Prabowo Bakal Tambah Kementerian jadi 46, Celios: Butuh Dua Tahun Penyesuaian
Reporter
Ilona Estherina
Editor
Aisha Shaidra
Selasa, 15 Oktober 2024 12:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih, Prabowo Subianto disebut bakal menambah kementerian dalam kabinet setelah dilantik 20 Oktober nanti. Dokumen berjudul ‘Gambaran Nomenklatur Mitra AKD (Alat Kelengkapan Dewan)’ yang beredar, menunjukkan akan ada 46 kementerian yang bakal bermitra dengan DPR RI.
Direktur kebijakan publik Celios, Media Wahyudi Askar memperkirakan, setengah masa jabatan kabinet Prabowo bakal disibukkan dengan penyesuaian pegawai. Saat beberapa kementerian dipecah, ia mengatakan Badan Kepegawaian Negara atau BKN, butuh waktu panjang untuk mengatur kembali ASN. “Proses mutasi dari PNS satu kementerian ke kementerian lain dan pengisian jabatan, waktunya sekitar 2 sampai 3 tahun. Kerjanya (efektif) ya tinggal dua tahun, apa yang bisa dikerjakan?” kata dia kepada Tempo Selasa, 14 Oktober 2024.
Selain itu, jumlah kementerian yang bertambah bakal turut menaikkan alokasi belanja pemerintah. Berdasarkan catatan Kementerian Keuangan, belanja pegawai di tahun 2024 saja sekitar Rp 460,8 triliun atau 18 persen dari total belanja pemerintah pusat. Tahun depan estimasi belanja gaji dan tunjangan naik menjadi Rp 513,2 triliun atau naik 19,1 persen dari total belanja.
Ditambah lagi, menurutnya, pperasional teknis kementerian akan semakin banyak, begitu pula fasilitas infrastrukturnya. Kantor kementerian yang awalnya satu akan dibagi menjadi dua atau tiga. “Alokasi rumah dinas, mobil dinas, pos-pos anggaran di masing-masing kantor, akhirnya kan dipecah-pecah,” ujarnya.
Belanja negara dalam APBN Prabowo tahun depan dirancang sebesar Rp 3.621,3 triliun. Berdasarkan hitungan dari tim Prabowo, dari total penerimaan negara sekitar 45 persen atau Rp 1.353,2 triliun bakal dipakai untuk membayar utang pokok dan biaya bunga. Di sisi lain, Menkeu mengungkapkan belanja Kementerian/Lembaga pada 2025 mencapai Rp1.160,1 triliun. Jika anggaran kurang, Askar menambahkan, biasanya terjadi pengurangan dan efisiensi di sektor-sektor tertentu. Dikhawatirkan akan ada trade-off, atau pos anggaran yang dikorbankan.
Sementara itu, Prabowo mulai mengumpulkan calon menteri di kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Beberapa di antaranya adalah sejumlah ketua umum partai politik, antara lain Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketum Golkar Bahlil Lahaladia, Ketum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar.
Sementara akademisi dan birokrat yang datang, antara lain Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra, ahli pertanian Institut Pertanian Bogor Rachmat Pambudy, dan ahli teknik mesin Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan calon menteri Prabowo Subianto akan mengikuti pembekalan di kediaman Prabowo di Hambalang, Kabupaten Bogor besok. Sementara untuk wakil menteri, pembekalan akan dilakukan pada Rabu, 16 Oktober 2024.
Eka Yudha Saputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Freeport Kaji Dampak Kebakaran di Smelter Gresik terhadap Rencana Peningkatan Kapasitas Operasi