Bukit Asam Minta Lakukan Uji Tuntas KPC Lagi

Reporter

Editor

Senin, 21 Juli 2003 17:18 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: PT Tambang Batubara Bukit Asam kini tengah mempertimbangkan untuk melakukan uji tuntas (due dilligence) lagi terhadap Kaltim Prima Coal (KPC). Tujuannya, untuk mendapatkan semua data yang dibutuhkan bagi penilaian harga KPC yang wajar. "PTBA mempertimbangkan akan melakukan due dilligence lebih mendalam," kata sekretaris perusahaan, Milawarma, kepada Bursa Efek Jakarta, dalam laporan tertulisnya, Selasa (4/2). Menurut dia, langkah ini akan dilakukan jika ada jaminan bahwa perusahaan pertambangan di daerah Sumatra Selatan itu akan mendapatkan semua data yang dibutuhkan, dengan waktu yang cukup serta nilai KPC dapat ditinjau ulang secara wajar. Perseroan menilai, kata Milawarma, harga yang ditawarkan oleh pemerintah untuk saham KPC terlalu mahal. Seperti diketahui, dalam sidang kabinet terbatas bulan Juli tahun lalu, pemerintah menetapkan 51 persen saham KPC dialokasikan. Yaitu, sebesar 31 persen untuk pemerintah provinsi Kalimantan Timur, dan sisanya sebesar 20 persen untuk pemerintah Indonesia. Awalnya, Bukit Asam dan PT. Aneka Tambang Tbk. menyatakan ketertarikan membeli 20 persen saham milik pemerintah itu. Kantor Menteri Negara BUMN kemudian memilih Bukit Asam sebagai pembeli saham KPC. Pemerintah menetapkan harga yang ditawarkan untuk saham ini, yaitu untuk 51 persen saham KPC senilai US$ 419 Juta atau 100 persen saham KPC senilai US$ 822 Juta. Menurut pemerintah, harga ini tidak dapat dinegosiasikan lagi. Sedangkan batas pembayaran dan transaksi akhir ditetapkan pada tanggal 31 Januari 2003, sebagaimana tertuang dalam perjanjian kerjasamanya (frame-work agreement). Tapi kemudian Bukit Asam bersama konsultannya, Price Waterhouse Coopers melakukan kajian lanjutan (high level review) atas harga yang ditetapkan pemerintah. "Dari hasil high level review dengan waktu dan data terbatas, disimpulkan bahwa harga 100 persen saham KPC yang ditawarkan itu terlalu mahal," kata Milawarma. Menurut dia, dengan alasan itulah perseroan tidak melaksanakan pembayaran hingga batas akhir tanggal 31 Januari lalu, seperti ditetapkan pemerintah. Harga yang ditetapkan terlalu mahal, tutur dia, dimana perseroan belum mempunyai kesempatan untuk melakukan uji tuntas secara lebih mendalam dengan waktu dan ketersediaan data yang memadai. "Karena itu kami ingin melakukan due dilligence lagi, dengan waktu lebih panjang," tandasnya.(Yura Syahrul - Tempo News Room)

Berita terkait

Puluhan Anggota Gangster Hendak Tawuran Diciduk di 3 Lokasi di Semarang, Sebagian Besar Masih di Bawah Umur

7 menit lalu

Puluhan Anggota Gangster Hendak Tawuran Diciduk di 3 Lokasi di Semarang, Sebagian Besar Masih di Bawah Umur

Pada saat penangkapan anggota gangster yang hendak tawuran itu, tiga orang melarikan diri dengan cara menceburkan diri ke sungai.

Baca Selengkapnya

Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23, Pelatih Timur Kapadze Tak Takut Suporter Skuad Garuda

1 jam lalu

Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23, Pelatih Timur Kapadze Tak Takut Suporter Skuad Garuda

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan akan tersaji pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa pada Senin, 29 April.

Baca Selengkapnya

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

2 jam lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Pemkot Depok Bakal Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di DOS Margonda

2 jam lalu

Pemkot Depok Bakal Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di DOS Margonda

Nobar pertandingan timnas Indonesia vs Uzbekistan itu akan digelar mulai pukul 20.00 WIB di Depok Open Space, Jalan Margonda.

Baca Selengkapnya

Bembang Nurdiansyah Puji Capaian Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, Minta Lebih Waspada Hadapi Uzbekistan

2 jam lalu

Bembang Nurdiansyah Puji Capaian Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, Minta Lebih Waspada Hadapi Uzbekistan

Legenda Timnas Indonesia, Bambang Nurdiansyah, menilai pencapaian Timnas U-23 di Piala Asia U-23 AFC 2024 merupakan hasil kerja sama banyak pihak.

Baca Selengkapnya

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

3 jam lalu

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

Menurut IPW, polisi pesta narkoba di Depok harus diberi sanksi lebih berat karena mereka tahu mengonsumsi narkoba itu dilarang.

Baca Selengkapnya

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

4 jam lalu

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

Psikolog menyebut perceraian sebagai salah satu penyebab fenomena fatherless atau situasi anak kekurangan kehadiran dan peran ayah.

Baca Selengkapnya

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

4 jam lalu

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

Tien Soeharto memiliki profil yang kompleks, seorang ibu negara yang peduli hingga terlibat dalam berbagai kontroversi yang mengiringi masa pemerintahan suaminya.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

4 jam lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

4 jam lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya