Banjir Baja Impor Cina: Pasar Domestik Hilang, Produsen Dalam Negeri Merugi

Rabu, 9 Oktober 2024 16:17 WIB

Pengusaha Baja Desak Pemberlakuan Larangan Impor

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (IISIA), Widodo Setiadharmaji, mengatakan dumping baja Cina telah berlangsung lama dan mengakibatkan produk baja nasional alami kerugian. Tak hanya kehilangan pangsa pasar domestik, produk-produk baja yang kelewat murah dari Negeri Panda juga merusak harga pasar.

Widodo mencontohkan, harga produk hot rolled coil dari Cina saat tiba di Indonesia hanya sekitar US$ 530–540 per ton. Sedangkan biaya produksi hot rolled coil nasional berkisar antara US$ 650–660 per ton. “Selisih harga ini membuat produsen baja nasional tidak dapat bersaing dan harus menjual dengan harga merugi,” ucapnya saat dihubungi Tempo, Ahad, 6 Oktober 2024.

Kondisi ini telah mengakibatkan kerugian pada beberapa produsen baja nasional. Jika terus berlanjut, Widodo mengatakan produsen baja nasional akan mengalami kebangkrutan.

Hingga kuartal III 2024, survei internal IISIA menunjukkan produsen baja nasional sangat sulit menjual produknya. Sejumlah perusahaan melaporkan telah kehilangan pangsa pasar hingga lebih dari 20 persen. Bahkan, sebagian di antaranya tidak bisa melakukan penjualan. “Hal ini berkaitan erat dengan peningkatan impor dari Tiongkok yang melonjak hingga 34 persen pada periode tersebut,” katanya.

Saat ini, Widodo mengatakan tingkat utilisasi kapasitas produksi baja nasional pada beberapa segmen berada di bawah 60 persen, bahkan ada yang kurang dari 30 persen. Kondisi ini, menurut dia, jauh dari kondisi ideal utilisasi kapasitas sekitar 80 persen yang memungkinkan produsen baja beroperasi secara efisien dan menghasilkan keuntungan.

Advertising
Advertising

Situasi ini tak hanya dihadapi Indonesia. Widodo mengatakan, industri baja di Amerika Serikat, Uni Eropa, Kanada, dan negara-negara maju lain pun tak mampu menghadapi dumping baja dari Cina. Produsen-podusen baja Jepang dan Korea yang tidak mampu bersaing meminta perlindungan dari pemerintah masing-masing.

Pemerintah di negara-negara tersebut, menurut Widodo, mengambil langkah cepat dan tegas dalam melindungi pasar domestik dan produsen baja nasional mereka. Negara hadir memastikan industri baja masing-masing dapat bertahan dan terus menjadi tulang punggung kemandirian industri dan ekonomi nasional. Sebab, industri baja merupakan industri strategis.

Di Indonesia, Widodo mengatakan visi Indonesia Emas 2045 membutuhkan industri baja yang mampu tumbuh dan kuat. Mengungat lebih dari 100 juta ton baja akan dibutuhkan untuk mewujudkan visi tersebut. Dia tak bisa membayangkan nasib industri baja nasional jika hancur akibat dumping produk baja Cina. “Apakah Indonesia akan bergantung pada impor atau Penanaman Modal Asing (PMA) yang dikendalikan oleh asing? Apakah kemandirian negara dapat dipertahankan?” kata Widodo.

Pilihan editor: Gibran Sebut Menu Makan Bergizi Gratis di SMAN 70 Jakarta Selatan Paling Mewah, Ini Menunya

Berita terkait

Terkini: Jokowi Perintahkan ASN Pindah ke IKN Januari 2025, Utang Pajak Rp 2,4 Triliun Rekening Hashim Djojohadikusumo Terancam Disita Otoritas Swiss

1 jam lalu

Terkini: Jokowi Perintahkan ASN Pindah ke IKN Januari 2025, Utang Pajak Rp 2,4 Triliun Rekening Hashim Djojohadikusumo Terancam Disita Otoritas Swiss

Menpan RB Abdullah Azwar Anas mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi memerintahkan ASN pindah ke IKN Januari 2025.

Baca Selengkapnya

Impor Baja Cina Melonjak 34 Persen, IISIA: Lonceng Kematian Industri Baja Nasional

7 jam lalu

Impor Baja Cina Melonjak 34 Persen, IISIA: Lonceng Kematian Industri Baja Nasional

Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (IISIA) mewanti-wanti akibat dumping baja dari Cina terhadap industri baja nasional. Apa bahayanya?

Baca Selengkapnya

Banjir Produk Cina, Jokowi Bilang Indonesia Harus Bisa Lindungi Pasar Domestik

9 jam lalu

Banjir Produk Cina, Jokowi Bilang Indonesia Harus Bisa Lindungi Pasar Domestik

Jokowi menyinggung 19 negara telah memberlakukan kebijakan restriksi perdagangan di tengah fenomena over produksi di Cina.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Penyebab Deflasi Beruntun Dicek Betul, Ini Penjelasan Ekonom

1 hari lalu

Jokowi Minta Penyebab Deflasi Beruntun Dicek Betul, Ini Penjelasan Ekonom

Presiden Jokowi mempertanyakan musabab deflasi lima bulan beruntun. Para ekonom menilai penurunan daya beli masyarakat yang menjadi penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Krisis Baja China, IISIA Prediksi Dumping Baja ke RI akan Semakin Parah

1 hari lalu

Krisis Baja China, IISIA Prediksi Dumping Baja ke RI akan Semakin Parah

Saat ini, lebih dari 90 persen perusahaan Tiongkok merugi dan berimbas pada kerugian perusahaan baja global.

Baca Selengkapnya

Industri Tekstil Terpuruk karena Banjir Produk Impor, Asosiasi Minta Pemerintah Awasi E-commerce

1 hari lalu

Industri Tekstil Terpuruk karena Banjir Produk Impor, Asosiasi Minta Pemerintah Awasi E-commerce

Ikatan Pengusaha Konveksi Berkarya meminta pemerintah awasi e-commerce untuk mengatasi banjir produk impor yang menyebabkan industri tekstil terpuruk.

Baca Selengkapnya

Banjir Batik Impor dari Cina, Kemenperin Siapkan Proteksi Produk Lokal

4 hari lalu

Banjir Batik Impor dari Cina, Kemenperin Siapkan Proteksi Produk Lokal

Batik impor dari Cina kini membanjiri pasar Indonesia. Kementerian Perindustrian siapkan sejumlah langka proteksi.

Baca Selengkapnya

Indeks Kepercayaan Industri Stagnan, Kemenperin Jelaskan Alasannya

8 hari lalu

Indeks Kepercayaan Industri Stagnan, Kemenperin Jelaskan Alasannya

Indeks Kepercayaan Industri (IKI) periode September 2024 mencatatkan angka 52,48, tak banyak berubah dari Agustus 2024 sebesar 52,40. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

PMI Manufaktur RI Kontraksi 3 Bulan Beruntun, Menperin: Karena Banjir Impor

8 hari lalu

PMI Manufaktur RI Kontraksi 3 Bulan Beruntun, Menperin: Karena Banjir Impor

Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur Indonesia catatkan kontraksi tiga bulan beruntut. Apa kata Menperin Agus Gumiwang?

Baca Selengkapnya

Analis Rekomendasikan Penetapan Tarif Impor Pangan untuk Genjot Penerimaan Era Prabowo

9 hari lalu

Analis Rekomendasikan Penetapan Tarif Impor Pangan untuk Genjot Penerimaan Era Prabowo

Analis kebijakan pangan merekomendasikan Prabowo melirik potensi penerimaan melalui penetapan tarif impor pangan.

Baca Selengkapnya