Jobstreet: 68 Persen Pekerja Percaya Bakal Terdampak AI, 10 Persen Yakin Pekerjaan akan Hilang

Rabu, 30 Oktober 2024 08:58 WIB

Country Head Marketing Jobstreet by SEEK, Sawitri, saat ditemui di kantornya di RDTX Place, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 29 Oktober 2024. TEMPO/Han Revanda PutrA

TEMPO.CO, Jakarta - Survei Jobstreet by SEEK baru-baru ini menunjukkan, sebanyak 68 persen pekerja di Indonesia percaya pekerjaan dan tugas mereka akan terdampak generative artificial intelligence (Gen AI). 22 persen percaya pekerjaan mereka tak akan terpengaruh dan 10 persen sisanya percaya pekerjaan mereka akan hilang.

“Memang ada pekerjaan-pekerjaan yang hilang, tetapi ada pekerjaan-pekerjaan baru yang terbuka,” ucap Country Head of Marketing Jobstreet by SEEK, Sawitri, di kantornya, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 29 Oktober 2024.

Survei ini dilaksanakan dengan menggandeng Boston Consulting Group (BCG), The Network, dan The Stepstone Group bertajuk “Decoding Global Talent”. Survei ini secara global mencakup lebih dari 180 negara dan melibatkan 150.735 responden. Di Indonesia, survei ini menjaring 19.154 tenaga kerja sebagai responden.

Survei ini mengungkap, penggunaan AI tak lagi terbatas pada lingkungan kerja, tapi juga kehidupan sehari-hari. Lebih dari separuh responden di Indonesia telah menggunakan GenAI sejak 2023. Sebesar 88 persen pekerja Indonesia telah mendengar tentang AI dan 38 persen telah memanfaatkan AI dalam rutinitas kerja.

Sawitri mengatakan, penggunaan AI paling masif di perusahaan-perusahaan yang menggunakan data. Ia mencontohkan, bank-bank menggunakan AI untuk meningkatkan layanan mereka, dari internet banking, mobile banking, hingga pengembangan aplikasi.

Advertising
Advertising

Perusahaan lain yang masif memanfaatkan AI adalah perusahaan-perusahaan Fast Moving Consumer Good (FMCG). Sawitri mengatakan, perusahaan ini memanfaatkan AI untuk berjualan di niaga-el atau e-commerce—atau membangun e-commerce mereka sendiri. “Karena kalau enggak pakai AI, dia enggak menang,” ucap Sawitri.

Pekerja yang saat ini akrab dengan AI paling banyak berasal dari usia 18–24 tahun, yakni 49 persen. Mereka disusul kelompok usia 25–34 tahun sebesar 39 persen, kelompok usia 35–44 tahun sebesar 32 persen, dan kelompok usia 48 ke atas sebesar 18 persen. “Makin muda makin sering menggunakan AI. Anak muda cepat banget mengadopsi hal-hal yang baru,” ucap Sawitri.

Para pekerja di Indonesia menggunakan AI untuk berbagai keperluan, yakni studi dan riset sebesar 41 persen, mengerjakan tugas kreatif seperti menulis sebesar 41 persen, tugas administratif sebesar 37 persen.

Selain itu, 48 persen menggunakan GenAI untuk pengembangan keterampilan, 46 persen untuk mendapatkan pengetahuan umum, dan 36 persen untuk menerjemahkan bahasa.

Pilihan Editor: Motif Utama Orang Indonesia Bekerja di Luar Negeri: Perkembangan Karir

Berita terkait

Guru Besar Unpad Bicara Nobel Fisika 2024 , Teknologi AI, dan Karya yang Tidak Terlalu Fisika

1 hari lalu

Guru Besar Unpad Bicara Nobel Fisika 2024 , Teknologi AI, dan Karya yang Tidak Terlalu Fisika

Guru Besar Unpad Bicara Nobel Fisika 2024 beberkan peran setiap dari dua pemenang: jaringan saraf tiruan dan Boltzmann Machine.

Baca Selengkapnya

OpenAI Bantah Bakal Merilis Model AI Baru 'Orion' Akhir Tahun Ini

2 hari lalu

OpenAI Bantah Bakal Merilis Model AI Baru 'Orion' Akhir Tahun Ini

OpenAI menyatakan belum ada rencana merilis model AI dengan kode nama Orion akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dugaan Kebocoran Data KSP, Fitur AI MagicOS 9.0 Honor, dan Prediksi BMKG dalam Top 3 Tekno

3 hari lalu

Dugaan Kebocoran Data KSP, Fitur AI MagicOS 9.0 Honor, dan Prediksi BMKG dalam Top 3 Tekno

Dugaan kebocoran data di Kantor Staf Presiden (KSP)menjadi salah satu artikel Top 3 Tekno pada Ahad, 27 Oktober 2024. Ramai dibincangkan di X.

Baca Selengkapnya

Honor Umumkan MagicOS 9.0, Pembaruan Android 15 dengan Asisten AI 'Yoyo'

4 hari lalu

Honor Umumkan MagicOS 9.0, Pembaruan Android 15 dengan Asisten AI 'Yoyo'

Honor resmi meluncurkan sistem antarmuka MagicOS 9.0, 23 Oktober 2024. Ada pembaruan Android 15 dengan Asisten AI 'Yoyo'.

Baca Selengkapnya

Gopay Siapkan Dira untuk Bisa Dijangkau Semua Pengguna

4 hari lalu

Gopay Siapkan Dira untuk Bisa Dijangkau Semua Pengguna

Dira di Gopay ditenagai Gemini dari Google. Asisten suara AI ini juga bakal hadir di aplikasi Gojek.

Baca Selengkapnya

Asisten Suara Buatan Mahasiswa ITS Ini Bantu Mobilitas Tunanetra, Punya 4 Fitur Berbasis AI

5 hari lalu

Asisten Suara Buatan Mahasiswa ITS Ini Bantu Mobilitas Tunanetra, Punya 4 Fitur Berbasis AI

Aplikasi bernama Ainetra ini memakai sistem voice user interface (VUI), serta realtime video to voice recognition. Berhasil menangkan Gemastik ke-17.

Baca Selengkapnya

Gemini Live Kini Bisa Berinteraksi dalam Bahasa Indonesia

5 hari lalu

Gemini Live Kini Bisa Berinteraksi dalam Bahasa Indonesia

Google meningkatkan kemampuan Gemini Live agar bisa berinteraksi dalam Bahasa Indonesia. Sebelumnya sudah mendukung lebih dari 40 bahasa.

Baca Selengkapnya

Setumpuk Pekerjaan Rumah Meutya Hafid Pasca Dilantik Jadi Menteri Komunikasi dan Digital

5 hari lalu

Setumpuk Pekerjaan Rumah Meutya Hafid Pasca Dilantik Jadi Menteri Komunikasi dan Digital

Resmi dilantik sebagai Menteri Komunikasi dan Digital dalam Kabinet Merah Putih, Meutya Hafid punya setumpuk pekerjaan rumah. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Google Andalkan AI untuk Pengamanan Platform Selama Satu Dekade

6 hari lalu

Google Andalkan AI untuk Pengamanan Platform Selama Satu Dekade

Penggunaan AI untuk pengamanan miliaran data pengguna Google.

Baca Selengkapnya

Anthropic Hadirkan Claude 3.5 Sonnet, AI Baru yang Bisa Mengendalikan Komputer

6 hari lalu

Anthropic Hadirkan Claude 3.5 Sonnet, AI Baru yang Bisa Mengendalikan Komputer

Claude 3.5 Sonnet memiliki fitur yang memungkinkan AI untuk mengontrol komputer dengan cara yang mirip dengan pengguna manusia.

Baca Selengkapnya