Dukungan untuk Palestina: dari Boikot Produk Israel sampai Donasi dari Nenek Penjual Ubi

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 7 Oktober 2024 16:10 WIB

Warsiti binti Samar (68), nenek penjual kacang rebus di Kota Batam, Kepulauan Riau, yang viral karena mendonasikan uang hasil jualannya Rp14 juta untuk Palestina, Rabu (25/9/2024) (ANTARA/Laily Rahmawaty)

TEMPO.CO, Jakarta - Sudah satu tahun Israel menggempur Gaza, Palestina, dengan dalih menghabisi Hamas setelah serangan mematikan kelompok gerilyawan ini ke negeri Zionis itu pada 7 Oktober 2023. Lebih dari 35.000 warga Palestina tewas, termasuk lebih dari 13.000 anak-anak dan 9.000 wanita, dengan 7.000 orang lainnya hilang dan diperkirakan tewas di bawah reruntuhan bangunan yang hancur.

Serangan ke seluruh Jalur Gaza ini menimbulkan krisis kemanusiaan dahsyat. Apalagi Israel dengan sengaja menghambat masuknya bantuan untuk masyarakat sipil.

Masyarakat dunia mulai mengumpulkan bantuan untuk membantu masyarakat sipil Palestina yang kehilangan tempat tinggal, pekerjaan dan sumber makanan.

Warga negara Muslim atau yang mayoritas Muslim seperti Indonesia dan Malaysia mulai menyerukan boikot terhadap produk-produk yang dinilai membantu Israel. Tindakan ini efektif membuat sejumlah merek kelabakan.

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) kembali menyerukan seluruh masyarakat Indonesia agar konsisten memboikot atau tidak menggunakan produk-produk yang terafiliasi Israel. "YKMI akan terus berada di garda terdepan, mendorong masyarakat agar konsisten melakukan boikot produk terafiliasi Israel sesuai anjuran dari MUI," kata Direktur Eksekutif YKMI Ahmad Himawan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin, 7 Oktober 2024.

Ia mengatakan aksi boikot sejauh ini terbukti menggerus pendapatan perusahaan terafiliasi Israel. Penjualan mereka, kata dia, mengalami penurunan dan nilai sahamnya pun turut menurun.

Hal tersebut disampaikan Himawan dalam aksi peringatan setahun genosida di Palestina yang berlangsung di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Minggu, 6 Oktober 2024.

Dalam aksi tersebut, YKMI secara konsisten menyerukan boikot terhadap produk terafiliasi Israel agar tetap dilakukan masyarakat secara masif.

Menurut Antara, Himawan mengingatkan kembali daftar 10 produk yang diboikot atau dihindari oleh konsumen Muslim Indonesia, yakni Starbucks, Danone, Nestle, Zara, Kraft Heinz, Unilever, Coca Cola Group, McDonalds, Mondelez, dan Burger King.

"Selain memberikan dukungan kejahatan Israel di Palestina, kesepuluh produk tersebut juga secara terang-terangan mengalirkan dukungan keuntungannya kepada negara-negara yang pro-Israel, seperti Amerika dan Prancis,” kata Himawan menambahkan.

Menurut dia, aksi boikot produk efektif untuk menghentikan aliran dana bagi Israel. Hal tersebut, dibuktikan dengan adanya permintaan dari Amerika agar Israel melakukan gencatan senjata. Bahkan, terdapat informasi terbaru mengenai Presiden Prancis Macron yang juga mendesak penghentian pengiriman senjata ke Israel.

Seruan boikot ini mendapat tanggapan dari perusahaan. Corporate Communication Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin, mengatakan Danone adalah perusahaan publik yang beroperasi di 120 negara. Namun, Danone tidak memiliki pabrik dan tidak beroperasi di Israel. "Sebagai entitas swasta, Danone tidak memiliki afiliasi dengan politik apa pun," ucap Arief, Sabtu, 11 November 2023.

Associate Director of Communications McDonald’s Indonesia, Meta Rostiawati, mengatakan PT Rekso Nasional Food adalah perusahaan swasta nasional yang sepenuhnya dimiliki oleh pengusaha asli Indonesia.

McDonald’s Indonesia merupakan entitas yang beroperasi secara independen, dan tidak terafiliasi dengan kegiatan operasional maupun keputusan McDonald’s di negara lain, termasuk McDonald’s Israel," kata Meta, Sabtu, 21 Oktober 2023.

Anggota DPR RI Sukamta
mendukung penuh gerakan boikot terhadap Israel, sebagai bentuk solidaritas internasional untuk melawan tindakan keji Israel.

Sukamta juga menekankan akan terus memperjuangkan keadilan bagi rakyat Palestina dan mendesak pemerintah Indonesia untuk mengambil peran lebih aktif dalam upaya internasional untuk menyelesaikan krisis itu.

Massa dari Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) membawa poster saat menggelar aksi bela Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS), Jakarta, Ahad, 6 Oktober 2024. Kedubes AS dipilih sebagai lokasi aksi karena massa menilai AS mendukung Israel menyerang Gaza. Massa mendesak agar PBB menghukum Israel atas yang terjadi di Palestina. TEMPO/Ilham Balindra

Aksi Dukung Palestina Ala Nenek Warsiti

Nenek Warsiti binti Samar, 68 tahun, janda dengan 3 anak dan 3 cucu itu sehari-hari berjualan kacang, jagung, ubi rebus, dan rempeyek buatan anak perempuannya. Hidupnya jauh dari kata berlebih, hanya tinggal di kamar kos sederhana berukuran sekitar 2x3 meter persegi di kawasan Jodoh, Kota Batam, Kepulauan Riau.

Tapi ia banyak bertindak untuk membantu Palestina dengan menyisihkan hasil jualannya disumbangkan untuk membantu warga Palestina. Warsi mengetahui masalah konflik di Gaza dari media sosial. Setiap berjualan, dia selalu sampaikan ke pembeli, termasuk anak-anak sekolah, bahwa uang hasil jualan ini sebagian didonasikan untuk rakyat Palestina.

"Saya sampaikan ke anak-anak di sekolah tempat saya dagang. Palestina itu sudah berjasa untuk Indonesia. Sekarang mereka kesusahan, harusnya kita bantu mereka, karena kita berhutang budi kepada mereka yang mendukung kita merdeka, seperti sekarang," ucap Warsi, saat berbincang dengan ANTARA.

Pertama kali Warsi menyumbangkan dana sebesar Rp1 juta, uang hasil dagangan yang ia sisihkan selama setengah bulan. Hingga kini uang yang sudah disumbangkan untuk Palestina mencapai Rp14 juta, termasuk sumbangan seorang dermawan yang seharusnya untuk diri Warsi, namun diserahkan sepenuhnya untuk Palestina.

Panitia acara Masyarakat Batam Bersama Palestina lalu membuat link donasi untuk memberangkatkannya umrah ke Tanah Suci. Kali ini hadiah umrah tidak ditolak oleh Warsi.

Keikhlasannya untuk Palestina telah menggugah hati masyarakat di Kota Batam. Akhir Oktober ini, Warsi akan berangkat umrah dengan kelas premium yang didanai salah satu travel.

Pilihan Editor Kisruh Kadin: Posisi Arsjad Rasjid Makin Terjepit, Majalah Tempo Sebut Jokowi Cawe-cawe

Berita terkait

Setahun Perang Gaza, Bagaimana Menangani Berton-ton Reruntuhan akibat Bom Israel?

20 menit lalu

Setahun Perang Gaza, Bagaimana Menangani Berton-ton Reruntuhan akibat Bom Israel?

Setelah setahun perang, warga Gaza bertanya-tanya bagaimana cara menangani berton-ton reruntuhan.

Baca Selengkapnya

Sejarawan Sebut Media Barat Cenderung Bias dalam Pemberitaan Konflik Israel-Palestina

3 jam lalu

Sejarawan Sebut Media Barat Cenderung Bias dalam Pemberitaan Konflik Israel-Palestina

Media Barat kerap disorot karena terindikasi bias dalam liputan dan diduga menyesatkan publik tentang konflik yang sedang terjadi.

Baca Selengkapnya

Eskalasi Konflik Israel dengan Lebanon dan Iran Diprediksi Tak akan Meluas

7 jam lalu

Eskalasi Konflik Israel dengan Lebanon dan Iran Diprediksi Tak akan Meluas

Pengamat Timur Tengah Smith Alhadar mengatakan dalam sejarah konflik Israel-Hizbullah, perang bisa diisolasi hanya di Lebanon

Baca Selengkapnya

Menhan Israel Melawat ke Pentagon Pekan Ini, Bahas Serangan ke Iran?

8 jam lalu

Menhan Israel Melawat ke Pentagon Pekan Ini, Bahas Serangan ke Iran?

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin, akan bertemu dengan kepala urusan pertahanan Israel, Yoav Gallant, pada Rabu 9 Oktober 2024

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Pro-Palestina di Berbagai Kota Peringati Setahun Perang Gaza

8 jam lalu

Unjuk Rasa Pro-Palestina di Berbagai Kota Peringati Setahun Perang Gaza

Ribuan demonstran pro-Palestina berunjuk rasa di sejumlah kota di dunia pada Minggu, 6 Oktober 2024, untuk memperingati setahun perang Gaza

Baca Selengkapnya

Setahun Perang Gaza: Israel Kian Ditinggalkan, Dukungan Dunia untuk Palestina Kian Besar

9 jam lalu

Setahun Perang Gaza: Israel Kian Ditinggalkan, Dukungan Dunia untuk Palestina Kian Besar

Dukungan Internasional untuk Palestina dan rakyat Palestina telah meningkat secara eksponensial sejak 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Setahun Genosida di Gaza, Israel Berlakukan Lockdown di Tepi Barat

10 jam lalu

Setahun Genosida di Gaza, Israel Berlakukan Lockdown di Tepi Barat

Israel mengumumkan penutupan total di Tepi Barat pada Senin 7 Oktober 2024, menandai peringatan satu tahun serangan Hamas pada 7 Oktober

Baca Selengkapnya

Iran: Komandan Pasukan Al Quds Hilang dalam Serangan Israel di Lebanon

10 jam lalu

Iran: Komandan Pasukan Al Quds Hilang dalam Serangan Israel di Lebanon

Komandan Pasukan Quds Iran Esmail Qaani belum terdengar lagi kabarnya sejak serangan Israel di Beirut, Lebanon, akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Setahun Genosida di Gaza: "Dosa" Media Barat karena Melindungi Israel dan AS

11 jam lalu

Setahun Genosida di Gaza: "Dosa" Media Barat karena Melindungi Israel dan AS

Para jurnalis di CNN dan BBC memaparkan keadaan di dalam ruang redaksi mereka yang pro-Israel, setahun setelah serangan brutal Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Disebut Tawarkan Kompensasi kepada Israel Jika Tak Serang Target Tertentu Iran

11 jam lalu

AS Disebut Tawarkan Kompensasi kepada Israel Jika Tak Serang Target Tertentu Iran

Amerika Serikat dilaporkan mengusulkan "paket kompensasi" kepada Israel jika menahan diri untuk tidak menyerang sasaran tertentu di Iran

Baca Selengkapnya