Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar saat menyampaikan program pencanangan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) dengan tema, Masyarakat Cerdas Keuangan Menuju Indonesia Emas 2045. di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencanangkan program Gencarkan sebagai upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraaan masyarakat. Dok. OJK
TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperingatkan tensi geopolitik dan instabilitas di Timur Tengah menjadi ancaman bagi prospek perekonomian global. Harga komoditas yang dianggap safe haven meningkat, begitu juga dengan premi risiko.
“Risiko geopolitik global yang meningkat turut menjadi tantangan bagi prospek perkeonomian ke depan, dan instabilitas yang terjadi di Timur Tengah menyebakan harga komoditas yang dianggap sebagai safe haven seperti emas meningkat tajam,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam konferensi pers daring hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK pada Jumat, 1 November 2024.
Perkembangan tersebut, katanya, menyebabkan peningkatan premi risiko dan imbal hasil atau yield secara global. Hal itu lantas mendorong aliran modal keluar dari negara berkembang termasuk Indonesia.
Meski demikian, Mahendra memastikan sektor jasa keuangan tetap terjaga baik di tengah lanskap geopolitik saat ini. “Rapat Dewan Komisioner bulanan dari OJK yang diselenggarakan pada 30 Oktober 2024 menilai stabilitas sektor jasa keuangan terjaga baik di tengah meningkatnya risiko geopolitik dan melemahnya aktivitas perkonomian secara global,” tuturnya.
Ia menyebut pertumbuhan ekonomi terindikasi mengalami divergensi di negara-negara utama. Perekonomian Amerika Serikat, misalnya, menunjukkan perkembangan yang lebih baik dari ekspektasi semula. Perkembangan itu muncul seiring dengan solidnya pasar tenaga kerja serta membaiknya permintaan domestik.
Sementara itu di benua Eropa, aktivitas perekonomian dinilai mulai membaik, terlihat dari tren naiknya penujalan ritel. Namun, dari sisi manufaktur Eropa masih relatif tertekan.
Bergeser ke Tiongkok, pertumbuhan ekonomi pada triwulan ketiga masih menunjukkan perlambatan, baik dari sisi permintaan maupun pasokan. Hal ini mendorong pemerintah dan bank sentral Tiongkok terus mengeluarkan berbagai stimulus untuk mendukung laju perekonomian.
Di dalam negeri, OJK mencatat kinerja perekonomian secara umum terjaga stabil meski dihadapkan dengan lemahnya kondisi perekonomian global. Inflasi inti terjaga, sementara neraca perdagangan tetap mencatatkan surplus pada Juli 2024.
“Namun perlu dicermati, Purchasing Managers’ Index atau PMI Manufaktur yang masih berada di zona kontraksi, serta pemulihan daya beli yang berlangsung relatif lambat,” kata Mahendra.
PMI Manufaktur Indonesia tercatat lemah di level 49,2 atau mengalami kontraksi pada Oktober 2024. Kontraksi ini telah berlangsung selama empat bulan berturut-turut, menurut data S&P Global.
Aquabike World Championship di Danau Toba, Fatoni: Momen Tingkatkan Perekonomian Daerah
4 jam lalu
Aquabike World Championship di Danau Toba, Fatoni: Momen Tingkatkan Perekonomian Daerah
Pemerintah provinsi, kabupaten dan kota se-Sumatera Utara mendukung penuh terselenggaranya Aquabike World Championship 2024. Mulai dari dukungan pendanaan, dukungan acara, ekosistem dan lainnya juga disiapkan.
OJK Minta Jiwasraya Tetap Penuhi Kewajiban Kepada Nasabah yang Menolak Restrukturisasi
1 hari lalu
OJK Minta Jiwasraya Tetap Penuhi Kewajiban Kepada Nasabah yang Menolak Restrukturisasi
Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Iwan Pasila, menegaskan PT Asuransi Jiwasraya harus mengembalikan dana secara penuh kepada para nasabah yang menolak skema restrukturisasi.
OJK dan Polri Buru Eks CEO Investree Adrian Gunadi yang Diduga di Luar Negeri
2 hari lalu
OJK dan Polri Buru Eks CEO Investree Adrian Gunadi yang Diduga di Luar Negeri
Otoritas Jasa Keuangan terus memburu eks CEO PT Investree Radika Jaya (Investree) Adrian Asharyanto Gunadi yang diduga berada di luar negeri. Bekas pucuk pimpinan perusahaan pinjaman online (pinjol) itu diduga menghimpun dana tanpa izin atau tindak pidana di sektor jasa keuangan.
Komisi XI DPR akan Panggil BI dan OJK soal Rencana Prabowo Pemutihan Utang
2 hari lalu
Komisi XI DPR akan Panggil BI dan OJK soal Rencana Prabowo Pemutihan Utang
Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, mengatakan berencana memanggil Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk membahas rencana pemutihan utang yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.