Profil PT Gajamina Sakti Nusantara, Perusahaan Yusril Ihza yang Ikut Menambang Pasir Laut

Sabtu, 5 Oktober 2024 08:49 WIB

Ilustrasi pengerukan pasir laut. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah, melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag), kembali membuka keran ekspor pasir laut. Ekspor pasir laut itu diatur lewat Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 21 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 23 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Ekspor.

Sementara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan ada 66 perusahaan sedang antri mengurus perizinan pengelolaan pasir laut. Perizinan itu masih dalam tahap verifikasi dan evaluasi.

"Betul terdapat 66 perusahaan yang sudah dilakukan verifikasi dan evaluasi," kata Staf Khusus KKP, Doni Ismanto, pada Jumat, 13 September 2024.

Dia mengatakan, tahapan selanjutnya adalah KKP memastikan 66 perusahaan itu harus memenuhi persyaratan yang terdapat di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2023 tentang Hasil Pengelolaan Sedimentasi di Laut, serta Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 33 Tahun 2023 tentang Peraturan Pelaksanaan Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut.

Dari 66 perusahaan yang sedang antre itu, salah satunya PT Gajamina Sakti Nusantara, perusahaan milik Yusril Ihza Mahendra. Yusril Ihza merupakan mantan Menteri Sekretaris Negara dalam Kabinet Indonesia Bersatu, era kepemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla.

Advertising
Advertising

Dikutip dari Majalah Tempo, Pemburu Konsesi Penambangan Pasir Laut dari Hashim Djojohadikusomo sampai Yusril Ihza, edisi Minggu, 29 September 2024, PT Gajamina Sakti Nusantara berdiri pada Juni 2023. Perusahaan milik Yusril Ihza berkantor di Prospertiy Tower District 8, Sudirman Central Business District atau SCBD, Jakarta Pusat.

Yusril Ihza mengakui perusahaan itu baru ia dirikan. Menurut dia, PT Gajamina Sakti Nusantara didirikan untuk menjalankan usaha di bidang pembersihan sedimen laut.

Dia menjelaskan alasannya mendirikan perusahaan itu selain untuk usaha di bidang pembersihan sedimen laut. Yusril Ihza berujar, pendirian perusahaan baru juga untuk mengubah klasifikasi baku lapangan usaha Indonesia, dari perusahaan lama menjadi usaha pembersih sedimen.

"Saya memilih mendirikan perusahaan baru," ucap Yusril Ihza kepada Tempo pada Kamis, 26 September 2024.

Lebih lanjut, Yusril Ihza mengatakan, aturan ihwal pembukaan kembali keran ekspor pasir laut, berbeda dari sebelumnya. Hal itu, sejak pemerintah telah melarang ekspor pasir laut selama 20 tahun.

Yusril Ihza menganggap, bisnisnya bukan mengeruk pasir dari kawasan izin usaha pertambangan pasir laut yang selama ini berjalan. Namun, kata dia, hal itu hanya berhubungan dengan keperluan dalam negeri.

Meskipun demikian, Yusril Ihza menilai, pasir yang berasal dari pengerukan sedimen, dapat diekspor jika kebutuhan dalam negeri telah terpenuhi. "Singapura salah satu negara yang membutuhkan," ucap dia.

Baca juga Laporan Utama Majalah Tempo: Buka Keran di Akhir Jabatan

Berita terkait

Terkini: Aplikasi Temu 3 Kali Gagal Daftar Merek di Indonesia, Aturan tentang Jaminan Ojol Diminta Segera Disahkan

17 menit lalu

Terkini: Aplikasi Temu 3 Kali Gagal Daftar Merek di Indonesia, Aturan tentang Jaminan Ojol Diminta Segera Disahkan

Aplikasi Temu telah tiga kali berusaha mendaftarkan merek di Indonesia. Bahkan pada 22 Juli 2024, aplikasi Temu sempat mengajukan pendaftaran ulang.

Baca Selengkapnya

Sinergi BNPT dan KKP Serahkan Benih Ikan Nila Kepada Mitra Derad

24 menit lalu

Sinergi BNPT dan KKP Serahkan Benih Ikan Nila Kepada Mitra Derad

Pemberian benih ikan ini adalah bukti nyata kehadiran negara dan kepedulian terhadap masyarakat khususnya para mitra deradikalisasi.

Baca Selengkapnya

Ini Rencana Mega Proyek Singapura yang Akan Butuhkan Pasir Laut Indonesia

6 jam lalu

Ini Rencana Mega Proyek Singapura yang Akan Butuhkan Pasir Laut Indonesia

Singapura saat ini tengah merencanakan berbagai proyek reklamasi yang akan membutuhkan pasokan pasir laut dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Diminta Awasi Tambang Pasir Laut, Ini Jawaban KPK

22 jam lalu

Diminta Awasi Tambang Pasir Laut, Ini Jawaban KPK

Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Tessa Mahardika, mengatakan belum mendapat info permintaan pengawasan tambang pasir laut.

Baca Selengkapnya

Izin Perusahaan Air Bersih di Gili Trawangan Dicabut KKP, Ini Kata KPK

1 hari lalu

Izin Perusahaan Air Bersih di Gili Trawangan Dicabut KKP, Ini Kata KPK

KPK mengapresiasi soal pencabutan izin lokasi perairan PT TCN di Gili Meno dan Gili Trawangan.

Baca Selengkapnya

KKP Cabut Izin Lokasi Perairan PT Tiara Cipta Nirwana di Gili Meno dan Gili Trawangan

1 hari lalu

KKP Cabut Izin Lokasi Perairan PT Tiara Cipta Nirwana di Gili Meno dan Gili Trawangan

KKP mencabut izin PT Tiara Cipta Nirwana karena melanggar administrasi dengan melakukan kegiatan di laut tanpa izin dan tidak sesuai peruntukan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Gaji dan Tunjangan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani yang Jadi Ketua MPR 2024-2029, Giliran Budi Arie Kunjungi Anindya Bakrie di Menara Kadin

1 hari lalu

Terkini: Gaji dan Tunjangan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani yang Jadi Ketua MPR 2024-2029, Giliran Budi Arie Kunjungi Anindya Bakrie di Menara Kadin

Sekjen Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Ahmad Muzani resmi dilantik sebagai Ketua MPR periode 2024-2029. Berapa gaji dan tunjangannya?

Baca Selengkapnya

Ekspor Pasir Laut: Kerugian Ekologi hingga Polemik Mengenai Sedimentasi

1 hari lalu

Ekspor Pasir Laut: Kerugian Ekologi hingga Polemik Mengenai Sedimentasi

Celios memandang kebijakan tambang pasir laut hanya memberikan keuntungan bagi segelintir pengusaha

Baca Selengkapnya

Kiara Sebut Ekspor Pasir Laut Ganggu Nelayan, Material yang Dikeruk Tak Tergantikan

2 hari lalu

Kiara Sebut Ekspor Pasir Laut Ganggu Nelayan, Material yang Dikeruk Tak Tergantikan

Sekjen Kiara, Susan Herawati, menyebut ekspor pasir laut hanya menebalkan kerugian ekologi. Ruang hidup dan pekerjaan nelayan terganggu.

Baca Selengkapnya

Riset Celios: Indonesia Berpotensi Krisis Karbon Biru Akibat Ekspor Pasir Laut

2 hari lalu

Riset Celios: Indonesia Berpotensi Krisis Karbon Biru Akibat Ekspor Pasir Laut

Celios merilis laporan terbaru terkait Keputusan Pemerintah ihwal pembukaan kembali keran ekspor pasir laut.

Baca Selengkapnya