BPPN akan Laporkan Lima Obligor ke Mabes Polri

Reporter

Editor

Selasa, 22 Juli 2003 10:11 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepala BPPN Syafruddin Temenggung akan melaporkan lima kelompok obligor yang membandel ke Mabes Polri hari ini, Selasa (4/2). Rencananya, Syaf akan pergi ke Mabes, usai mengikuti rapat kerja dengan DPR sore ini. Saya akan adukan lima kelompok, artinya baik komisaris maupun direksinya, kata dia sebelum mengikuti rapat kerja dengan Komisi V DPR di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa (4/2). Menurut Syaf, dulu pihaknya hanya mengadukan pemegang saham terbesar saja. Namun saat ini pihaknya berupaya memproses semua yang bertanggung jawab dengan aktivitas perusahaan bersangkutan secara hukum. Jadi dari atas sampai bawah direksinya, saya babat semua, tegasnya. Sementara itu, Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas Kwik Kian Gie menyambut baik upaya BPPN tersebut. Itu bagus. Itu namanya BPPN mencari peluang hukum untuk meniadakan alasan yang dibuat-buat, kata dia sebelum mengikuti rapat kerja di Komisi IX DPR di Gedung MPR/DPR Jakarta. Menurut Kwik, cara itu harus ditempuh karena BPPN terbentur pertimbangan pengadilan yang menyatakan pihak yang bertanggung jawab dalam perseroan terbatas adalah jajaran direksinya, bukan komisarisnya. Karena itu BPPN kemungkinan besar selalu mengalami kekalahan di pengadilan. Kwik juga memaklumi jika upaya hukum ini dinilai terlambat. Pasalnya BPPN terus menerus mengalami pergantian pemimpin. Selain itu, kebingungan juga melanda para anggota BPPN. Menteri-menterinya juga bingung, zig-zag. Kadang-kadang mau menindak, kadang-kadang tidak. Ukurannya lain-lain. Kadang bingung mau menghukum orang atau uangnya. Jadi maunya apa? gugatnya. Kepala Bappenas ini berpendapat, para obligor yang tidak memiliki uang tunai untuk melunasi kewajibannya seharusnya asset-assetnya disita dan disegel seketika. Lalu orangnya ditangkap semua, kata dia. Setelah itu, obligornya ditangkap dan ditahan. Menurut Kwik, setelah penahanan, barulah disesuaikan proses hukumnya. Jika undang-undangnya tidak masuk akal sebaiknya diganti. Hal ini, kata Kwik, juga dilakukan di Amerika Serikat terutama setelah skandal Enron dan Worldcom. Jadi kalau kelihatan skandal jangan koprol-koprolan. Cari undang-undangnya. Jalan dulu, yang lain nanti disesuaikan, kata Kwik menutup pembicaraan. (Dara Meutia UningTempo News Room)

Berita terkait

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

37 menit lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Pemkot Depok Bakal Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di DOS Margonda

40 menit lalu

Pemkot Depok Bakal Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di DOS Margonda

Nobar pertandingan timnas Indonesia vs Uzbekistan itu akan digelar mulai pukul 20.00 WIB di Depok Open Space, Jalan Margonda.

Baca Selengkapnya

Bembang Nurdiansyah Puji Capaian Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, Minta Lebih Waspada Hadapi Uzbekistan

41 menit lalu

Bembang Nurdiansyah Puji Capaian Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, Minta Lebih Waspada Hadapi Uzbekistan

Legenda Timnas Indonesia, Bambang Nurdiansyah, menilai pencapaian Timnas U-23 di Piala Asia U-23 AFC 2024 merupakan hasil kerja sama banyak pihak.

Baca Selengkapnya

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

1 jam lalu

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

Menurut IPW, polisi pesta narkoba di Depok harus diberi sanksi lebih berat karena mereka tahu mengonsumsi narkoba itu dilarang.

Baca Selengkapnya

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

2 jam lalu

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

Psikolog menyebut perceraian sebagai salah satu penyebab fenomena fatherless atau situasi anak kekurangan kehadiran dan peran ayah.

Baca Selengkapnya

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

2 jam lalu

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

Tien Soeharto memiliki profil yang kompleks, seorang ibu negara yang peduli hingga terlibat dalam berbagai kontroversi yang mengiringi masa pemerintahan suaminya.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

2 jam lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

2 jam lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

2 jam lalu

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

AIR 2024 mendukung kawasan Nusa Dua, khususnya Pulau Peninsula sebagai salah satu destinasi wisata olahraga menarik di Bali

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Lima Kali Ditangkap karena Narkoba, Polisi: Dia Masih Bilang Khilaf

2 jam lalu

Rio Reifan Lima Kali Ditangkap karena Narkoba, Polisi: Dia Masih Bilang Khilaf

Polisi menyita sejumlah barang bukti dari rumah Rio Reifan berupa narkoba jenis sabu, ekstasi dan obat keras.

Baca Selengkapnya