Rektor IPB Sebut Kebutuhan Bauran Biodiesel Berpotensi Buka Lahan Sawit 9,2 Juta Hektar

Reporter

Adil Al Hasan

Editor

Aisha Shaidra

Selasa, 15 Oktober 2024 21:00 WIB

Wakil Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan (Capim) dan Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi atau Pansel KPK 2024-2027 Arif Satria memimpin pertemuan dengan sejumlah pimpinan media cetak, elektronik, maupun online di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu 5 Juni 2024. Pertemuan untuk menyerap aspirasi dalam seleksi pimpinan dan Dewas KPK 2024-2027 bisa berjalan sesuai harapan publik. Pansel KPK 2024-2027 juga menjadwalkan pertemuan dengan para pimpinan perguruan tinggi. Pimpinan badan usaha milik negara (BUMN). Pertemuan dengan civil society organization (CSO) atau lembaga swadaya masyarakat (LSM), terutama dari kalangan pegiat antikorupsi. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria memperkirakan akan ada pembukaan lahan perkebunan sawit baru sebesar 9,2 juta hektar untuk memenuhi kebutuhan bauran biodiesel sebesar 50 persen atau B50. Dia menyebut pembukaan lahan itu akibat dari pengembangan biodiesel yang bisa meningkatkan permintaan serta kapasitas produksi.

“Meningkatkan krisis lingkungan hidup karena ekspansi perkebunan sawit secara besar-besaran. Saya kira akan menjadi isu internasional,” kata Arif dalam dalam diskusi panel Synergizing Law, Investmen and Risk Managemen in Energy Transition Era yang digelar Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) di Menara Bank Mega, Jakarta Selata, pada Senin,14 Oktober 2024.

Selain itu, Arif mengatakan pengembangan B50 ini juga akan meningkatkan kebutuhan bahan baku seperti minyak sawit. Akibatnya, komodintas ini juga meningkatkan riskio defisit stok minyak sawit. “Peningkatan kebutuhan bahan baku yaitu minyak sawit meningkatkan risiko defisit stok minyak sawit,” kata dia.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkapkan biodiesel B50 menjadi daya tawar Indonesia kepada dunia. Dia menyebut dari semua komoditas perkebunan yang paling siap adalah sawit. "Sawit ini tinggal kita dorong, bagaimana sawit supaya bisa masuk ke banyak pasar peningkatan ekspor kita, kemudian dikonversi menjadi B50 sebagai bagian dari bargaining kita kepada dunia," ujar Sudaryono dalam acara Perkebunan Indonesia Expo (BUNEX) 2024 di Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten pada Kamis, 12 September 2024 seperti dikutip Antara.

Sudaryono mengatakan Indonesia menguasai hampir 60 persen dari sawit dunia berasal dari Indonesia. "Sawit itu kita produsen terbesar, terus rata-rata pengusaha petani sawit kita ini kalau dalam dia berusaha itu ada kekhawatiran apakah laku atau tidak produknya. Sekarang ini kita sudah punya substitusi, jadi kalau misalnya negara tujuan ekspor mempersulit dan lain-lain, kita bisa substitusi menjadi energi," kata dia.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Arif menyebut peningkatan bauran biodiesel ini juga akan menghambat terwujudkan komitmen penurunan emisi gas rumah kaca yang telah ditetapkan dalam Update Nationally Determined Contribution (UNDC). “Peningkatan emisi akan semakin besar jika yang dikonversi adalah lahan gambut,” kata dia.

Mengantisipasi itu, Arif mengatakan perlu adanya dorongan dalam peremajaan sawit dan mengendalikan konversi lahan dan hutan untuk perkebunan sawit. Selain itu, meningkatkan produktivitas perkebunan sawit juga perlu dilakukan. “Menerapkan ecolabelling untuk produk biodiesel, perbaikan dan penguatan tata kelola perkebunan sawit,” kata Arif. Sementara itu, Arif juga berharap adanya dorongan untuk meningkatkan efisiensi rantai pasok sawit sebagai bahan baku biodiesel dan daya saing ekspor biodiesel.

Pilihan editor: 10 Tahun Jokowi, Hilirisasi Nikel Dinilai Tak Berkontribusi Positif terhadap Ekonomi Warga Lokal

Berita terkait

Berikut Asal Mula Hitungan BPKP soal Kebocoran Uang Negara Rp 300 Triliun dari Sawit

5 jam lalu

Berikut Asal Mula Hitungan BPKP soal Kebocoran Uang Negara Rp 300 Triliun dari Sawit

Angka itu merupakan hasil akumulatif hitungan denda perusahaan sawit yang beroperasi di kawasan hutan dan adanya selisih pembayaran denda.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Profil Cagub Benny Laos yang Tewas dalam Kebakaran Kapal, VIVA Terjerat Utang Rp 8,79 Triliun

1 hari lalu

Terpopuler: Profil Cagub Benny Laos yang Tewas dalam Kebakaran Kapal, VIVA Terjerat Utang Rp 8,79 Triliun

Berita terpopuler bisnis pada Ahad, 13 Oktober 2024, dimulai dari profil Benny Laos, pengusaha yang tewas dalam kebakaran kapal usai kampanye.

Baca Selengkapnya

Korupsi Tata Kelola Sawit, Sawit Watch: Sudah Seharusnya Hukum Ditegakkan

2 hari lalu

Korupsi Tata Kelola Sawit, Sawit Watch: Sudah Seharusnya Hukum Ditegakkan

Sebanyak tiga organisasi masyarakat sipil merespons dugaan korupsi dalam tata kelola perkebunan sawit ilegal periode 20052-2024.

Baca Selengkapnya

Raup Untung dari Limbah Sawit, KIS Biofuels Indonesia Bangun Pabrik BioCNG Ketiga di Sumut

3 hari lalu

Raup Untung dari Limbah Sawit, KIS Biofuels Indonesia Bangun Pabrik BioCNG Ketiga di Sumut

Pabrik BioCNG ketiga dibangun di areal seluas 120 meter persegi dengan investasi sebesar USD 3,6 juta atau sekitar Rp 50 miliar.

Baca Selengkapnya

Gelar Aksi di Depan DPR, Masyarakat Adat Tagih Janji Sahkan RUU Masyarakat Adat

4 hari lalu

Gelar Aksi di Depan DPR, Masyarakat Adat Tagih Janji Sahkan RUU Masyarakat Adat

Ratusan masyarakat adat dari berbagai wilayah berkumpul di depan Gedung DPR pagi ini, Jumat, 11 Oktober 2024. Tuntut pengesahan RUU Masyarakat Adat.

Baca Selengkapnya

Krisis Kemitraan Perkebunan Sawit di Kabupaten Buol, Pemilik Lahan Tak Terima Bagi Hasil selama 16 Tahun dan Dikriminalisasi

4 hari lalu

Krisis Kemitraan Perkebunan Sawit di Kabupaten Buol, Pemilik Lahan Tak Terima Bagi Hasil selama 16 Tahun dan Dikriminalisasi

Petani Kabupaten Buol yang menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap perusahaan sawit PT HIP mendapat intimidasi dan dikriminalisasi.

Baca Selengkapnya

BPKP Tanggapi Soal Data Penerimaan Negara Bocor Rp300 Triliun: Masih Diaudit

4 hari lalu

BPKP Tanggapi Soal Data Penerimaan Negara Bocor Rp300 Triliun: Masih Diaudit

BPKP menyatakan masih melakukan audit potensi penerimaan negara yang bocor Rp300 triliun.

Baca Selengkapnya

Alasan Prabowo Bakal Tarik Denda dari Pengusaha Sawit Nakal: Daripada Masuk Bui dan Bikin Penjara Penuh, Mending Bayar

4 hari lalu

Alasan Prabowo Bakal Tarik Denda dari Pengusaha Sawit Nakal: Daripada Masuk Bui dan Bikin Penjara Penuh, Mending Bayar

Prabowo Subianto akan menarik denda dari 300 pengusaha sawit nakal. Total nominal kerugian negara akibat ulah para pengusaha ini Rp 300 triliun.

Baca Selengkapnya

Adik Prabowo Sebut Penerimaan Negara Bocor Rp 300 Triliun Karena Pengusaha Sawit Nakal, Respons Gapki?

4 hari lalu

Adik Prabowo Sebut Penerimaan Negara Bocor Rp 300 Triliun Karena Pengusaha Sawit Nakal, Respons Gapki?

Ketua Umum Gapki Eddy Martono merespons tudingan ada pengusaha sawit yang merugikan keuangan negara.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata dilaporkan ke Kepolisian Daerah Metro Jaya Dugaan Pelanggaran Etik

4 hari lalu

Alexander Marwata dilaporkan ke Kepolisian Daerah Metro Jaya Dugaan Pelanggaran Etik

Perbuatan Alex itu diduga masuk ranah pidana karena melanggar Pasal 36 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK.

Baca Selengkapnya