DPR Tidak Ikut Gunakan Mobil Maung Pindad: Harganya Mahal
Reporter
Vedro Imanuel G
Editor
Aisha Shaidra
Rabu, 30 Oktober 2024 18:52 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi XI DPR RI, Misbakhun, menyebut DPR tidak ikut menggunakan mobil Maung keluaran PT Pindad sebagai kendaraan dinas sehari-hari atau menggunakannya sebagai kendaraan operasional. Ia berkelakar, Maung Pindad memiliki harga yang mahal, sehingga sulit untuk dapat dijadikan kendaraan dinas DPR.
“Pasti kan mahal, wong anti peluru, pak,” ucap Misbakhun, Rabu 29 Oktober 2024 di Aula Jakarta Convention Center (JCC) Senayan.
Ketika ditanya soal anggaran pembelian kendaraan dinas untuk para menteri tersebut, Misbakhun tidak menjawab. Menurutnya, persoalan anggaran pembelian Maung Pindad merupakan kewenangan dari Kementerian Keuangan. “Standardisasi pembelian, harga dan sebagainya itu sepenuhnya ditentukan Direktorat Jenderal Anggaran. Jadi kapan menteri pakai apa pakai apa itu (kendaraan dinas), sepenuhnya adalah kewenangan itu (Ditjen Anggaran). Satuan harga itu yang menentukan Kementerian Keuangan,” kata Misbakhun.
Menurut Misbakhun, jika ada instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto soal penggunaan Maung Pindad sebagai kendaraan dinas menteri, tentunya hal itu akan dijalankan Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan. Apalagi ia menilai, kualitas dari kendaraan tersebut juga cukup mumpuni. “Kalau presiden memerintahkan, saya yakin Menteri Keuangan akan menjalankan. Kalau presidennya memerintahkan, tinggal itu (dijalankan),” ujarnya.
Misbakhun menilai, penggunaan Maung Pindad juga bisa dilihat sebagai bentuk rasa cinta terhadap tanah air lewat penggunaan produk dalam negeri. Apalagi, hal itu sudah dicontohkan langsung Prabowo dengan menggunakan Pindad MV3 Garuda Limousine pada acara pelantikan dirinya dan Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober 2024, serta selama kegiatan semi militer di Magelang pada 25-27 Oktober 2024.
Mobil Maung dirancang salah satu profesor dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Sigit Puji Santosa yang juga menjabat sebagai Direktur PT Pindad. Mobil ini diklaim sudah memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri 70 persen. Sedangkan 30 persen komponennya berasal dari produsen Korea Selatan, SsangYong dan mobil pabrikan Jerman yaitu Mercedes-Benz.