Dulu Disebut Tukang Utang, Sri Mulyani Kini Ditunjuk Prabowo jadi Menkeu

Kamis, 17 Oktober 2024 18:53 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani ucapkan 'Selamat' kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Istana Negara pada, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Prabowo Subianto telah memanggil sejumlah calon menteri, wakil menteri, dan kepala badan untuk pemerintahannya bersama Gibran Rakabuming Raka. Pemanggilan itu dilakukan Prabowo di kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Jakarta, pada Senin-Selasa, 15-16 Oktober 2024.

Salah satu tokoh yang diundang Prabowo adalah Menteri Keuangan (Menkeu) saat ini, Sri Mulyani Indrawati. Usai pertemuannya dengan Prabowo, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa dia diminta oleh Prabowo untuk kembali menjadi bendahara negara.

“Jadi kita diskusi cukup lama dan panjang selama ini dengan beliau. Dan oleh karena itu, pada saat menyusun kabinet, beliau meminta saya untuk menjadi menteri keuangan kembali,” kata Sri Mulyani, Senin.

Dalam pertemuannya dengan Prabowo, Sri Mulyani menyebut mendapatkan beberapa pesan, khususnya mengenai prioritas-prioritas pemerintahan ke depan. Beberapa hal yang dibahas di antaranya adalah anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), penguatan Kemenkeu, belanja negara, serta pengelolaan penerimaan negara, termasuk pajak.

“Beliau sangat perhatian bagaimana dampak APBN kepada masyarakat. Itu menjadi tekanan beliau,” ucap Sri Mulyani.

Prabowo Sempat Sebut Sri Mulyani Tukang Utang

Advertising
Advertising

Prabowo pada akhirnya memutuskan untuk mempercayai Sri Mulyani dalam mengelola keuangan pemerintahannya lima tahun ke depan. Namun bila menengok ke belakang, Prabowo sempat menyindir Sri Mulyani sebagai tukang utang. Hal itu diungkapkan Prabowo saat menjadi kontestan dalam Pemilihan Presiden 2019 silam.

Saat itu Prabowo Subianto mengatakan, sebaiknya sebutan Menteri Keuangan saat ini diganti dengan Menteri Pencetak Utang. Dia berujar penggantian sebutan ini karena utang Indonesia terus bertambah banyak.

"Utang menumpuk terus, kalau menurut saya jangan disebut lagi lah ada Menteri Keuangan, mungkin Menteri Pencetak Utang," kata Prabowo di acara Deklarasi Nasional Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia untuk Pemenangan Prabowo-Sandi di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Timur, Sabtu, 26 Januari 2019.

Prabowo juga menyebut menteri keuangan saat itu, yakni Sri Mulyani, gemar dan bangga mencetak utang. Namun, kata dia, yang disuruh membayar utang tersebut justru orang lain.

Tak hanya itu, sebelumnya Prabowo juga kerap melontarkan kritiknya terhadap hutang-hutang Indonesia. Pada Juni 2018 lalu, Ketua Umum Partai Gerindra itu mengingatkan pemerintah terkait dengan ketimpangan ekonomi dan tingginya utang luar negeri yang sudah berada di tingkat mengkhawatirkan. Hal itu disampaikan Prabowo setelah bertemu dengan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan di rumah dinas Ketua Majelis Permusyawaratan.

Prabowo merujuk pada data Bloomberg, berdasarkan data lembaga pemeringkat Moody’s, yang menyebutkan Indonesia merupakan negara paling berisiko dari sisi utang di Asia bersama India. Prabowo menyebut total utang Indonesia, jika utang pemerintah, badan usaha milik negara, dan swasta digabung, mencapai Rp 9.000 triliun meski utang pemerintah hanya sekitar Rp 4.000 triliun.

"Bloomberg mengutip situasi ekonomi Indonesia risky, berbahaya. Paling berbahaya karena utangnya,” ujar Prabowo pada Senin, 25 Juni 2018.

Di hari yang sama, Sri Mulyani pun menanggapi pernyataan Prabowo soal utang tersebut. Saat itu, bendahara negara tersebut meminta agar perbandingan utang luar negeri harus dilakukan dengan hal yang setara atau apple to apple.

Sri Mulyani mengatakan posisi utang pemerintah pada Mei 2018 Rp 4.169 triliun. Nilai itu utang tersebut menurut Sri Mulyani seharusnya dibandingkan dengan seluruh produk domestik bruto atau PDB. Data Kemenkeu rasio utang terhadap PDB hingga Mei 2018, yaitu 29,58 persen.

"Jadi kalau membahas ya harus konsisten, kalau utang korporasi ya dibandingkan dengan volume korporasinya, kalau utang BUMN ya terhadap total aset maupun total revenue BUMN," ujar Sri Mulyani, Senin, 25 Juni 2018.

Sri Mulyani menegaskan pemerintah tetap akan menjaga pengelolaan keuangan negara dan APBN secara hati-hati. Hati-hati yang dia maksud, yaitu mengikuti Undang-undang dan mengikuti indikator-indikator kesehatan keuangan.

Melynca Dwi Puspita, Caesar Akbar dan Muhammad Hendartyo berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Yustinus Prastowo Pamit dari Tugasnya Sebagai Stafsus Sri Mulyani, Pilih Berkarir di Luar Pemerintahan

Berita terkait

Proses PKPU Diperpanjang, Anak Usaha Indofarma Ini di Ambang Gulung Tikar

22 menit lalu

Proses PKPU Diperpanjang, Anak Usaha Indofarma Ini di Ambang Gulung Tikar

PT Indofarma Global Medika (IGM), disebut-sebut sedang menunggu hasil Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

Baca Selengkapnya

Arsjad Rasjid Klaim 247 ALB Dukung Rencana Munas Kadin

36 menit lalu

Arsjad Rasjid Klaim 247 ALB Dukung Rencana Munas Kadin

Arsjad Rasjid mengklaim 247 Anggota Luar Biasa (ALB) mendukung rencana Munas Kadin yang akan diselenggarakan usai pelantikan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Direktur BEI Sayangkan Tak Ada BUMN yang IPO Tahun Ini, Bandingkan dengan di Malaysia dan Cina

1 jam lalu

Direktur BEI Sayangkan Tak Ada BUMN yang IPO Tahun Ini, Bandingkan dengan di Malaysia dan Cina

BEI menyebut selama tahun 2024 tidak ada BUMN yang melakukan IPO. Bahkan tahun lalu, salah satu anak BUMN, Pertamina Hulu, batal untuk listing.

Baca Selengkapnya

Surat Terbuka Dokter ke Prabowo soal Menteri Kesehatan dan Isu Pendidikan

2 jam lalu

Surat Terbuka Dokter ke Prabowo soal Menteri Kesehatan dan Isu Pendidikan

Sejauh ini, menurut Eka, IDI tidak dilibatkan dalam penyaringan calon Menteri Kesehatan untuk kabinet PRabowo.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Prabowo, Unggah Foto usai Pembekalan di Hambalang

2 jam lalu

Sri Mulyani Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Prabowo, Unggah Foto usai Pembekalan di Hambalang

Sri Mulyani, Airlangga Hartarto dan Zulkifli Hasan kompak mengunggah ucapan selamat ulang tahun kepada Prabowo dengan memajang foto di Hambalang

Baca Selengkapnya

Bima Arya Ungkap Arahan Prabowo dalam Pembekalan di Hambalang: Perspektif Mengelola Negara Harus Sama

2 jam lalu

Bima Arya Ungkap Arahan Prabowo dalam Pembekalan di Hambalang: Perspektif Mengelola Negara Harus Sama

Hari ini, sekitar 54 calon wakil menteri mengikuti pembekalan dari Prabowo dan sejumlah pemateri di Hambalang.

Baca Selengkapnya

Prabowo Berencana Pasang Tiga Wamenkeu Dampingi Sri Mulyani, Ekonom Indef: Win-win Solution

3 jam lalu

Prabowo Berencana Pasang Tiga Wamenkeu Dampingi Sri Mulyani, Ekonom Indef: Win-win Solution

Ekonom Indef menyebut rencana Prabowo menunjuk tiga wakil menteri sebagai pilihan alternatif dari rencana pembentukan badan penerimaan negara

Baca Selengkapnya

Prabowo Akan jadi Presiden Tertua RI saat Dilantik, Berusia 73 Tahun

3 jam lalu

Prabowo Akan jadi Presiden Tertua RI saat Dilantik, Berusia 73 Tahun

Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto akan menyandang gelar presiden tertua RI saat dilantik nanti, yakni 73 tahun.

Baca Selengkapnya

Aher PKS Temui Prabowo: Bangun Konsolidasi, Tak Bahas Kursi Menteri

3 jam lalu

Aher PKS Temui Prabowo: Bangun Konsolidasi, Tak Bahas Kursi Menteri

Plh Presiden PKS, Ahmad Heryawan, turut menyambangi Prabowo Subianto ke kantornya hari ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Ditunjuk Prabowo Jadi Menkeu, Ini PR Ekonomi RI yang Belum Selesai

3 jam lalu

Sri Mulyani Ditunjuk Prabowo Jadi Menkeu, Ini PR Ekonomi RI yang Belum Selesai

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan dirinya ditunjuk oleh Prabowo Subianto untuk kembali menjadi bendahara negara. Masih ada sederetan PR ekonomi RI yang belum ia selesaikan.

Baca Selengkapnya