TEMPO Interaktif, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat memberikan catatan ekonomi kepada pemerintah, terutama pada suku bunga pinjaman yang hingga kini belum turun menyesuaikan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia.
Ketua DPR Agung Laksono mengatakan meski suku bunga bank sentral telah mencapai 6,5 persen namun suku bunga pinjaman masih bertengger di atas 12 persen. Kondisi ini akan berpengaruh ke sektor riil seperti usaha kecil dan menengah.
"BI Rate harus dapat menjadi acuan dan memiliki kekuatan di pasar," ujarnya dalam pembukaan Pidato Kenegaraan Presiden RI Menjelang Detik-Detik Proklamasi di gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (14/8).
Selain pengaruh pertumbuhan ekonomi dunia kepada produk domestik bruto Indonesia, dewan juga mencatat masalah penyerapan tenaga kerja Indonesia di tengah pemutusan hubungan kerja. "Penyerapan 3 juta tenaga kerja di 2010 tak realistis jika pertumbuhan ekonomi tak bisa bertahan di atas 5 persen," jelas Agung.
Pemerintah, dia melanjutkan, perlu memperhatikan masalah ini. Sebab di masa datang akan dihadapi perdagangan bebas di sektor jasa.
RIEKA RAHADIANA | GUNANTO E.S | DWI AGUSTIAR
Ketua DPR Agung Laksono mengatakan meski suku bunga bank sentral telah mencapai 6,5 persen namun suku bunga pinjaman masih bertengger di atas 12 persen. Kondisi ini akan berpengaruh ke sektor riil seperti usaha kecil dan menengah.
"BI Rate harus dapat menjadi acuan dan memiliki kekuatan di pasar," ujarnya dalam pembukaan Pidato Kenegaraan Presiden RI Menjelang Detik-Detik Proklamasi di gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (14/8).
Selain pengaruh pertumbuhan ekonomi dunia kepada produk domestik bruto Indonesia, dewan juga mencatat masalah penyerapan tenaga kerja Indonesia di tengah pemutusan hubungan kerja. "Penyerapan 3 juta tenaga kerja di 2010 tak realistis jika pertumbuhan ekonomi tak bisa bertahan di atas 5 persen," jelas Agung.
Pemerintah, dia melanjutkan, perlu memperhatikan masalah ini. Sebab di masa datang akan dihadapi perdagangan bebas di sektor jasa.
RIEKA RAHADIANA | GUNANTO E.S | DWI AGUSTIAR
