Pengusaha Makanan Tolak Teken Kontrak Kenaikan Harga Gas  

Reporter

Editor

Sabtu, 27 Maret 2010 19:21 WIB

TEMPO/Tri Handiyatno
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengusaha makanan dan minuman belum bersedia meneken kontrak pembelian gas dengan harga yang lebih tinggi. "Baru ada pemberitahuan mengenai kenaikan harga gas, tapi belum ada penadatanganan. Hari Senin akan ada pembahasan lagi dengan Perusahan Gas Negara (PGN), mudah-mudahan ada penyelesaiannya," kata Adhi Lukman, ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), Sabtu (27/3).

Perusahaan Gas Negara (PGN) akan menaikkan harga gas untuk industri pada 1 April. Berdasarkan surat pemberitahuan yang disampaikan kepada Gapmmi, kenaikan harga gas mencapai 15 persen.

Adhi merinci, kenaikan harga gas untuk golongan K1 naik dari US$ 4,1 per MMBTU dari US$ 3,8 MMBTU. Sementara biaya angkut gas naik dari Rp 650,- per meter kubik menjadi Rp 770,- per meter kubik. Adapun untuk golongan K2, harga gas juga naik menjadi US$ 4,1 per MMBTU. Sementara biaya angkut gas naik menjadi Rp 850,- per meter kubik.

Selain kenaikan harga, pengusaha akan dibebankan kenaikan harga atau tarif surcharge sebesar 200 persen jika konsumsinya melebihi kontrak.

Adhi mengaku terkejut dengan adanya rencana kenaikan harga gas tersebut. Pemberitahuan mengenai adanya kenaikan harga gas baru diterima Gapmmi Jumat (26/3). "Pekan lalu kami hanya membahas mengenai kuota gas untuk industri. Tidak ada pembahasan soal kenaikan harga dan surcharge," kata Adhi.

Adhi menyebutkan, kebutuhan gas untuk industri makanan dan minuman mencapai 25 juta meter kubik per bulan. Dia mengatakan kenaikan harga gas ini, akan mempengaruhi daya saing produk makanan dan minuman dalam negri. Sebab, pengusaha tentu akan emnaikkan harga produknya. "Kami mengkhawatirkan persaingan dengan makanan minuman impor," kata dia. Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan, impor produk makanan dan minuman pada 2009 sudah mencapai US$ 171 juta.

Menurut Adhi, seharusnya pemerintah mendukung meningkatkan daya saing industri. "Menteri perindustrian juga mengatakan, karena beliau diberi tugas meningkatkan daya saing industri, maka semua pihak di pemerintahan mendukung itu," kata Adhi.

EKA UTAMI APRILIA
[Edit] - [ Download Article ]

Berita terkait

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

23 Februari 2024

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

Menperin Agus Gumiwang mengaku pusing karena usulan perluasan penerima harga gas khusus tak kunjung menemukan titik terang dari Kementerian ESDM.

Baca Selengkapnya

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

20 Desember 2023

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

Pemprov DKI memastikan harga dan stok tabung gas epliji 3 kg menjelang Natal dan tahun baru 2024 aman. Berikut harganya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

1 Agustus 2023

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi menginstruksikan Menteri ESDM Arifin Tasrif agar mengevaluasi biaya-biaya produksi gas bumi. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Diharapkan Segera Rampungkan Prosedur Pembelian Gas

7 November 2022

Uni Eropa Diharapkan Segera Rampungkan Prosedur Pembelian Gas

Uni Eropa meminta negara-negara Eropa bisa segera menyelesaikan prosedur pembelian gas agar harga tak melambung menjelang musim dingin.

Baca Selengkapnya

KTT Uni Eropa Rundingkan Bantuan Energi ke Ukraina

20 Oktober 2022

KTT Uni Eropa Rundingkan Bantuan Energi ke Ukraina

Bantuan ke Ukraina akan menjadi salah satu agenda pembahasan di konferensi tingkat tinggi atau KTT Uni Eropa di Brussel pada Kamis, 20 Oktober 2022.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Bahas Batas Harga Gas, Belum Satu Suara di Tengah Krisis Energi

20 Oktober 2022

Uni Eropa Bahas Batas Harga Gas, Belum Satu Suara di Tengah Krisis Energi

Para pemimpin dari 27 negara anggota Uni Eropa akan bertemu pada Kamis, 20 Oktober 2022, untuk merundingkan lagi ihwal batas harga gas.

Baca Selengkapnya

Harga Gas Mahal, Warga Inggris Timbun Selimut hingga Lilin Menjelang Musim Dingin

12 Oktober 2022

Harga Gas Mahal, Warga Inggris Timbun Selimut hingga Lilin Menjelang Musim Dingin

Lonjakan harga dan rekor inflasi pangan di Inggris mengubah kecenderungan konsumen yang bersiap menghadapi musim dingin.

Baca Selengkapnya

KSP: Inflasi Dapat Dikendalikan karena Pemerintah Tahan Harga BBM, Gas dan Listrik

6 Agustus 2022

KSP: Inflasi Dapat Dikendalikan karena Pemerintah Tahan Harga BBM, Gas dan Listrik

Edy Priyono menilai terkendalinya inflasi melalui stabilitas harga barang dan jasa telah menjaga konsumsi masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingatkan Ancaman Krisis: Di Semua Negara, Harga Gas Naik 5 Kali Lipat

2 Agustus 2022

Jokowi Ingatkan Ancaman Krisis: Di Semua Negara, Harga Gas Naik 5 Kali Lipat

Meroketnya harga minyak dan gas, kata Jokowi, mendorong pelbagai negara mengalami kesulitan keuangan.

Baca Selengkapnya