Mundurnya Sri Mulyani Belum Pengaruhi Optimisme Pelaku Bisnis

Reporter

Editor

Senin, 10 Mei 2010 18:26 WIB

Sejumlah pekerja hilir mudik pada jam sibuk di Sydney, Rabu (28/10). Indeks Harga Konsumen dan inflasi Australia akan diumumkan oleh Biro Statistik Australia pada hari ini. REUTERS/Daniel Munoz
TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan mengatakan mundurnya Sri Mulyani Indrawati dari jabatan Menteri Keuangan hanya akan membawa dampak jangka pendek bagi tingkat optimisme pelaku bisnis di Indonesia. "Kalau disurvei sekarang memang ada shock di pasar, tapi itu hanya jangka pendek. Optimisme akan pulih kembali," kata Rusman di Jakarta, Senin (10/5).

Rusman mengatakan, ramainya pemberitaan di berbagai media massa mengenai mundurnya Sri Mulyani tidak bisa dipungkiri menyebabkan kenaikan pasar antara lain ditunjukkan oleh anjloknya saham dan melemahnya nilai rupiah. Menurut dia, faktor utamanya bukan mundurnya Sri Mulyani. "Hal itu lebih disebabkan krisis Yunani dan melemahnya nilai mata uang beberapa negara," katanya. "Jadi lebih karena faktor eksternal."

Berdasarkan pernyataan Badan Pusat Statistik, Senin ini, Indeks Tendensi Bisnis (ITB) Indonesia pada kuartal I-2010 mencapai 103,41 yang mengindikasikan peningkatan kondisi bisnis pada triwulan ini. Namun tingkat optimisme pelaku bisnis lebih rendah dari kuartal sebelumnya sebesar 108,45. Sementara Indeks Kuartal II-2010 diperkirakan meningkat hingga 107,62.

Pada saat survei tersebut dilakukan, Sri Mulyani belum menyatakan keputusannya mundur sebagai Menteri Keuangan. Rusman menegaskan, siapa pun nantinya pengganti Sri Mulyani yang ditunjuk SBY akan sangat menentukan pasar. "Apakah nantinya menteri yang baru pro rakyat atau pro pasar, itu akan sangat menentukan," ujarnya.

ADISTI DINI INDRESWARI

Berita terkait

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

2 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

3 hari lalu

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.

Baca Selengkapnya

TKN Prabowo-Gibran Siapkan Strategi Kerek Rasio Pajak, Perlu Evaluasi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen

4 hari lalu

TKN Prabowo-Gibran Siapkan Strategi Kerek Rasio Pajak, Perlu Evaluasi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen

TKN Prabowo-Gibran tengah kaji kenaikan PPN menjadi 12 persen, apakah memberi manfaat atau kerugian netto terhadap perekonomian?

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

4 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

4 hari lalu

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

4 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

11 hari lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

11 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

11 hari lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

11 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya