Sektor Manufaktur Mengalami Penurunan

Reporter

Editor

Jumat, 18 Juli 2003 11:43 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Sektor manufaktur Indonesia terus mengalami penurunan dalam dua tahun terakhir ini. Sepanjang tahun 2001 hingga 2002 produksi di sektor tersebut telah mengalami penurunan hingga 13,84 persen. Puncak penurunan produksi terjadi pada tahun lalu, sehingga sektor manufaktur masih akan mengalami penurunan pada tahun ini. Sektor manufaktur akan mengalami penurunan sebesar 5 hingga 6 persen pada tahun ini, kata peneliti dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Univesitas Indonesia (LPEM UI), Ari Kuncoro, di Hotel Arya Duta, Jakarta, Selasa (28/1). Menurut Ari, fenomena ini menunjukkan telah terjadi deindustrialisasi di Indonesia. Karena itu walaupun di atas kertas terlihat adanya sedikit kenaikan kapasitas hal itu tidak serta merta menunjukkan perbaikan kondisi. Sebaliknya kenaikan itu disebabkan karena sudah banyak pergi dan tidak berproduksi lagi, kata dia. Staf pengajar FE UI ini, mengatakan sub sektor yang mengalami penurunan terbesar pada tahun lalu adalah sektor elektronik yakni 40 persen. Selain itu yang lebih mengejutkan, kata dia, sub sektor makanan olahan ternyata juga mengalami penurunan sebesar 7,73 persen. Ini mencerminkan daya beli masyarakat sudah semakin lemah. Jadi jangan-jangan untuk kelas menengah pun mereka cenderung membeli dari tukang sayur yang lewat lalu memasaknya sendiri, tuturnya. Meski begitu, penurunan produksi terjadi hampir di seluruh sub sektor yang ada dari garmen(47,3 %), kulit (77,66 %), produk kayu (5,99%), plastik (10.06 %) dan peralatan transportasi (1,93 %). Sementara sub sektor yang mengalami kenaikan sepanjang 2001-2002 adalah sub sektor sepatu (2,1 %) dan semen (13,86 %). Menurut Ari, penurunan itu disebabkan oleh daya beli domestik yang sudah jauh melemah. Selama ini sektor manufaktur hanya bertindak just to survive, kata dia. Selain itu menurut dia, iklim di Indonesia tidak sepenuhnya kondusif. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya biaya upah serta biaya untuk mejalankan bisnis. Di samping itu penyeludupan tidak kunjung berhasil diatasi oleh pemerintah. Meski begitu deindustrialisasi yang terjadi hanya akan mempengaruhi 10 hingga 15 persen dari keselurhan tenaga kerja di Indonesia. Tapi masalahnya industri manufaktur lebih banyak di perkotaan. Sehingga jika para pekerja menganggur dampak sosialnya akan lebih besar, kata Ari. Karena itu, peneliti LPPEM FE UI menyarankan agar pemeritnah memperluas pemberian insentif pajak. Selain itu pemerintah juga harus membenahi kepastian hukum di bidang ketenagakerjaan. Namun pemerintah pusat dan daerah juga harus mempunyai kesepakatan dalam pelaksanaan otonomi daerah sehingga membebani pengusaha. Ari pesimis meskipun ada prediksi peningkatan ekspor pada tahun ini di industri manufaktur juga memiliki kontribusi. Saya kira peningkatan ekspor justru akan lebih banyak berasal dari produk-produk primer serta penghasilan dari minyak dan gas, kata Ari. (Dara Meutia Uning-Tempo News Room)

Berita terkait

Hasil Liga Prancis: AS Monaco Kalah, PSG Menjadi Juara

8 menit lalu

Hasil Liga Prancis: AS Monaco Kalah, PSG Menjadi Juara

Paris Saint-Germain (PSG) dipastikan menjadi juara Liga Prancis 2023/2024 setelah pesaing terdekat mereka, AS Monaco, kalah.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris: Tekuk Nottingham 2-0, Manchester City Hanya Terpaut Satu Poin dari Arsenal

17 menit lalu

Hasil Liga Inggris: Tekuk Nottingham 2-0, Manchester City Hanya Terpaut Satu Poin dari Arsenal

Manchester City berhasil mengalahkan Nottingham Forest 2-0 dalam lanjutan pekan ke-35 Liga Inggris 2023/24

Baca Selengkapnya

Polisi Bakal Ulang Tes Urine Rio Reifan, Dalami Status Sebagai Pemakai atau Sekaligus Pengedar

52 menit lalu

Polisi Bakal Ulang Tes Urine Rio Reifan, Dalami Status Sebagai Pemakai atau Sekaligus Pengedar

Polisi mengatakan Rio Reifan baru keluar dari lapas setelah menjalani hukuman 3 tahun penjara pada Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Puluhan Anggota Gangster Hendak Tawuran Diciduk di 3 Lokasi di Semarang, Sebagian Besar Masih di Bawah Umur

1 jam lalu

Puluhan Anggota Gangster Hendak Tawuran Diciduk di 3 Lokasi di Semarang, Sebagian Besar Masih di Bawah Umur

Pada saat penangkapan anggota gangster yang hendak tawuran itu, tiga orang melarikan diri dengan cara menceburkan diri ke sungai.

Baca Selengkapnya

Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23, Pelatih Timur Kapadze Tak Takut Suporter Skuad Garuda

2 jam lalu

Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23, Pelatih Timur Kapadze Tak Takut Suporter Skuad Garuda

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan akan tersaji pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa pada Senin, 29 April.

Baca Selengkapnya

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

3 jam lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Pemkot Depok Bakal Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di DOS Margonda

3 jam lalu

Pemkot Depok Bakal Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di DOS Margonda

Nobar pertandingan timnas Indonesia vs Uzbekistan itu akan digelar mulai pukul 20.00 WIB di Depok Open Space, Jalan Margonda.

Baca Selengkapnya

Bembang Nurdiansyah Puji Capaian Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, Minta Lebih Waspada Hadapi Uzbekistan

3 jam lalu

Bembang Nurdiansyah Puji Capaian Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, Minta Lebih Waspada Hadapi Uzbekistan

Legenda Timnas Indonesia, Bambang Nurdiansyah, menilai pencapaian Timnas U-23 di Piala Asia U-23 AFC 2024 merupakan hasil kerja sama banyak pihak.

Baca Selengkapnya

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

4 jam lalu

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

Menurut IPW, polisi pesta narkoba di Depok harus diberi sanksi lebih berat karena mereka tahu mengonsumsi narkoba itu dilarang.

Baca Selengkapnya

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

5 jam lalu

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

Psikolog menyebut perceraian sebagai salah satu penyebab fenomena fatherless atau situasi anak kekurangan kehadiran dan peran ayah.

Baca Selengkapnya