TEMPO Interaktif, Jakarta:Aksi ambil untung saham unggulan menekan indeks saham gabungan sebesar 4,280 poin ke level 446,210 pada Rabu (6/2). Penurunan juga dialami indeks saham terkuat LQ45 terkoreksi 1,297 ke level 95,296 dan indeks syariah tertekan 0,576 ke level 69,441. Seorang analis Bhakti Capital, Budi Ruseno, mengatakan penurunan ini selain karena profit taking juga karena berita Gudang Garam yang mengakuisisi PT Karyadibya Mahardika. Akuisisi ini untuk memuluskan rencana Gudang Garam membuat rokok rendah nikotin dan tar. Gudang Garam (GGRM) turun Rp 200 menjadi Rp 11.450. Namun demikian, indeks tidak sampai terjatuh lebih tajam. Pasalnya, saham lapis kedua dan ketiga masih menahan laju turunnya indeks. Budi mengungkapkan bahwa saham – saham yang bergerak dalam bidang farmasi menjadi incaran pelaku pasar. “Ini juga merupakan dampak dari banjir yang berkelanjutan, sehingga saham yang bergerak di bidang farmasi menjadi perhatian,” jelas dia. Seperti saham yang bergerak dalam bidang obat-obatan antara lain Tempo Scan Pacific, Kalbe Farma, dan Kimia Farma. Ia juga mengatakan pelaku pasar kembali akan melihat saham yang bergerak dalam bidang farmasi dan spare part seperti Astra Internasional (ASII). “Saham ini yang bergerak, hal ini karena banyak kerusakan spare part kendaraan dan tingkat kesehatan masyarakat yang turun akibat banjir,” ujar dia. Perdagangan hari ini cukup cukup semarak, dengan 17.482 transaksi perdagangan, 1.082.947 lot saham berpindah tangan, senilai Rp 435,5 miliar. Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 50 saham mengalami kenaikan, 89 saham turun, and 247 saham pada posisi stagnan. Sementara itu saham seperti Indosat (ISAT) turun Rp 250 menjadi Rp 10.350. HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 175 menjadi Rp 4.075. Astra Internasional (ASII) turun Rp 100 menjadi Rp 2.575. Telkom (TLKM) turun Rp 50 menjadi Rp3.550. (Andi Dewanto-Tempo News Room)
Berita terkait
Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?
6 menit lalu
Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?
Airlangga membahas terkait komitmen Indonesia dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan di pertemuan OECD.