Seharusnya Lagoon 500 untuk Pelayaran jauh

Reporter

Editor

Senin, 8 Februari 2010 11:29 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Direktur PT Carita Boat Indonesia, perusahaan pemenang lelang kapal milik Kementerian Kelautan dan Perikanan, Budi Suchaeri menjelaskan, peruntukan kapal Lagoon 500 senilai Rp 14,34 miliar sebenarnya untuk pelayaran jarak jauh. "Mesinnya kuat, tapi kekuatan utamanya di layar," kata Budi saat dihubungi Tempo akhir pekan lalu.

Namun ia menyerahkan kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan jika kapal layar tersebut diperuntukkan bagi kapal pengawas terumbu karang. Menurut dia, kelebihan kapal ini adalah akomodasi yang luas, lambungnya yang lebar, bahan bakar yang irit, dan jenisnya Catamaran--berlunas ganda sehingga mudah membelah ombak. "Jarak Jakarta-Merauke hanya butuh bahan bakar 200 liter," ujar Budi.

Budi melanjutkan, kapal Lagoon 500 dibeli melalui sistem tender lelang sejak September 2009. Karena jumlah perusahaan ikut lelang tidak mencukupi, lelang kembali dibuka dan akhirnya dimenangi PT Carita Boat Indonesia.

Perusahaannya membeli kapal itu seharga 760 ribu euro atau Rp 10,97 miliar pada November 2009. Perinciannya, 525 ribu euro untuk membeli kapal secara indent dari Prancis, 170 ribu euro untuk aneka aksesorinya, dan 60 ribu euro untuk biaya kirim.

Kemudian, Budi menjual kapal itu kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan senilai Rp 14,3 miliar. Setelah harga dipotong pajak, Budi menerima bersih uang pembelian Lagoon 500 sekitar Rp 12,8 miliar. "Kesannya masih untung, tapi kami masih harus menanggung pelatihan kru, alat-alat selam, alat rumah tangga, dan jaminan perawatan untuk satu tahun," ujarnya.

Kapal itu berangkat dari Prancis menuju Singapura pada 6 Desember 2009. Lalu ke Batam pada 6 Januari 2010 setelah perakitan kapal selesai. Saat ini, ujar Budi, kapal Lagoon 500 berada di Nusa Marina, Batam. Budi mengaku belum mengetahui jadwal kapal itu berlayar ke Jakarta. "Masih menunggu surat-suratnya selesai diurus dan para kru kapal selesai pelatihan," ujarnya.

Ketua Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Harry Azhar Aziz mengatakan tidak mengetahui soal alokasi dana untuk pembelian kapal Lagoon 500 senilai Rp 14,34 miliar. Dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2009, ujarnya, pihaknya hanya membahas secara global. "Pembahasan mendetail ada di Komisi IV (bidang Perhubungan dan Infrastruktur)," katanya pada Jumat lalu.

Meski demikian, Harry mengatakan persoalan ini perlu dicek apakah peruntukan anggarannya sudah sesuai. Kalaupun ada perubahan peruntukan, katanya, seharusnya ada revisi ke anggota Dewan. "Kalau mau digunakan untuk tujuan lain, harus ada revisi," katanya. Hanya, sepengetahuannya, tidak ada pengajuan revisi.

Kasus Lagoon 500 mencuat saat digelar rapat kerja Komisi Perhubungan DPR dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan pada Senin dua pekan lalu.

Beberapa anggota Dewan menilai kapal itu tidak sesuai dengan kebutuhan dan harganya terlalu mahal. Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengaku telah meminta Badan Pemeriksa Keuangan melakukan audit. "Jika memang ada kesalahan, biar diproses secara hukum," tuturnya.

ARYANI KRISTANTI | DESY PAKPAHAN | MARIA HASUGIAN

Berita terkait

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

1 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

19 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

59 hari lalu

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

5 Februari 2024

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

Nilai investasi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia pada 2023 mencapai Rp 9,56 triliun. Cina menjadi investor asing terbesar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

30 Januari 2024

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

KKP telah menunjuk pengacara (lawyer) dalam penyelesaian kasus tersebut.

Baca Selengkapnya

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

18 Januari 2024

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

Aturan penangkapan ikan terukur terus dimatangkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

14 Januari 2024

Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

Top 3 dunia adalah Eropa terpecah dalam serangan Houthi Yaman, AS mengungkap dugaan suap ke pejabat RI, hingga kapal tanker gunakan kru Cina.

Baca Selengkapnya

Dugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan

13 Januari 2024

Dugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan

Pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diduga terima suap dari perusahaan asal Jerman. Ini tanggapan KKP.

Baca Selengkapnya

Wartawan Tempo Menang Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari

14 Desember 2023

Wartawan Tempo Menang Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari

Febriani, Wartawan Tempo juara pertama pada Kategori Cetak pada lomba Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari (AJSB) 2023.

Baca Selengkapnya

Penyelundupan Benih Lobster ke Vietnam Marak, Negara Rugi hingga 30 Triliun

1 Desember 2023

Penyelundupan Benih Lobster ke Vietnam Marak, Negara Rugi hingga 30 Triliun

Penyelundupan Benih Bening Lobster (BBL) terus marak terjadi ke negara Vietnam melalui Singapura.

Baca Selengkapnya