OJK Ajak Generasi Muda Bijak Kelola Keuangan melalui Literasi

Minggu, 6 Oktober 2024 11:49 WIB

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen dan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Friderica Widyasari Dewi beserta jajaran Dewan Keuangan Inklusif (DNKI) foto bersama usai pembukaan acara Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024, di Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu, 5 Oktober 2024. Dok. OJK

INFO BISNIS - Dalam rangkaian acara Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like IT) yang berfokus pada peningkatan literasi keuangan di kalangan generasi muda, terutama Generasi Z (Zoomers). Acara ini merupakan bagian dari upaya OJK untuk membangun kesadaran akan pentingnya pengelolaan keuangan yang cerdas dan bertanggung jawab sejak usia muda yang berlangsung di Kota Balikpapan, Sabtu, 5 Oktober 2024 lalu.

Kepala Eksekutif Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kemampuan literasi keuangan yang baik dapat menjadi modal besar bagi generasi muda dalam menghindari jebakan gaya hidup konsumtif. "Generasi muda yang cerdas dalam mengelola keuangan akan terhindar dari pola hidup konsumtif dan risiko kejahatan keuangan yang marak terjadi di era digital saat ini," kata Friderica.

Friderica juga menyoroti berbagai tantangan sosial yang dihadapi oleh Gen Z, seperti fenomena you only live once (YOLO), fear of missing out (FOMO), dan fear of other people’s opinion (FOPO). Fenomena ini seringkali mempengaruhi gaya hidup yang impulsif dan konsumtif, yang pada akhirnya dapat merusak kesehatan keuangan. Untuk mengatasi hal ini, Friderica mendorong penerapan perilaku delayed gratification, yaitu kemampuan menunda kepuasan atau kesenangan saat ini demi keuntungan jangka panjang yang lebih besar.

Selain itu, OJK juga menekankan fenomena lain yang marak terjadi di kalangan Generasi Milenial dan Gen Z, yaitu doom spending, di mana seseorang cenderung berbelanja secara impulsif tanpa memperhitungkan kebutuhan atau urgensi barang yang dibeli. Fenomena ini perlu diimbangi dengan kemampuan membedakan antara kebutuhan (need) dan keinginan (want), serta merencanakan keuangan dengan lebih bijaksana.

Dalam acara tersebut, OJK juga mengajak Gen Z untuk mulai memanfaatkan produk dan layanan keuangan sebagai bagian dari perencanaan masa depan, termasuk melalui investasi yang aman dan sesuai kebutuhan. "Literasi keuangan yang baik dan inklusi keuangan yang bijak akan menjadikan generasi muda cerdas dalam mengelola keuangan, sehingga mampu menjadi agen literasi di tengah masyarakat," tambah Friderica.

Advertising
Advertising

Acara Like IT di Balikpapan kali ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan GENCARKAN (Gerakan Cerdas Inklusi Keuangan) yang diinisiasi OJK bersama Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melalui Forum Koordinasi Pembiayaan Pembangunan melalui Pasar Keuangan (FK-PPPK). Kegiatan ini bertujuan untuk menyebarkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, mengenai pentingnya literasi keuangan dan budaya berinvestasi sejak dini melalui pemanfaatan produk dan layanan jasa keuangan, baik yang konvensional maupun syariah.

Friderica juga menambahkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi yang semakin pesat membuat masyarakat, terutama generasi muda, lebih mudah mengakses produk dan layanan keuangan. Namun, hal ini juga membawa tantangan baru, termasuk risiko kejahatan siber dan penipuan keuangan. Oleh karena itu, penting bagi generasi muda untuk bijak dalam menggunakan produk keuangan dan memahami risikonya.

Seri kedua dari acara Like IT ini akan diikuti dengan dua seri lainnya yang akan berlangsung di kota-kota besar lainnya di Indonesia, di mana generasi muda akan terus didorong untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan keuangan yang cerdas dan bertanggung jawab. Dengan demikian, peningkatan literasi keuangan di kalangan generasi muda diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang lebih melek keuangan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.(*)

Berita terkait

Menjelang Peralihan Wewenang Pengawasan Kripto: Bappebti Masih Tunggu PP, OJK Mulai Siapkan SDM

51 menit lalu

Menjelang Peralihan Wewenang Pengawasan Kripto: Bappebti Masih Tunggu PP, OJK Mulai Siapkan SDM

OJK dan Bappebti bersiap menjelang peralihan kewenangan pengawasan aset kripto.

Baca Selengkapnya

OJK Dorong Inklusi Keuangan di Balikpapan untuk Indonesia Maju

4 jam lalu

OJK Dorong Inklusi Keuangan di Balikpapan untuk Indonesia Maju

Inisiatif inklusi keuangan oleh OJK di Kalimantan Timur diharapkan memperluas akses keuangan masyarakat dan memperkuat ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

OJK Akan Buka Lowongan Pengawas Kripto

9 jam lalu

OJK Akan Buka Lowongan Pengawas Kripto

OJK akan punya tugas tambahan, yaitu mengawasi transaksi di Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dan perdagangan kripto.

Baca Selengkapnya

Tutup Ribuan Investasi sampai Pinjol Bodong yang Rugikan Ratusan Trilun, OJK: Kami tak Tinggal Diam

21 jam lalu

Tutup Ribuan Investasi sampai Pinjol Bodong yang Rugikan Ratusan Trilun, OJK: Kami tak Tinggal Diam

OJK telah menutup 10.890 entitas ilegal yang meliputi investasi ilegal, pinjaman online (pinjol) ilegal, yang merugikan masyarakat Rp139,67 triliun.

Baca Selengkapnya

Semarakkan Bulan Inklusi Keuangan, Anak Muda Diajak Ciptakan Inovasi Sosial

1 hari lalu

Semarakkan Bulan Inklusi Keuangan, Anak Muda Diajak Ciptakan Inovasi Sosial

Dua ribu siswa SMP menyemarakkan Bulan Inklusi Keuangan 2024 dalam kegiatan JA SparktheDream Social Challenge.

Baca Selengkapnya

Utang Pinjol dan Pegadaian Meningkat, Ekonom INDEF: Masyarakat Kelas Bawah Tidak Bisa Makan Tabungan

1 hari lalu

Utang Pinjol dan Pegadaian Meningkat, Ekonom INDEF: Masyarakat Kelas Bawah Tidak Bisa Makan Tabungan

Ekonom menilai meningkatnya angka pinjaman online (pinjol) dan penyaluran pinjaman industri pegadaian jadi penanda tekanan masyarakat kelas bawah.

Baca Selengkapnya

OJK Catat Piutang Pembiayaan Paylater Naik 89,2 Persen

2 hari lalu

OJK Catat Piutang Pembiayaan Paylater Naik 89,2 Persen

OJK mencatat pembiayaan paylater meningkat signifikan dibanding tahun lalu

Baca Selengkapnya

BNPT dan Kemhan RI Bersinergi Tumbuhkan Cinta Tanah Air Generasi Muda

2 hari lalu

BNPT dan Kemhan RI Bersinergi Tumbuhkan Cinta Tanah Air Generasi Muda

Kepala BNPT, Komjen Pol. Eddy Hartono, S.I.K., M.H., menyatakan bahwa BNPT dan Kemhan sepakat memperkuat kolaborasi dalam menanamkan rasa cinta tanah air dan semangat kebangsaan, terutama bagi generasi muda.

Baca Selengkapnya

OJK Gencarkan Literasi Keuangan dan Tingkatkan Pelindungan Konsumen

2 hari lalu

OJK Gencarkan Literasi Keuangan dan Tingkatkan Pelindungan Konsumen

Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 September 2024 juga menyampaikan laporan mengenai kegiatan edukasi keuangan kepada masyarakat luas.

Baca Selengkapnya

Rapat Dewan Komisioner OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Stabil dan Menguat

2 hari lalu

Rapat Dewan Komisioner OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Stabil dan Menguat

Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 September 2024 menilai stabilitas sektor jasa keuangan terjaga stabil dan pasar keuangan

Baca Selengkapnya