Prabowo Lanjutkan Food Estate, Pengamat: Mustahil Berhasil dengan Cara Lama

Rabu, 23 Oktober 2024 13:14 WIB

Bukaan lahan tebu di Distrik Tanah Miring, Papua Selatan, 4 September 2024. TEMPO/George William Piri

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Khudori, mengatakan program lumbung pangan atau food estate dapat ditempuh pemerintah untuk menambah bluas lahan pertanian. Namun, ia mengingatkan program itu tak akan berhasil jika pemerintah Prabowo mempertahankan cara-cara lama.

Khudori mengatakan, luas lahan di seluruh Indonesia saat ini tinggal sekitar 7,3 juta hektare. Penyusutan dan alih fungsi lahan terancam akan terus terjadi jika pemerintah tak memberikan proteksi kepada lahan-lahan pertanian.

Alif fungsi lahan makin parah ketika pemerintahan Joko Widodo menggelar karpet merah bagi investor melalui Undang-Undang Cipta Kerja. Lewat beleid itu, Khudori mengatakan lahan sawah beririgasi yang sebelumnya tak dapat dikonversi kini dapat dikonversi.

Food estate adalah salah satu upaya untuk menambah lahan. Tapi kalau caranya seperti yang sekarang, seperti yang kemarin-kemarin tentu akan sangat sulit untuk mencapai keberhasilan,” ucap lulusan Universitas Jember itu kepada Tempo, Rabu, 23 Oktober 2024.

Khudori mengungkap, program food estate yang sebelumnya telah berjalan hampir dapat dipastikan dilaksanakan dengan cara-cara yang tidak benar. Kengawuran itu terjadi bahkan sejak tahap perencanaan. Salah kaprah ini bukan terjadi baru-baru ini, tapi sejak program pembukaan 1 juta hektare lahan gambut era Orde Baru.

Advertising
Advertising

Namun, perencanaan yang serampangan terus diulangi pada masa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga Jokowi. Di era Jokowi, food estate menjadi salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024. Program ini dijalankan beberapa wilayah, antara lain Kalimantan Tengah, Sumba Tengah, Gresik, Garut, Temanggung, hingga Merauke.

Namun, Khudori mengungkap ketidakberesan program food estate mantan Wali Kota Solo. Ia mengatakan pada 2020–2021, pembangunan fisik food estate justru dilaksanakan lebih dulu sebelum survei ke lapangan. Hal ini sesuai audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada 2022 yang menyebutkan pelaksanaan kegiatan survei, investigasi dan desain, ekstensifikasi dan intensifikasi di sejumlah wilayah belum sesuai ketentuan.

“Orang yang bangun fisik itu datang duluan ke lapangan dengan membawa asumsi-asumsi di kepala mereka dari Jakarta,” ucap penulis buku Bulog dan Politik Perberasan itu.

Para teknokrat dari Jakarta berpikir, Khudori mengatakan, apa yang ada di kepala mereka pasti benar. Berbekal asumsi itu, mereka membangun irigasi, inlet, oulet, hingga infrastruktur pendukung seperti jalan.

Setelah jauh pembangunan fisik berlangsung, baru datang tim yang mengumpulkan data sifat-sifat tanah, ketersediaan air, hidrologi, curah hujan, cuaca, hingga masyarakat setempat, termasuk Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).

“Tim yang datang belakangan ini seolah-olah melegitimasi apa yang dilakukan tim yang datang duluan itu. Mestinya kan enggak begitu,” ucap Khudori.

Karena itu, jika ingin melanjutkan food estate, Khudori mengimbau pemerintahan Prabowo untuk mengevaluasi dan mengeksekusi dengan cara-cara yang benar. “Kalau caranya tidak berubah, pasti akan jatuh pada kegagalan lagi,” kata mantan pewarta itu.

Pilihan Editor: Ekonom Nilai Program Food Estate akan Efektif jika Pemerintah Libatkan Masyarakat Lokal

Berita terkait

Alasan Cagub Jateng Ahmad Luthfi Jadikan Pesan Jokowi sebagai Pijakan Utama

2 menit lalu

Alasan Cagub Jateng Ahmad Luthfi Jadikan Pesan Jokowi sebagai Pijakan Utama

PPP mengungkap kemungkinan tim pemenangan paslon Ahmad Luthfi-Taj Yasin menggaet Jokowi sebagai juru kampanye.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Alasan Gembleng Anggota Kabinetnya di Akmil Magelang

2 menit lalu

Prabowo Ungkap Alasan Gembleng Anggota Kabinetnya di Akmil Magelang

Presiden Prabowo Subianto mengungkap alasan menambah pembekalan bagi anggota Kabinet Merah Putih di akmil Magelang, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Program Quick Win Prabowo-Gibran dengan Anggaran Rp 121 Triliun, Apakah Itu?

10 menit lalu

Program Quick Win Prabowo-Gibran dengan Anggaran Rp 121 Triliun, Apakah Itu?

Prabowo akan luncurkan program quick win untuk 2025, dengan anggaran meningkat menjadi Rp 121 triliun, dari sebelumnya Rp 113 triliun. Program apa ini

Baca Selengkapnya

Bakal Ikuti Pembekalan Kabinet Prabowo di Magelang, AHY: Saya Senang Sekali

16 menit lalu

Bakal Ikuti Pembekalan Kabinet Prabowo di Magelang, AHY: Saya Senang Sekali

AHY memastikan dirinya bakal mengikuti pembekalan menteri Kabinet Merah Putih di Magelang, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tunjuk Raffi Ahmad hingga Gus Miftah Jadi Utusan Khusus, Ini Bedanya dari Stafsus Milenial Jokowi

20 menit lalu

Prabowo Tunjuk Raffi Ahmad hingga Gus Miftah Jadi Utusan Khusus, Ini Bedanya dari Stafsus Milenial Jokowi

Raffi Ahmad menjabat sebagai utusan khusus Presiden bidang pembinaan generasi muda dan pekerja seni.

Baca Selengkapnya

Prabowo Pilih Wakil Menteri Hukum Eddy Hiariej, Pernah Jadi Tersangka KPK Lalu Maju Praperadilan dan Dibebaskan, Apa Kasusnya?

24 menit lalu

Prabowo Pilih Wakil Menteri Hukum Eddy Hiariej, Pernah Jadi Tersangka KPK Lalu Maju Praperadilan dan Dibebaskan, Apa Kasusnya?

Setelah 9 bulan tidak terlibat di dunia politik, Eddy Hiariej dilantik Prabowo sebagai Wakil Menteri Hukum periode 2024-2029. Pernah tersangka KPK.

Baca Selengkapnya

IKN Tidak Disinggung di Pidato Prabowo, AHY: Proyek Dilanjutkan Tapi Anggaran Disesuaikan

33 menit lalu

IKN Tidak Disinggung di Pidato Prabowo, AHY: Proyek Dilanjutkan Tapi Anggaran Disesuaikan

Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY mengatakan Prabowo akan tetap melanjutkan proyek pembangunan IKN namun anggarannya disesuaikan.

Baca Selengkapnya

Prabowo: Yang Tidak Mendukung Makan Bergizi Gratis Keluar dari Pemerintahan Saya

50 menit lalu

Prabowo: Yang Tidak Mendukung Makan Bergizi Gratis Keluar dari Pemerintahan Saya

Presiden Prabowo Subianto mempertaruhkan kepemimpinannya pada program makan bergizi gratis untuk anak dan ibu hamil.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktivis 98 di Lingkaran Kabinet Pemerintahan Prabowo

55 menit lalu

Deretan Aktivis 98 di Lingkaran Kabinet Pemerintahan Prabowo

Di antara nama yang dilantik, terdapat beberapa nama yang berlatar belakang aktivis atau berada di kubu yang bersebrangan dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Pimpin Sidang Kabinet: Pelajari Lagi Semua Proyek, Jangan Ada Mercusuar

1 jam lalu

Prabowo Pimpin Sidang Kabinet: Pelajari Lagi Semua Proyek, Jangan Ada Mercusuar

Presiden Prabowo meminta kabinet untuk memastikan semua program dan kegiatan di semua kementerian dan lembaga supaya punya kontribusi yang signifikan, terukur, dan sinergi.

Baca Selengkapnya