Bank Sentral Pertahankan Suku Bunga di 6,5 Persen

Reporter

Editor

Kamis, 4 Februari 2010 13:40 WIB

TEMPO/Wahyu Setiawan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia menetapkan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate tetap di 6,5 persen. Keputusan ini berdasarkan masih konsistennya suku bunga terhadap sasaran inflasi tahun ini yaitu 5 persen dengan deviasi satu persen.

Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Direktorat Perencanaan Stategis dan Hubungan Masyarakat, Difi A Johansyah di gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (4/2). Suku bunga ini juga dipandang masih kondusif untuk memperkuat proses pemulihan perekonomian, menjaga stabilitas keuangan, dan mendorong intermediasi perbankan.

Bank Indonesia memperkirakan adanya kenaikan pertumbuhan ekonomi 2010 dan 2011 yang didorong oleh negara Asia terutama Cina. Konsumsi domestik juga menjadi topangan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Surplus neraca pembayaran yang diperoleh dari ekspor dan aliran dana luar negeri yang masuk pun masih deras. Cadangan devisa akhir Januari ini mencapai US$ 69,6 miliar atau setara 5,9 bulan impor.

Inflasi Januari tercatat 0,84 persen (bulan ke bulan) atau 3,72 (tahun ke tahun) dipicu oleh harga kelompok makanan yang volatil seperti beras. Namun bulan-bulan yang akan datang bakal terjadi panen raya, sehingga tekanan inflasi akan berkurang. Tekanan inflasi menurut Dewan Gubernur, tidak akan muncul setidaknya sampai kuartal tahun ini.

Kredit perbankan yang sempat mengalami penurunan pada 2009 diperkirakan meningkat pada 2010 sebesar 17 hingga 20 persen. Hal ini disebabkan meningkatnya keyakinan pelaku ekonomi terhadap prospek perekonomian. Pada Desember tahun lalu kredit perbankan dan kredit rupiah mengalami kenaikan, masing-masing 10 persen dan 16,5 persen. Sedangkan kredit valuta asing mengalami penurunan 17,4 persen sejalan dengan melemahnya impor-ekspor.

Pada sisi perbankan, perkembangannya stabil terlihat dari tingginya rasio kecukupan modal sebesar 17,4 persen dan rasio kredit bermasalah kotor di bawah 5 persen.

RENNY FITRIA SARI

Berita terkait

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

1 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

2 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

3 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

3 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

3 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya