Juru Bicara ExxonMobil Indonesia, Julia Tumengkol, membenarkan adanya penghentian operasional di lapangan gas South Lhoksukon, Arun, dan Pase, akibat insiden-insiden yang terjadi di luar kontrol perusahaan, sebagai ekses tidak stabilnya kondisi keamanan di daerah ini.
Pihak perusahaan, sebut Julia, sangat menyesalkan bahwa situasi keamanan diAceh telah memaksa perusahaan untuk mengambil tindakan ini setelahberoperasi selama 30 tahun. Namun, keadaan di Aceh akan terus dievaluasi dankegiatan produksi akan dilanjutkan bila situasi memungkinkan.
Sumber-sumber TEMPO di ExxonMobil mengungkapkan, pihak GAM memerasperusahaan tersebut sebanyak Rp 5 miliar hingga menyebabkan perusahaanmengambil keputusan penghentian operasional. Sebelumnya, perusahaanekplorasi migas raksasa itu sudah mendapat beragam bentuk ancaman, seperti serangan dengan Grenade Louncher Machine (GLM) dan senjata otomatis lainnya. Bahkan sekitar13.000 dinamit seismic pernah hilang dari gudang penyimpanan dan sempatterjadi beberapa kali aksi pembakaran terhadap fasilitas ExxonMobil, baikberupa gedung maupun sarana transportasi.
Menurut catatan TEMPO, di antara beberapa perusahaan vital yang ada di Aceh,seperti PT Arun NGL Co., PT Asean Aceh Fertilizer, PT Pupuk Iskandar Muda,PT Kertas Kraft Aceh dan PT Humpuss Aromatic, ExxonMobil merupakanperusahaan yang paling sering mengalami serangan bersenjata dari gerilyawanGAM.
Menurut keterangan Wakil Panglima GAM Wilayah Pase, Sofyan Daud kepada TEMPObeberapa waktu lalu, serangan tersebut terpaksa dilakukan karena perusahaanyang bermarkas di Dallas, Amerika, itu tidak mematuhi amaran GAM agar tidakmenggunakan aparat keamanan untuk mengamankan pabrik dan aset perusahanlainnya.
Dengan berhentinya operasional ExxonMobil, secara otomatis akan berdampakpada beberap perusahaan vital lainnya yang menggunakan gas alam sebagaibahan baku produksi dan pembangkit tenaga listrik. PT Arun NGL Co sejak soretadi dilaporkan terpaksa beroperasi dengan satu train dari enam train yangdimilikinya, menyusul terhentinya pasokan gas dari ladang ExxonMobil diLhoksukon -- sekitar 19 kilometer arah timur Lhokseumawe.
Hal yang sama juga dialami oleh PT Pupuk Iskandar Muda (PT PIM). Beberapajam sebelum berita ini diturunkan, perusahaan penghasil pupuk terbesar diAceh ini dilaporkan terpaksa menghentikan operasi. Yang lebih gawat, listrikyang menerangi perumahan karyawannya juga dilaporkan padam. (Zainal Bakri)