Beberapa Negara Eropa Siap Berinvestasi Energi Terbarukan di kalimantan Timur

Reporter

Antara

Editor

Aisha Shaidra

Kamis, 17 Oktober 2024 11:00 WIB

Seorang pekerja memeriksa panel pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Gedung PPKD, Jakarta, Selasa (18/10/2022). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memasang 136 unit PLTS di sekolah, fasilitas kesehatan, gedung kantor hingga fasilitas olah raga untuk mendukung penurunan emisi gas rumah kaca dan adaptasi perubahan iklim. ANTARA FOTO/Henry Purba/nym.

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah negara di Eropa telah menyatakan kesiapan untuk berinvestasi energi terbarukan yakni listrik tenaga surya atau sel surya di Provinsi Kalimantan Timur. Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik dalam keterangan di Samarinda, Rabu, menjelaskan, keinginan investasi tersebut disampaikan dalam pertemuan sejumlah duta besar saat menghadiri undangan United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia, di Jakarta.

"Energi yang akan dikembangkan adalah tenaga surya atau solar cell. Usaha tersebut potensial dikembangkan di Kutai Kartanegara, Samarinda, Paser dan Kutai Barat," kata Akmal Malik.

Akmal mengungkapkan, pertemuan tersebut difasilitasi Kepala Perwakilan UNDP Indonesia Norimasa Shimomura dan dihadiri oleh sejumlah Duta Besar negara sahabat di antaranya Duta Besar Selandia Baru Kevin Burnett, ONZM, Duta Besar Norwegia Rut Kruger Giverin, Duta Besar Jerman Ina Lepel, Duta Besar Finlandia Pekka Kaihilahti, Duta Besar Swedia Daniel Blockert, Duta Besar Denmark Sten Frimodt Nielsen, Duta Besar Italia Mr Benedetto Latteri, Duta Besar Irlandia Padraig Francis dan Duta Besar Swiss Olivier Zehnder.

Akmal mengatakan, pertemuan tersebut membahas ketertarikan negara-negara sahabat itu untuk berinvestasi dalam pengembangan energi terbarukan di Kaltim. "Ketertarikan ini sangat baik, sebab faktanya hingga saat ini dominasi penggunaan energi di Kaltim masih dominan menggunakan energi berbahan fosil alias energi tak terbarukan," kata Akmal.

Kaltim sendiri, kata Akmal, akan terus bertransformasi dari penggunaan energi fosil menuju energi terbarukan. Di sejumlah perusahaan tambang misalnya, saat ini sudah perlahan mulai mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan dalam operasional tambang mereka. Seperti diterapkan PT Kideco Jaya Agung di Kabupaten Paser.

Selain itu, mereka juga berharap bisa berkontribusi untuk pembangunan IKN dengan mendorong pengusaha dari negara-negara itu berinvestasi ke Kaltim. "Makanya saya minta teman-teman di DPMPTSP harus lebih sigap. Jangan hanya mengandalkan China, tapi negara-negara yang peduli energi terbarukan harus kita sambut," kata Akmal.

Diskusi juga menyinggung rencana dukungan negara-negara tersebut untuk berinvestasi di Kalimantan Timur sebagai penyangga utama Ibu Kota Nusantara (IKN). Pasalnya, kata Akmal, dalam perspektif ekonomi dan IKN posisi Kaltim sangat rasional karena Kaltim memiliki infrastruktur yang sudah cukup memadai.

Sebagian duta besar juga membicarakan tentang pentingnya desentralisasi bagi Indonesia. Sebab desentralisasi akan memberikan ruang bagi daerah untuk menyiapkan ekonomi, lapangan kerja dan membangun infrastruktur.

Pilihan editor: PHK Berlanjut, Tunjangan Karyawan PT Indofarma Tak Kunjung Dibayar

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Pertemukan Pelaku Usaha Indonesia dan Eropa di Bisnis Forum

9 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Pertemukan Pelaku Usaha Indonesia dan Eropa di Bisnis Forum

Indonesia-Europe Business Forum 2024 ditujukan untuk mempertemukan pelaku usaha Indonesia dengan mitra di Eropa

Baca Selengkapnya

10 Kota Paling Ramah di Eropa dari Stockholm hingga Napoli

13 hari lalu

10 Kota Paling Ramah di Eropa dari Stockholm hingga Napoli

Setiap kota di Eropa menyimpan banyak hal yang bisa dieksplorasi. Mulai dari budaya kelas dunia, arsitektur yang indah, makanan lezat dan lainnya

Baca Selengkapnya

Koalisi Minta Presiden Jokowi Revisi Perpres Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan

15 hari lalu

Koalisi Minta Presiden Jokowi Revisi Perpres Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan

Perpres ini masih memberi ruang yang sangat lebar bagi swasta untuk membangun PLTU baru untuk kepentingan industri.

Baca Selengkapnya

Mark Rutte Dilantik Jadi Sekjen NATO

16 hari lalu

Mark Rutte Dilantik Jadi Sekjen NATO

Mark Rutte diangkat menjadi orang nomor satu di NATO pada Selasa, 01 Oktober 2024. Dia diharapkan bisa menjaga prioritas-prioritas yang sudah disusun

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bentuk Aliansi Global untuk Desak Solusi Dua Negara Israel-Palestina

19 hari lalu

Arab Saudi Bentuk Aliansi Global untuk Desak Solusi Dua Negara Israel-Palestina

Arab Saudi telah membentuk aliansi global untuk mendorong solusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina

Baca Selengkapnya

Anomali Bisnis Bioenergi, Forest Watch Sebut Hutan Ditebang untuk Pembuatan Biomassa Wood Pellet

20 hari lalu

Anomali Bisnis Bioenergi, Forest Watch Sebut Hutan Ditebang untuk Pembuatan Biomassa Wood Pellet

Pengerjaan proyek produksi wood pellet di Gorontalo ini dilakukan setelah keluarnya Izin Pemanfaatan Hutan Hak dari KLHK.

Baca Selengkapnya

BI Ajak Investor China untuk Investasi di RI: dari Proyek Energi Terbarukan hingga Hilirisasi Industri

20 hari lalu

BI Ajak Investor China untuk Investasi di RI: dari Proyek Energi Terbarukan hingga Hilirisasi Industri

Bank Indonesia mengajak para investor di China untuk memanfaatkan peluang investasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

WNI yang Dibunuh Suami di Albania Dimakamkan di Sumatera Utara

20 hari lalu

WNI yang Dibunuh Suami di Albania Dimakamkan di Sumatera Utara

Seorang WNI yang tewas dibunuh suaminya di Albania, telah dimakamkan di kampung halaman di Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya

Alasan Perjanjian Dagang dengan Eropa Tak Kunjung Selesai setelah 9 Tahun

21 hari lalu

Alasan Perjanjian Dagang dengan Eropa Tak Kunjung Selesai setelah 9 Tahun

Perjanjian dagang Indonesia dan Uni Eropa atau IEU-CEPA masih alot kendati telah berlangsung sembilan tahun. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

PM Denmark: Solusi Dua Negara Harus Dipaksakan Jika Tak Kunjung Terwujud

22 hari lalu

PM Denmark: Solusi Dua Negara Harus Dipaksakan Jika Tak Kunjung Terwujud

PM Denmark Mette Frederiksen menegaskan solusi dua negara mungkin harus dipaksakan agar konflik Israel-Palestina berakhir

Baca Selengkapnya