan tegas seluruh temuan yang terkait dengan insiden maupun kecelakaan.

Selain harus memiliki catatan yang baik dalam urusan keselamatan penerbangan, Yurlis menambahkan, maskapai yang ingin diajukan rekomendasi pencabutan larangan terbangnya ke Eropa harus memenuhi syarat ANNEX 6 International Civil Aviation Organization (ICAO) dan Civil Aviation Safety Regulation (CASR) 121 dan 135.


Aturan tersebut mengenai antara lain kewajiban seluruh pesawat yang dioperasikan memiliki perlengkapan keselamatan modern seperti pintu tahan peluru (bulletproof cockpit door), sensor anti-tabrakan pesawat (TCAS), pendeteksi cuaca dan ketinggian (GPWS), Ground Proximity Warning System (GPWS), dan alat sensor pegunungan. ”Persyaratan ini belum dipenuhi Sriwijaya dan Travira. Kami akan meminta mereka memenuhi persyaratan itu agar lolos tahun depan,” ujarnya.


Oleh karena alasan itu pula Travira tidak dimasukkan dari daftar maskapai yang akan direkomendasikan untuk keluar dari daftar hitam Uni Eropa tahun ini.

"Sriwijaya akan kita tanya, apakah bersedia untuk tidak mengoperasikan lagi Boeing 737-200, sesuai ketentuan Komisi Eropa. Sementara pesawat jenis itu merupakan separuh dari total pesawat yang mereka operasikan," papar Yurlis.


Dia menyarankan agar Sriwijaya memiliki komitmen untuk meremajakan armadanya dengan mengganti Boeing 737-200 dengan pesawat generasi lebih baru seperti yang dilakukan Batavia Air. ”Komitmen itu harus segera dilakukan, karena jika mau dicabut larangan terbangnya tahun depan, maka dokumen rekomendasi sudah harus kita kirimkan kepada Komisi Eropa akhir tahun ini untuk mereka pelajari.”

Sebelumnya, Presiden Direktur Sriwijaya Air Chandra Lie mengatakan, maskapainya akan mendatangkan 20 unit Boeing 737-800 NG sampai 2015 untuk menggeser posisi pesawat-pesawat tua yang dioperasikannya. Untuk tahap awal, jelasnya, akan didatangkan tiga unit mulai Oktober 2010.


Sedangkan Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait pekan lalu menuturkan, pihaknya akan menambah rute penerbangan ke Australia. Maskapai ini dijatahi" tiga kota di benua kanguru tersebut antara lain Perth, Sydney, dan Melbourne. Dalam waktu dekat ini pihak Australia juga akan datang untuk mengecek kesiapan Lion Air.


MARIA

Berita terkait

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

15 jam lalu

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

Proyek peningkatan dan pengembangan Stasiun Tanah Abang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

19 jam lalu

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengklaim bahwa keselamatan dan keamanan pelayaran kapal Indonesia telah diakui dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

1 hari lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

1 hari lalu

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

3 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

4 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

4 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

7 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

9 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya