4 Strategi Maruarar Bangun 3 Juta Rumah per Tahun: Pakai Tanah Sitaan sampai Sumbang Lahan 2,5 Hektare

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 30 Oktober 2024 13:34 WIB

Salah satu aset tak bergerak yang disita Kejaksaan Agung dalam perkara tindak pidana korupsi dan pencucian uang PT Asabri dengan tersangka Teddy Tjokrosapoetro. Sita diletakkan pada harta tak bergerak berupa resort dengan surat tanah berstatus hak milik seluas 1.400 meter persegi di Desa Sebatu, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar ini pada 26 Agustus 2021. TEMPO/Endri Kurniawati

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo menargetkan pembangunan 3 juta rumah per tahun, yang terdiri atas 1 juta dibangun di perkotaan berupa apartemen dan 2 juta di pedesaan.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, mengatakan bahwa anggaran untuk pembangunan rumah pada 2025 sebesar Rp 5,07 triliun, yang menurutnya tergolong kecil untuk mewujudkan target 3 juta rumah apalagi masih dikurangi untuk biaya pembangunan di IKN.

"Buat IKN 2025 total sekitar Rp 1,2 triliun, berarti paling sekitar Rp 3,5 triliun untuk rumah. Saya mau menyampaikan data-data itu, tapi apakah saya menyerah?" ujar Maruarar Sirait dalam acara Diskusi Program Tiga Juta Rumah yang diadakan di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Senin, 28 Oktober 2024.

Maruarar menyatakan kesiapannya menjalankan tugas dari Presiden Prabowo, yaitu merealisasikan program pembangunan 3 juta rumah.

Berikut langkah Maruarar SIrait:

Menggunakan Tanah Sitaan

Maruarar Sirait menyatakan tengah mengupayakan untuk membuat tanah sitaan dari para koruptor bisa digunakan sebagai lahan pembangunan rumah bagi masyarakat, sehingga harga jual menjadi lebih murah.

"Kalau tanahnya bisa diberikan dengan murah atau gratis ke rakyat, kemudian dia punya material bangunan untuk bangun rumahnya juga bisa murah, saya rasa kita bisa benar-benar kasih harga murah buat rakyat, karena komponen tanah dan komponen bahan bisa murah," kata dia, Selasa.


Ia akan menemui Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh untuk membahas legalitas tanah sitaan yang akan digunakan untuk pembangunan rumah rakyat.

Lebih lanjut, ia mengatakan, selain membuat harga hunian menjadi lebih murah, penggunaan tanah sitaan turut membuat adanya efisiensi anggaran dan optimalisasi aset negara.

Sebelumnya, dirinya meminta lahan seluas 1.000 hektare di Banten yang disita oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) dari koruptor dapat dimanfaatkan untuk perumahan bagi rakyat kecil.

Pemerintah juga akan memanfaatkan lahan milik negara, termasuk yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), untuk pembangunan perumahan bagi masyarakat.

"Konsep saya bagaimana sesuai efisiensi adalah bagaimana yang sudah disita di Kejaksaan Agung, di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Minggu lalu saya datang, hari pertama saya datang ke Jaksa Agung, di Banten saja (lahan sitaan) dari koruptor sudah dapat seribu hektare di Banten. Bagaimana itu saya mau yakinkan Menteri Keuangan dan Direktur Jenderal (Dirjen) Kekayaan Negara (lahan sitaan) itu bisa buat rakyat," ujar Maruarar Sirait di Jakarta, Senin.

Bahan Baku Beli ke Pabrik

Dengan anggaran yang ada, Maruarar Sirait mengambil langkah efisiensi di Direktorat Jenderal Kementerian PKP, termasuk membentuk Ditjen khusus untuk perumahan desa dan perkotaan.


"Jadi nggak usah lintas-lintas lagi. Saya mau Dirjen Desa jadi urusan deal sama desa mulai dari perencanaan, pembiayaan, selesai semua," katanya.

Selain itu, Maruarar berencana membeli bahan baku seperti semen dengan harga lebih terjangkau, yaitu melalui pembelian dalam jumlah besar agar memperoleh potongan harga besar.

"Setuju nggak kalau saya langsung deal dengan pabrik-pabrik supaya harganya turun, supaya kita bisa efisien, supaya harga rumah juga bisa turun," katanya.

Sumbang 2,5 Hektare Tanah

Maruarar Sirait berencana menyumbangkan tanah miliknya seluas 2,5 hektare di Tangerang, Banten, sebagai bagian dari usahanya untuk mendukung program pembangunan 3 juta rumah yang digagas oleh Prabowo.

"Saya mulai dari diri sendiri sebagai menteri, 10 November saya undang pengusaha, saya berikan 2,5 hektare tanah saya di Tangerang. Dan yang membangun pengusaha yang lain dan isinya, " ujarnya dalam acara Diskusi Program Tiga Juta Rumah yang diadakan di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Senin, 28 Oktober 2024.

Ia mengajak para pengusaha nasional untuk berpartisipasi dalam pembangunan rumah di atas lahan yang ia donasikan. Melalui skema ini, ia menargetkan agar dalam 8 bulan ke depan, Kementerian PKP dapat menyerahkan rumah secara gratis kepada masyarakat di sekitar Tangerang yang membutuhkan.

Advertising
Advertising

Buat Hunian Inklusif

Maruarar juga berencana untuk menciptakan hunian yang bersifat inklusif, di mana dalam satu kawasan perumahan akan terdapat campuran antara masyarakat umum, PNS, guru, serta anggota TNI dan Polri berpenghasilan rendah.

Ia mengatakan bahwa skema ini merupakan bagian dari rencana efisiensi dalam mewujudkan program tersebut. "Jadi terbangun ekosistem yang baik, ada berbagai macam suku dan agama yang ada di situ, jadi tidak eksklusif," ujarnya.

SUKMA KANTHI NURANI | M. RIZKI YUSRIAL | ANGELINA TIARA PUSPITALOVA

Berita terkait

Prabowo Ingin Maung jadi Mobil Dinas Menteri, Nusron Wahid Siap Pesan 11 Unit ke Pindad

8 menit lalu

Prabowo Ingin Maung jadi Mobil Dinas Menteri, Nusron Wahid Siap Pesan 11 Unit ke Pindad

Nusron Wahid sudah berkomunikasi dengan PT Pindad selaku produsen mobil Maung untuk memesan 11 unit mobil dinas seperti keinginan Presiden Prabowo.

Baca Selengkapnya

Profil 5 Konglomerat Tajir yang Bantu Proyek 3 Juta Rumah Prabowo

18 menit lalu

Profil 5 Konglomerat Tajir yang Bantu Proyek 3 Juta Rumah Prabowo

Mengenal lima sosok konglomerat Indonesia yang mengaku siap membantu realisasi program 3 juta rumah Presiden Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Indonesia Gabung Blok Ekonomi BRICS: Untung atau Rugi?

43 menit lalu

Prabowo Ingin Indonesia Gabung Blok Ekonomi BRICS: Untung atau Rugi?

Presiden Prabowo Subianto ingin Indonesia bergabung dengan blok ekonomi BRICS untuk memperluas kemitraan global. Apa untung dan ruginya?

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Prabowo Masih Kaji Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

1 jam lalu

Pemerintahan Prabowo Masih Kaji Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kawasan mengatakan pemerintah masih kaji proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya

Baca Selengkapnya

Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko Bilang Prabowo Ingin Kemiskinan Ditekan Habis

1 jam lalu

Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko Bilang Prabowo Ingin Kemiskinan Ditekan Habis

Prabowo menegaskan bahwa pengentasan kemiskinan menjadi salah satu prioritas utama pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Maruarar Sirait Gandeng 5 Bos Besar untuk Bangun 3 Juta Rumah, dari Aguan sampai Boy Thohir

3 jam lalu

Maruarar Sirait Gandeng 5 Bos Besar untuk Bangun 3 Juta Rumah, dari Aguan sampai Boy Thohir

Menteri Perumahan Maruarar Sirait mengatakan akan menggandeng 5 bos besar untuk merealisasikan program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Istana Samakan Akun Media Sosial Resmi Presiden Prabowo dengan POTUS

3 jam lalu

Istana Samakan Akun Media Sosial Resmi Presiden Prabowo dengan POTUS

Nantinya, akun lembaga kepresidenan baru tidak terikat dengan pribadi Prabowo.

Baca Selengkapnya

GSN Bentukan Prabowo Siap Beri Solusi Bagi Permasalahan Ojol

3 jam lalu

GSN Bentukan Prabowo Siap Beri Solusi Bagi Permasalahan Ojol

Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) berfungsi sebagai pendamping pemerintah lima tahun ke depan

Baca Selengkapnya

Prabowo Kumpulkan Menteri di Istana, Ratas soal Subsidi Pemerintah

4 jam lalu

Prabowo Kumpulkan Menteri di Istana, Ratas soal Subsidi Pemerintah

Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah menteri Untuk rapat kebijakan soal subsidi.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Yakin Prabowo Bisa Bawa Ekonomi Tumbuh 8 Persen: Belajar dari 1986-1997

5 jam lalu

Airlangga Hartarto Yakin Prabowo Bisa Bawa Ekonomi Tumbuh 8 Persen: Belajar dari 1986-1997

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan target Presiden Prabowo Subianto membawa perekonomian Indonesia tumbuh 8 persen bukan hal yang mustahil.

Baca Selengkapnya