Bankir Menolak Pajak Sektor Keuangan

Reporter

Editor

Rabu, 28 April 2010 19:22 WIB

Sigit Pramono. TEMPO/Zulkarnain
TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Umum Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional Sigit Pramono menyatakan keberatan atas ide tersebut. Menurutnya, tambahan pungutan akan memberatkan bank. Dia menilai kebutuhan mengenakan pajak lebih cocok dikenakan di Eropa dan Amerika.

"Kalau memang akan diterapkan butuh undang-undang yang jelas, karena selama ini industri sudah dikenakan pajak. Masa mau ada lagi? Tidak mungkinlah," kata Sigit di sela-sela acara Asia Pacific Conference & Exhibition di Jakarta Convention Center, Jakarta (28/4).

Apalagi, kata dia, industri perbankan juga telah membayar premi LPS. Untuk bersiap menghadapi krisis, dia mengusulkan pembentukan lembaga pencadangan alih-alih tambahan pajak.

Apalagi, sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang paling banyak dikenai peraturan. Tambahan pajak dikhawatirkan akan mengurangi minat investor menanamkan modalnya. "Laba bank bisa mengecil karena harus bayar berbagai biaya. Akibatnya deviden investor berkurang dan mereka bisa menarik modalnya," kata Sigit.

Kepala Ekonom Danareksa Institute Purbaya Yudhi Sadewa juga menganggap ide ini tak tepat diterapkan. "Lebih baik memperkuat LPS daripada mengambil pungutan baru," kata dia. Pungutan LPS juga dapat dinaikkan sampai batas atas untuk memperkuat ketahanan terhadap krisis.

Sebelumnya, Wakil Presiden Boediono mewacanakan pungutan pajak kepada industri keuangan untuk berjaga-jaga terhadap krisis. "Ada ide untuk mengenakan semacam pajak kepada sektor keuangan saat berada dalam kondisi baik," ujar Boediono.

Menurut Boediono, ide tersebut tercetus dalam pertemuan antar negara-negara G20. Dana itu akan digunakan sebagai semacam subsidi untuk melakukan penyelamatan pada masa krisis.

Saat ini, kondisi industri keuangan Indonesia tengah berada dalam kondisi terbaik dengan banyak keuntungan. "Keuntungan ini bisa disisihkan sehingga penyelamatan pada masa krisis tidak perlu menggunakan uang milik negara," kata dia. Dengan demikian, rakyat tidak perlu menanggung kerugian sistem keuangan jika terjadi krisis.

FAMEGA SYAFIRA

Berita terkait

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

7 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

7 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

10 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

18 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

20 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

23 hari lalu

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam

Baca Selengkapnya

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

23 hari lalu

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

25 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.

Baca Selengkapnya

OJK Umumkan Restruktursisasi Kredit Perbankan Covid-19 Berakhir, Begini Artinya Bagi Pelaku Usaha

25 hari lalu

OJK Umumkan Restruktursisasi Kredit Perbankan Covid-19 Berakhir, Begini Artinya Bagi Pelaku Usaha

OJK sampaikan restrukturisasi kredit perbankan untuk mengatasi dampak Covid-19 berakhir pada 31 Maret 2024,. Apa artinya bagi pelaku usaha?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

26 hari lalu

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya