Uang Primer September Naik

Reporter

Editor

Rabu, 7 Oktober 2009 12:42 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Analis Ekonomi PT Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, mengungkapkan bulan lalu terjadi ekspansi di sisi moneter dan fiskal.

Dari sisi moneter, menurut dia, ekspansi terlihat dari meningkatnya uang primer pada September yang naik sebesar 2,79 persen (month on month).

“Kenaikan uang primer ini merupakan antisipasi dari faktor musim, yaitu puasa dan lebaran. Permintaan uang memang cenderung menguat,” kata Lana dalam analisis mingguan Samuel Sekuritas periode 5-9 Oktober yang diperoleh Tempo di Jakarta hari ini.

Dari informasi yang diumumkan Bank Indonesia, dia menambahkan, tambahan uang tunai yang dicadangkan sampai Rp 53,4 triliun.

Kenaikan uang primer pada September disebabkan oleh faktor-faktor berikut:

1. Naiknya cadangan devisa sebesar 7,5 persen (month on month). Masuknya devisa dari penarikan pinjaman, terutama pinjaman Dana Moneter Internasional (IMF), ikut memberi sumbangan kenaikan uang primer;

2. Turunnya posisi Sertifikat Bank Indonesia sebesar 6,6 persen (month on month), karena bank mengurangi penempatan dananya dalam bentuk SBI;

3. Pencairan fiskal, yang telihat dari meningkatnya tagihan bersih kepada pemerintah sebesar 7,8 persen (month on month). Akibat ekspansi di September ini, uang primer mengalami ekspansi secara tahunan untuk pertama kalinya di tahun ini sebesar 2,79 persen (year to date).

Lana menambahkan, sebelumnya likuiditas cenderung terkontraksi dengan pertumbuhan uang primer yang selalu turun. Secara tahunan, hampir semua indikator menunjukkan ekspansi kecuali posisi operasi pasar terbuka yang sebagian besar merupakan SBI, yang masih meningkat (kontraksi) sebesar 3,9 persen (year to date).

“Kontraksi juga masih terjadi untuk tagihan bersih kepada pemerintah yang masih negatif 16 persen (year to date),” ujarnya.

Hal ini, menurut Lana, menunjukkan pencairan fiskal masih belum berubah polanya, tinggi di akhir tahun dan rendah di pertengahan tahun. Pola fiskal ini membuat fungsi stimulus untuk pembangunan
menjadi tidak optimal. Dorongan moneter terhadap perekonomian masih dominan.

GRACE S GANDHI

Berita terkait

Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia Tahun Depan Tetap Longgar, Apa Saja?

30 November 2023

Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia Tahun Depan Tetap Longgar, Apa Saja?

Bank Indonesia tetap mempertahankan kebijakan makroprudensial longgar pada tahun 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

BI Dorong Korporasi Terbitkan Surat Berharga Komersial

25 September 2019

BI Dorong Korporasi Terbitkan Surat Berharga Komersial

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan instrumen itu untuk memberikan opsi bagi pelaku pasar dalam membantu pembiayaan jangka pendek.

Baca Selengkapnya

Destry Sebut Kebijakan Pelonggaran Moneter Masih akan Berlanjut

7 Agustus 2019

Destry Sebut Kebijakan Pelonggaran Moneter Masih akan Berlanjut

Destry Damayanti mengatakan kebijakan pelonggaran moneter masih akan berlanjut dalam jangka waktu cukup panjang.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Turun, Sri Mulyani: Likuiditas Negara Lebih Rileks

1 Agustus 2019

Suku Bunga Turun, Sri Mulyani: Likuiditas Negara Lebih Rileks

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penurunan suku bunga pertanda perubahan arah kebijakan moneter dari bank sentral Amerika

Baca Selengkapnya

Peluang Terbuka, BI Isyaratkan Suku Bunga Acuan Turun Lagi

22 Juli 2019

Peluang Terbuka, BI Isyaratkan Suku Bunga Acuan Turun Lagi

Bank Indonesia sebelumnya telah menurunkan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps dari 6 persen ke 5,75 persen.

Baca Selengkapnya

Kebijakan Moneter Lebih Akomodatif, LPS Rate Bakal Turun

24 Mei 2019

Kebijakan Moneter Lebih Akomodatif, LPS Rate Bakal Turun

LPS mencatat selama dua bulan terakhir suku bunga simpanan perbankan mulai melandai dan cenderung stabil.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Ekonomi di ASEAN+3 Bakal Melambat di 2019 dan 2020

1 Mei 2019

Pertumbuhan Ekonomi di ASEAN+3 Bakal Melambat di 2019 dan 2020

Meski begitu, proyeksi pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang masih kembali meningkat karena didukung oleh kondisi fundamental yang kuat.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik, Sinyal BI Mulai Perketat Moneter?

2 Juli 2018

Suku Bunga Acuan Naik, Sinyal BI Mulai Perketat Moneter?

Kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia dinilai pasar sebagai sinyal pengetatan moneter yang hati-hati dan terukur.

Baca Selengkapnya

Stabilkan Ekonomi RI, Gubernur BI Siapkan 'Jamu' Moneter

17 Juni 2018

Stabilkan Ekonomi RI, Gubernur BI Siapkan 'Jamu' Moneter

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan dirinya telah menyiapkan lima 'jamu' khusus untuk menjaga kestabilan moneter.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Pemerintah Waspadai Risiko Akibat Normalisasi Moneter AS

15 Mei 2018

Jokowi: Pemerintah Waspadai Risiko Akibat Normalisasi Moneter AS

Presiden Jokowi memastikan pemerintah akan selalu waspada terhadap risiko akan ketidakpastian ekonomi global akibat normalisasi moneter AS.

Baca Selengkapnya