Daftar Narasi untuk Poles Citra Jokowi, dari Keberhasilan Infrastruktur hingga Pembangunan Indonesia
Reporter
Rizki Dewi Ayu
Editor
Martha Warta Silaban
Selasa, 15 Oktober 2024 16:24 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengerahkan para anak buahnya untuk membuat kampanye positif citra pemerintah selama sepuluh tahun terakhir. Berbagai narasi positif pemerintahan Jokowi dirancang untuk tayang di berbagai media sosial sejak 1 sampai 20 Oktober 2024 atau hingga Jokowi lengser.
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa Jokowi secara langsung mengeluarkan perintah kampanye keberhasilan itu. Adapun rencana menggaungkan klaim keberhasilan Joko Widodo muncul dalam rapat kabinet terakhir di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Jumat, 13 September 2024.
”Setiap kementerian ditugasi mengglorifikasi capaiannya dalam 10 tahun,” katanya. “Masak, selama sepuluh tahun enggak ada sisi baik Jokowi?” ujar Budi Arie.
Menurut laporan Majalah Tempo berjudul “Duit Besar Glorifikasi Jokowi” edisi Minggu, 13 Oktober 2024, tugas untuk menggaungkan pencitraan Jokowi diserahkan kepada Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi. Selain itu, Menkominfo Budi Arie Setiadi turut mengambil peran lewat Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat (Bakohumas) di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik.
Narasi kampanye citra positif Jokowi juga diwujudkan dalam berbagai bentuk. Misalnya, ada berita organik di media massa yang didistribusikan oleh Kemkominfo. Selain itu, terdapat beberapa buku yang mengangkat tema satu dekade kepemimpinan Jokowi.
Lembaga pemerintah dan daerah juga merilis video berdurasi 30, 60, hingga 90 detik. Di media sosial, kampanye ini didukung oleh influencer atau figur berpengaruh. Berikut adalah daftar narasi yang digunakan untuk memoles citra Jokowi.
1. Pembangunan yang Indonesia-sentris
Salah satu narasi yang digaungkan untuk memoles citra positif jokowi adalah keberhasilan mendorong pembangunan yang Indonesia-sentris, serta masifnya pembangunan infrastruktur. Jokowi diklaim membangun lebih dari 2.800 kilometer jalan tol hingga membangun 27 bandar udara.
2. Indonesia Berhasil Menghadapi Krisis Ekonomi Global
Narasi lain yang disebar adalah narasi Indonesia berhasil mentas dari krisis ekonomi global akibat Covid-19, perang Rusia-Ukraina serta konflik Israel-Palestia. Ada juga klaim yang menyebut kenaikan produk domestic (PDB) mencapai lebih dari US$ 500 miliar selama 2014-2023. Padahal faktanya, PDB per kapita era Jokowi rata-rata tumbuh 7,04. Sedangkan era Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2013) rata-rata 14,9 persen.