TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah meminta maskapai penerbangan untuk menyiapkan satu penerbangan, khususnya untuk mengantisipasi kabut asap yang mengganggu jarak pandang penerbangan. Untuk gangguan kabut asap yang mengganggu jarak pandang, maskapai harus berhati-hati saat mengoperasikan armadanya.

Menurut Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal,
setiap ada gangguan terhadap jarak pandang di bawah 3.000 meter, pesawat diminta tidak dioperasikan. "Saya harapkan untuk rute-rute penerbangan yang berasap, mereka menyiapkan satu penerbangan khusus sehingga (rute) tidak terputus," ujar Jusman usai Gelar Pasukan dan Pembukaan Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2009 di Departemen Perhubungan, Jakarta, Senin (14/9).

Dalam beberapa bulan terakhir ini kabut asap cukup mengganggu jarak pandang kendaraan maupun kesehatan masyarakat di Kalimantan dan Sumatera Selatan. Beberapa bandara terganggu karena pekatnya kabut asap seperti di Bandara Tjilik Riwut Kalimantan Tengah, Bandara Temindung Samarinda Kalimantan Timur, dan Bandara Sultan Thaha Sumatera Selatan.

Jusman mengatakan pada rapat kabinet Menteri Kehutanan dan Menteri Dalam Negeri diminta untuk ikut berkoordinasi memadamkan titik api yang menghasilkan kabut asap. Selain itu, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi juga ikut turun tangan membuat hujan buatan sejak dua hari lalu, termasuk melibatkan pemerintah daerah dilibatkan dalam pemadaman tersebut.

DIAN YULIASTUTI