Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sebesar 4,95 Persen pada Triwulan III 2024

Selasa, 5 November 2024 11:52 WIB

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS melaporkan pertumbuhan ekonomi RI pada triwulan ketiga 2024 mencapai 4,95 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Angka ini lebih lambat dibanding kuartal kedua yang tumbuh 5,05 persen yoy.

Pelaksana tugas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan pertumbuhan ekonomi secara triwulan atau quater to quarter (q to q) sejalan dengan pola musiman seperti yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya. “Pertumbuhan q to q di Triwulan tiga lebih rendah daripada Triwulan dua,” ujarnya dalam pemaparan rilis Pertumbuhan Ekonomi pada Selasa, 5 November 2024

Lapangan usaha utama yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) adalah industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan. Total kontribusi kelimanya adalah sebesar 64,94 persen pada PDB.

Amalia memaparkan sektor yang tumbuh paling tinggi adalah transportasi dan pergudangan. Musababnya ada peningkatan jumlah penumpang seluruh moda angkutan, pengiriman barang, serta akomodasi dan makanan minuman. Peningkatan didorong adanya agenda berskala nasional dan internasional seperti MotoGP Mandalika dan PON ke-21.

Pelambatan pertumbuhan ekonomi sebelumnya telah dipredisksi oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI). Hasil kajian lembaga tersebut memperkirakan ekonomi RI akan tumbuh di rentang 4,94 hingga 4,98 persen yoy pada kuartal tiga tahun ini.

Advertising
Advertising

Pertumbuhan terus melambat pada triwulan dua dan tiga 2024. Pada triwulan pertama ekonomi sempat tumbuh 5,11 persen (yoy). Analis LPEM FEB UI memaparkan kontraksi pertumbuhan ekonomi disebabkan belanja pemerintah yang melambat secara drastis walaupun ada faktor musiman. Dengan demikian secara keseluruhan ekonomi Indonesia diperkirakan hanya bakal berada pada rentang 5,00-5,05 persen sepanjang 2024.

LPEM FEB UI juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun depan lebih rendah. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2025 yang telah ditetapkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen, namun LPEM FE UI memprediksi tahun depan ekonomi Indonesia akan stagnan di angka 5,1 persen.

Pilihan Editor: Ekonom: Nyaris Mustahil Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 8 Persen

Berita terkait

Sektor Konstruksi Bertumbuh, BPS: Ada Pengaruh Pembangunan IKN

1 jam lalu

Sektor Konstruksi Bertumbuh, BPS: Ada Pengaruh Pembangunan IKN

BPS menyatakan sektor konstruksi menjadi salah satu penyumbang terhadap pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2024 dari segi lapangan usaha.

Baca Selengkapnya

Konsumsi Baju dan Alas Kaki Merosot, Indikasi Melemahnya Daya Beli Masyarakat

2 jam lalu

Konsumsi Baju dan Alas Kaki Merosot, Indikasi Melemahnya Daya Beli Masyarakat

Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat adanya penurunan konsumsi baju dan alas kaki. Indikasi melemahnya daya beli masyarakat karena ekonomi melambat

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 53 Bulan Berturut-turut, Namun Nilai Surplusnya Berkurang

3 jam lalu

Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 53 Bulan Berturut-turut, Namun Nilai Surplusnya Berkurang

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengumumkan neraca perdagangan Indonesia kembali mengalami surplus pada kuartal III 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: AHY Sebut Tanggul Laut Bisa Bantu Ekonomi 1.600 KK Nelayan di Jakarta Utara, Posisi Simon Aloysius Mantiri di Partai Gerindra sebelum Jadi Dirut Pertamina

4 jam lalu

Terkini: AHY Sebut Tanggul Laut Bisa Bantu Ekonomi 1.600 KK Nelayan di Jakarta Utara, Posisi Simon Aloysius Mantiri di Partai Gerindra sebelum Jadi Dirut Pertamina

Menko Infrastruktur AHY mengatakan pembangunan proyek tanggul laut di Kalibaru upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar.

Baca Selengkapnya

AHY Sebut Tanggul Laut Bisa Bantu Ekonomi 1.600 Kepala Keluarga yang Jadi Nelayan di Jakarta Utara

6 jam lalu

AHY Sebut Tanggul Laut Bisa Bantu Ekonomi 1.600 Kepala Keluarga yang Jadi Nelayan di Jakarta Utara

AHY mengatakan pembangunan proyek tanggul laut di kawasan Kalibaru, Jakarta Utara, adalah upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar.

Baca Selengkapnya

BI: Festival Ekonomi Syariah Catatkan Transaksi Rp 2 Triliun selama 5 Hari

8 jam lalu

BI: Festival Ekonomi Syariah Catatkan Transaksi Rp 2 Triliun selama 5 Hari

Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 mencatatkan transaksi temu bisnis senilai hampir Rp 2 triliun selama 30 Oktober hingga 3 November 2024.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI Triwulan III Melambat, Hanya 4,9 Persen

9 jam lalu

LPEM UI Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI Triwulan III Melambat, Hanya 4,9 Persen

Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) memprediksi ekonomi RI treiwulan 3 hanya tumbuh di kisaran 4,9 persen lebih lambat dibanding kuartal sebelumnya yakni 5,05 persen.

Baca Selengkapnya

Kunjungan Wisatawan Asing ke Indonesia Mencapai 10,37 Juta

1 hari lalu

Kunjungan Wisatawan Asing ke Indonesia Mencapai 10,37 Juta

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia mencapai 10,37 juta.

Baca Selengkapnya

Tiket Pesawat Masih Mahal, Menteri Pariwisata akan Gelar Rapat Pekan Ini

1 hari lalu

Tiket Pesawat Masih Mahal, Menteri Pariwisata akan Gelar Rapat Pekan Ini

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyatakan akan segera menggelar rapat untuk mempercepat realisasi penurunan harga tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Inflasi Terdongkrak Harga Emas, Analis: Bukti Masyarakat Khawatir Kondisi Ekonomi

3 hari lalu

BPS Sebut Inflasi Terdongkrak Harga Emas, Analis: Bukti Masyarakat Khawatir Kondisi Ekonomi

Analis sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menilai adanya inflasi harga emas menunjukkan adanya kekhawatiran dari masyarakat terhadap kondisi ekonomi global belakangan hari.

Baca Selengkapnya