Dewan Pakar TKN Sebut APBN Prabowo Kurang Rp 300 Triliun untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi

Reporter

Ilona Estherina

Editor

Grace gandhi

Rabu, 9 Oktober 2024 20:18 WIB

Pedagang menjual foto Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di kawasan Pasar Baru, Jakarta, Senin, 5 Agustus 2024. Ketua Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan Presiden terpilih Prabowo Subianto mempertimbangkan berbagai aspek terkait lokasi pelantikannya pada 20 Oktober 2024 mendatang. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Drajad Wibowo, mengatakan untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen dibutuhkan tambahan belanja negara di APBN 2025 sebesar Rp 300 triliun.

Drajad menambahkan di tahun depan, belanja negara yang dianggarkan Kementerian Keuangan sebesar Rp 3.621,3 triliun. "Itu tidak cukup. Yang kita butuhkan itu minimal Rp 3.900 triliun,” ujarnya di di Le Meridien Hotel Jakarta, Rabu, 9 Oktober 2024.

Prabowo menargetkan pertumbuhan ekonomi 8 persen saat dia menjabat. Dengan demikian, Drajad mengatakan, tahun depan butuh tumbuh minimal 5,8 atau 5,9 persen untuk menjadi lompatan.

Tahun ini, pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 5,2 persen. Hal itu dicapai dengan total belanja negara Rp 3.325 triliun. Sebelumnya, berdasarkan perhitungan Drajad, pada 2025 diperlukan belanja negara Rp 3.905 triliun untuk mengejar pertumbuhan 5,89 persen. Lalu pada 2026, butuh Rp 4.319 triliun untuk mencapai pertumbuhan 6,45 persen. Hingga 2029, dibutuhkan sekitar Rp 6 kuadriliun untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8,85 persen.

Selama satu dekade, pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan di kisaran 5 persen. Target Presiden Jokowi saat masa kampanye Pilpres pada 2014 silam pun tak pernah tercapai, yakni membuat ekonomi Indonesia tumbuh 7 persen.

Advertising
Advertising

Pada 2015 atau tahun pertama Jokowi efektif menjalankan roda pemerintahan, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 4,8 persen. Secara tahunan, pertumbuhan bahkan melambat dibandingkan 2014, yakni 5,02 persen.

Di 2016, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mampu kembali ke level 5,03 persen. Lalu pada 2017 sebesar 5,07 persen. Tahun berikutnya naik ke level 5,17 persen. Namun pada 2019, kembali ke level 5,02 persen. Dan pada 2020 atau saat pandemi Covid-19, ekonomi Indonesia terkontraksi hingga minus 2,07 persen.

Pilihan Editor: Prabowo Umumkan Kabinet di Hari Pelantikan, Calon Menteri Sudah Dipanggil

Berita terkait

Siapa Kelompok Masyarakat yang Masih Puas dengan Kinerja Jokowi?

31 menit lalu

Siapa Kelompok Masyarakat yang Masih Puas dengan Kinerja Jokowi?

Jokowi sebentar lagi lengser. Sejumlah lembaga survei merilis survei tingkat kepuasan masyarakat terhadap presiden.

Baca Selengkapnya

Angka Kepuasan Publik terhadap Jokowi Dipengaruhi Bansos dan Infrastruktur

1 jam lalu

Angka Kepuasan Publik terhadap Jokowi Dipengaruhi Bansos dan Infrastruktur

Jokowi beberapa kali blusukan dan membagikan kaus serta bansos kepada masyarakat menjelang lengser.

Baca Selengkapnya

Prabowo Perlu Tambahan Rp300 T di APBN 2025 agar Pertumbuhan Ekonomi Meroket 8 Persen

3 jam lalu

Prabowo Perlu Tambahan Rp300 T di APBN 2025 agar Pertumbuhan Ekonomi Meroket 8 Persen

Pemerintahan Prabowo-Gibran perlu tambahan anggaran Rp300 triliun pada APBN 2025 agar pertumbuhan ekonomi 5,9 persen dan jadi 8 persen nantinya.

Baca Selengkapnya

Pramono Anung Berencana Temui Jokowi usai Jadwal Pelantikan Presiden

3 jam lalu

Pramono Anung Berencana Temui Jokowi usai Jadwal Pelantikan Presiden

Pramono Anung bicara soal rencana pertemuannya dengan dua mantan Gubernur Jakarta.

Baca Selengkapnya

Prabowo akan Bentuk Badan Penerimaan Negara, Bagaimana Cara Kerjanya?

3 jam lalu

Prabowo akan Bentuk Badan Penerimaan Negara, Bagaimana Cara Kerjanya?

Presiden terpilih Prabowo Subianto telah mengantongi nama menteri yang akan memimpin Badan Penerimaan Negara. Namun, hingga saat ini fungsi kementerian tersebut belum jelas

Baca Selengkapnya

Bahlil Klaim Jokowi-Prabowo Semakin Lengket: Paten Punya Pandangan Sama

3 jam lalu

Bahlil Klaim Jokowi-Prabowo Semakin Lengket: Paten Punya Pandangan Sama

Ketua Umum Partai Golkar Bahlil menegaskan bahwa Pemerintahan Prabowo pada prinsipnya adalah keberlanjutan dari Jokowi.

Baca Selengkapnya

Soal Isu PDIP Dapat Menteri di Kabinet Prabowo, Bambang Pacul Belum Dengar, Ahmad Muzani Beri Sinyal Positif

3 jam lalu

Soal Isu PDIP Dapat Menteri di Kabinet Prabowo, Bambang Pacul Belum Dengar, Ahmad Muzani Beri Sinyal Positif

Bambang Pacul mengaku belum mengetahui kebenaran rumor soal tiga tokoh PDIP bakal masuk dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Kemenag atas Usul Pembentukan Kementerian Haji dan Umrah di Pemerintahan Prabowo

3 jam lalu

Tanggapan Kemenag atas Usul Pembentukan Kementerian Haji dan Umrah di Pemerintahan Prabowo

Amphuri menyatakan Kementerian Haji dan Umrah sangat dibutuhkan umat agar penyelenggaraan haji dan umrah semakin baik.

Baca Selengkapnya

Orang Dekat Prabowo Sebut Kenaikan PPN 12 Persen Justru Bisa Turunkan Penerimaan Pajak

4 jam lalu

Orang Dekat Prabowo Sebut Kenaikan PPN 12 Persen Justru Bisa Turunkan Penerimaan Pajak

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran sebut rencana kenaikan PPN 12 persen tahun depan dianggap bisa menurunkan total penerimaan PPN.

Baca Selengkapnya

Kurawal Foundation Memotret Jokowisme Bagai Panggung Teater Jokowi sebagai Raja Jawa

4 jam lalu

Kurawal Foundation Memotret Jokowisme Bagai Panggung Teater Jokowi sebagai Raja Jawa

Selama 10 tahun memerintah, Jokowi memainkan peran politik dengan Jokowisme di atas panggung teater bagai Raja Jawa.

Baca Selengkapnya