Proyek Geothermal, Koalisi Masyarakat Poco Leok Tuntut Polisi dan PLN Setop Kekerasan

Senin, 7 Oktober 2024 15:18 WIB

Suasana aksi yang dilakukan Koalisi Masyarakat Peduli Poco Loak di Mabes Polri, Senin 7 Oktober 2024. Aksi ini merupakan protes terhadap kekerasan yang diterima oleh Masyarakat Poco Loak dalam menolak proyek geothermal pada 1 dan 2 Oktober lalu. TEMPO/Muhammad Rizki Yusrial

TEMPO.CO, Jakarta - Massa yang tergabung dari Koalisi Masyarakat Poco Leok melakukan aksi di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, Jakarta Selatan, Senin 7 Oktober 2024. Aksi ini merupakan protes atas kekerasan yang dilakukan oleh kepolisian dan PT. PLN (Persero) kepada masyarakat Poco Leok karena menolak rencana proyek perluasan geothermal atau Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu pada 1 dan 2 Oktober 2024.

Pantauan Tempo di lapangan, massa aksi berkumpul di depan Mabes Polri dan mulai berorasi sekitar pukul 12.30 WIB. Adapun proyek tersebut berada di bawah naungan PLN yang terletak di Desa Wewo, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Koordinator Umum Aksi, Kristianus Jaret mengatakan pada 1 dan 2 Oktober 2024 lalu, aparat kepolisian mendampingi PT PLN dan pemerintah kabupaten Manggarai mendatangi Poco Leok dalam agenda pematokan lahan untuk proyek geothermal. Karena masyarakat sekitar tidak sepakat dengan proyek tersebut, mereka melakukan aksi protes secara langsung di hadapan pemerintah Manggarai dan PLN.

“Aksi penolakan ini oleh masyarakat Poco Leok sudah berlangsung bertahun-tahun. Mereka hendak melindungi kampung atau ruang hidup mereka sendiri dari rencana proyek industri ekstraktif tambang panas bumi,” ujarnya kepada Tempo pada Senin, 7 Oktober 2024.

Kristianus membeberkan masyarakat Poco Leok mendapatkan kekerasan fisik saat melakukan aksi protes pada 2 Oktober lalu. Akibatnya, beberapa warga mengalami luka di bagian tubuh bahkan ada juga yang sampai dilarikan ke rumah sakit di Ruteng.

Advertising
Advertising

Selain kepada warga, kekerasan fisik dan intimidasi juga menyasar pada seorang jurnalis yang merupakan pemimpin redaksi floresa.co. Menurut Kristianus kekerasan tersebut merupakan tindakan yang tidak dibenarkan. Karena itu, Koalisi Masyarakat Peduli Poco Leok melakukan aksi di depan Mabes Polri dengan membawa berbagai tuntutan, antara lain sebagai berikut:

1. Hentikan segala tindakan biadab yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap masyarakat Poco Leok

2. Copot Kapolres Manggarai

3. Copot Wakapolres Manggarai

4. Audit Sumber dan Penggunaan anggaran Polres Manggarai

5. Mengakui kepada publik bahwa aparat kepolisian telah melakukan aksi kekerasan terhadap masyarakat Poco Leok dan jurnalis.

Pilihan Editor: Konflik Proyek Geothermal Poco Leok, Jurnalis Floresa Jadi Korban Kekerasan Polisi

Berita terkait

Peran 2 Tersangka Baru Pembubaran Diskusi Kemang, Pukul Satpam hingga Rusak Barang

1 hari lalu

Peran 2 Tersangka Baru Pembubaran Diskusi Kemang, Pukul Satpam hingga Rusak Barang

Dalam pembubaran diskusi di Kemang, YS bertindak dalam perusakan barang. Sedangkan pelaku lain terindikasi melakukan kekerasan fisik.

Baca Selengkapnya

KPAI Kritik Istri Pimpinan Ponpes di Aceh yang Siram Santri Pakai Air Cabai sebagai Hukuman

2 hari lalu

KPAI Kritik Istri Pimpinan Ponpes di Aceh yang Siram Santri Pakai Air Cabai sebagai Hukuman

KPAI mengkritik keras tindakan istri pimpinan salah satu pesantren di Aceh Barat, NN (40), yang menyiram seorang santri karena dianggap salah.

Baca Selengkapnya

KontraS Catat Ada 64 Kasus Kekerasan TNI terhadap Warga Sipil dalam Setahun Terakhir

2 hari lalu

KontraS Catat Ada 64 Kasus Kekerasan TNI terhadap Warga Sipil dalam Setahun Terakhir

KontraS: sebanyak 64 peristiwa tersebut menyebabkan 75 orang luka-luka dan 18 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Proyek Geothermal di Poco Leok, PLN Mengaku Sudah Sosialisasi dan Dapat Dukungan Warga

2 hari lalu

Proyek Geothermal di Poco Leok, PLN Mengaku Sudah Sosialisasi dan Dapat Dukungan Warga

PLN memberikan tanggapan atas bentrokan yang kembali terjadi antara aparat gabungan dengan masyarakat adat Poco Leok 2 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Siapa Penggagas Pembentukan 5 Yonif Baru di Papua?

2 hari lalu

Siapa Penggagas Pembentukan 5 Yonif Baru di Papua?

KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyebut ide pembentukan lima Yonif Penyangga Daerah Rawan di Papua berasal dari Menhan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Tambah Musik ke Status WhatsApp dan Bentrokan Poco Leok di Top 3 Tekno

2 hari lalu

Tambah Musik ke Status WhatsApp dan Bentrokan Poco Leok di Top 3 Tekno

Selain tambah musik ke status WhatsApp dan konflik yang memanas dari lokasi bakal proyek geothermal di Poco Leok, ada juga tips aplikasi download film

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN: Hukuman Fisik Bukan Bagian dari Pendidikan

2 hari lalu

Peneliti BRIN: Hukuman Fisik Bukan Bagian dari Pendidikan

Hukuman fisik disebut bukan bagian dari pendidikan, terutama jika dilakukan dengan cara yang tidak sesuai dengan kebutuhan kegiatan belajar mengajar.

Baca Selengkapnya

Konflik Proyek Geothermal Poco Leok, Jurnalis Floresa Jadi Korban Kekerasan Polisi

2 hari lalu

Konflik Proyek Geothermal Poco Leok, Jurnalis Floresa Jadi Korban Kekerasan Polisi

Jurnalis yang juga Pemimpin Redaksi Floresa ditangkap dan dianiaya serta isi ponselnya digeledah saat meliput unjuk rasa masyarakat adat Poco Leok.

Baca Selengkapnya

Bentrok Lagi, Aparat dan Masyarakat Adat Poco Leok yang Tolak Proyek Geothermal PLN

3 hari lalu

Bentrok Lagi, Aparat dan Masyarakat Adat Poco Leok yang Tolak Proyek Geothermal PLN

Puluhan warga masyarakat adat dan seorang jurnalis disebut menjadi korban penggunaan kekuatan berlebih aparat. Didahului perintah Jokowi di Jakarta?

Baca Selengkapnya

PLN Dukung Perhelatan Peparnas 2024 di Solo, Siap Pasok Daya Listrik dan Posko Siaga

4 hari lalu

PLN Dukung Perhelatan Peparnas 2024 di Solo, Siap Pasok Daya Listrik dan Posko Siaga

PT PLN (Persero) siap mendukung penyelenggaraan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII 2024 di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya