Jadi Bank Pemberi Utang Terbanyak ke Sritex, BCA Buka Suara soal Nasib Dana Rp1,12 Triliun Miliknya

Reporter

Hammam Izzuddin

Editor

Grace gandhi

Selasa, 29 Oktober 2024 17:37 WIB

Suasana pabrik tekstil PT Sritex. Sritex.co.id

TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA buka suara terkait piutang terhadap Sritex sebesar US$ 71.309.857 atau senilai Rp 1,12 triliun. BCA menjadi bank pemberi pinjaman terbesar terhadap perusahaan yang baru saja dinyatakan pailit tersebut.

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F Haryn, mengatakan BCA menghormati putusan hukum dari Pengadilan Niaga Semarang yang menyatakan Sritex atau PT Sri Rejeki Isman Tbk. mengalami kepailitan.

Hera mengatakan BCA terbuka untuk berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait, termasuk dengan kurator yang ditunjuk pengadilan untuk mencapai solusi terbaik bagi debitur dan kreditur.

“BCA juga menghargai langkah hukum kasasi yang sedang diajakukan oleh debitur yang bersangkutan,” kata Hera dalam keterangan resmi yang Tempo dapatkan, Selasa, 29 Oktober 2024.

Seperti diketahui, berdasarkan laporan keuangan konsolidasi per 30 Juni 2024 Sritex memiliki total liabilitas sebesar US$ 1.597.894.876 atau sekitar Rp 25 triliun. Liabilitas tersebut didominasi liabilitas jangka panjang sebesar US$ 1.466.477.101 atau sekitar Rp 23 triliun.

Advertising
Advertising

Selain itu, tanggungan finansial jangka panjang Sritex didominasi oleh utang bank sebesar US$ 809.994.386 atau Rp 12,7 triliun. BCA menjadi kreditur dengan nilai pinjaman Rp 1,12 triliun dan menjadi yang terbesar dari 28 bank penyalur pinjaman.

Sritex saat ini sedang melakukan upaya kasasi setelah diputuskan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang. Direktur Keuangan Sritex, Welly Salam, mengatakan perusahaan yang saat ini memiliki liabilitas lebih dari Rp 25 triliun ini berupaya tetap beroperasi agar bisa memenuhi kewajibannya berdasarkan putusan homologasi.

“Perseroan akan terus beroperasi secara normal dan terus berupaya meningkatkan produksi,” kata Welly dalam keterangan resminya, Sabtu, 26 Oktober 2024.

Di tengah kondisi tak menentu yang dialami salah satu debitur BCA, Hera mengatakan, rasio loan at risk (LAR) BCA ada di level 6,1 persen pada sembilan bulan pertama tahun 2024, membaik dari posisi setahun lalu di angka 7,9 persen.

Selain itu, rasio kredit bermasalah (NPL) berada di tingkat yang terjaga sebesar 2,1 persen. Sedangkan pencadangan LAR dan NPL ada pada tingkat yang memadai, masing-masing 73,5 persen dan 193,9 persen.

Pilihan Editor: Maruarar Sirait Akan Groundbreaking Program 3 Juta Rumah pada 10 November, Digarap Agung Sedayu

Berita terkait

Terkini: Prabowo Panggil Sri Mulyani dan Sejumlah Menteri Bahas Penyelamatan Sritex, Anggito Abimanyu Ternyata Di-booking Prabowo 6 Bulan sebelum Kabinet Terbentuk

4 jam lalu

Terkini: Prabowo Panggil Sri Mulyani dan Sejumlah Menteri Bahas Penyelamatan Sritex, Anggito Abimanyu Ternyata Di-booking Prabowo 6 Bulan sebelum Kabinet Terbentuk

Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas dengan sejumlah menteri untuk membahas perkembangan industri tekstil dalam negeri.

Baca Selengkapnya

BPJS Ketenagakerjaan Koordinasi dengan Sritex, Antisipasi Potensi PHK Massal

4 jam lalu

BPJS Ketenagakerjaan Koordinasi dengan Sritex, Antisipasi Potensi PHK Massal

BPJS Ketenagakerjaan berkoordinasi dengan Sritex untuk antisipasi potensi PHK massal.

Baca Selengkapnya

Ini Penjelasan BEI tentang Suspensi Saham Sritex

5 jam lalu

Ini Penjelasan BEI tentang Suspensi Saham Sritex

Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan penghentian sementara terhadap perdagangan efek PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Profil Johnny Andrean, Bos J.CO Donuts yang Perusahaannya Digugat dalam Perkara Pembayaran Utang

5 jam lalu

Profil Johnny Andrean, Bos J.CO Donuts yang Perusahaannya Digugat dalam Perkara Pembayaran Utang

Mengenal Johnny Andrean, pendiri sekaligus pemilik J.CO Donuts and Coffee yang tengah digugat terkait PKPU.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Turun, Gaji Karyawan di Emiten Udang Kaesang Pangarep Nunggak

6 jam lalu

Pendapatan Turun, Gaji Karyawan di Emiten Udang Kaesang Pangarep Nunggak

PT PMMP, emiten udang milik Kaesang Pangarep, menyatakan ada penunggakan gaji karyawan di perseroannya akibat utang.

Baca Selengkapnya

Prabowo Panggil Sejumlah Menteri ke Istana, Ini yang Dibahas

6 jam lalu

Prabowo Panggil Sejumlah Menteri ke Istana, Ini yang Dibahas

Prabowo ingin mengetahui situasi terkini mengenai industri tekstil, termasuk di antaranya mengenai PT Sri Rejeki Isman Tbk. (Sritex).

Baca Selengkapnya

Sritex Pailit dan Diujung Tanduk, Bagaimana Nasib Para Pekerjanya?

6 jam lalu

Sritex Pailit dan Diujung Tanduk, Bagaimana Nasib Para Pekerjanya?

Sritex diputus pailit oleh PN Niaga Semarang, mengancam 50.000 karyawan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Panggil Sri Mulyani dan Sejumlah Menteri Membahas Penyelamatan Sritex

6 jam lalu

Prabowo Panggil Sri Mulyani dan Sejumlah Menteri Membahas Penyelamatan Sritex

Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto dan sejumlah menteri lain membahas penyelamatan Sritex.

Baca Selengkapnya

Kemenaker Pastikan Hak Pekerja Sritex Dibayar dan Mengawal Tidak Ada PHK

7 jam lalu

Kemenaker Pastikan Hak Pekerja Sritex Dibayar dan Mengawal Tidak Ada PHK

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengawal upaya penyelamatan Sritex. Memastikan semua hak pekerja dibayar dan tidak ada PHK.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perindustrian Susun Langkah Penyelamatan Sritex

7 jam lalu

Kementerian Perindustrian Susun Langkah Penyelamatan Sritex

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pihaknya menyusun sejumlah langkah penyelamatan Sritex.

Baca Selengkapnya