Airlangga Hartarto Minta Presiden AIIB Dukung Proyek Kereta Cepat hingga Giant Sea Wall
Reporter
Nabiila Azzahra A
Editor
Aisha Shaidra
Kamis, 10 Oktober 2024 13:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta Asian Infrastructure and Investment Bank (AIIB) memperluas dukungannya untuk proyek-proyek infrastruktur Indonesia seperti kereta cepat dan tembok laut raksasa atau giant sea wall. Airlangga menyampaikan hal tersebut saat bertemu Presiden AIIB Jin Liqun di sela-sela KTT ASEAN 2024 di Vientiane, Laos, Rabu, 9 Oktober 2024.
Menurut dia, posisi Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN pertumbuhan ekonominya yang “kuat dan stabil” seharusnya menjadi “alasan kuat” bagi AIIB untuk meningkatkan dukungan mereka.
Beberapa proyek prioritas yang menurutnya bisa didukung pembiayaannya oleh AIIB antara lain perpanjangan kereta cepat (high-speed train) yang melewati Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Selain itu, terdapat proyek giant sea wall atau tanggul laut raksasa di sepanjang Pantai Utara Jawa, proyek konektivitas di bagian selatan Pulau Jawa, serta beberapa proyek transisi energi.
Perpanjangan kereta cepat dan pembangunan giant sea wall merupakan beberapa proyek besar yang akan terlaksana di bawah pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto. “Konektivitas di selatan Pulau Jawa menawarkan peluang ekonomi baru yang perlu mendapat perhatian,” ujar Airlangga, seperti dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian.
Airlangga mengatakan AIIB berkomitmen mengembangkan konektivitas dalam arti luas, termasuk di bidang digital dan kelistrikan. Mengingat Indonesia rawan bencana alam, AIIB juga disebut menawarkan proyek infrastruktur untuk memitigasi hal tersebut, contohnya seperti proyek pengendalian banjir.
Saat ini, terdapat 14 proyek di Indonesia yang dibiayai oleh AIIB dan ada tujuh proyek lainnya yang masih menunggu persetujuan pembiayaan. Di antara tujuh proyek itu antara lain proyek jalan tol, jembatan, perumahan, listrik tenaga angin, hingga pengolahan sampah, yang tersebar di berbagai wilayah seluruh Indonesia.
Airlangga menyampaikan kepada Jin Liqun komitmen ASEAN untuk memperkuat konektivitas di bidang kelistrikan melalui ASEAN Power Grid, juga proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Kalimantan Utara yang disebut menjadi bagian dari inisiatif tersebut. Ia juga menyinggung konektivitas listrik di Sumatra dan Jawa-Kalimantan.
Menteri itu lantas mendorong AIIB untuk membuka kantor di Indonesia. Alasannya, Indonesia merupakan ekonomi terbesar di ASEAN dan disebut memiliki proyek infrastruktur terbesar dibandingkan semua negara ASEAN, juga banyak bekerja sama dengan AIIB, “Jadi sudah sepantasnya AIIB membuka kantor perwakilan di Indonesia,” kata dia.
AIIB merupakan bank pembangunan multilateral yang berkantor pusat di Beijing, Cina. Bank tersebut saat ini memiliki 109 anggota – termasuk Indonesia yang bergabung pada 2016 – serta 16 calon anggota dari seluruh dunia.
Pilihan editor: Bahlil Lahadalia Sebut Tak Ingin Buru-buru Terapkan Pengetatan BBM Subsidi