Transaksi Kripto di Indonesia Naik 15,54 Persen di Tengah Pasar Global Fluktuatif

Jumat, 4 Oktober 2024 13:06 WIB

Ilustrasi Mata uang kripto. Dok. Freepik

TEMPO.CO, Jakarta - Industri aset kripto di Indonesia terus mengalami pertumbuhan di tengah perkembangan pasar global yang tidak stabil. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat, nilai transaksi kripto mencapai Rp 48,92 triliun pada bulan Agustus 2024. Angka tersebut naik sebesar 15,54 persen dari bulan sebelumnya yang hanya Rp 42,34 triliun.

"Pertumbuhan ini memberikan gambaran optimistis tentang masa depan industri kripto di Indonesia, meski tantangan makro ekonomi masih menjadi perhatian," ujar Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti, Tirta Karma Senjaya, dalam keterangan tertulis pada Kamis, 3 Oktober 2024.

Sejak Januari hingga Agustus 2024, transaksi aset kripto, menurut Tirta, sangat mengesankan. Pasalnya, mengalami pertumbuhan sebesar 360,03 persen atau senilai Rp 391,01 triliun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatat Rp 149,3 triliun.

"Tether USD (USDT), Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), USD Coin (USDC), dan Pepe (PEPE) mendominasi transaksi kripto di Indonesia," katanya.

Tirta membeberkan bahwa pertumbuhan signifikan ini dipengaruhi oleh meningkatnya minat masyarakat terhadap aset kripto sebagai alternatif investasi.

Advertising
Advertising

"Pertumbuhan nilai transaksi aset kripto di Indonesia didorong oleh kombinasi meningkatnya literasi digital masyarakat dan peran kripto sebagai alternatif investasi yang menarik. Kami melihat USDT, Bitcoin dan Ethereum sebagai instrumen dominan yang terus menarik minat investor di Indonesia," ujar Tirta.

Selain peningkatan nilai transaksi, jumlah investor kripto di Indonesia juga terus bertambah. Hingga Agustus 2024, jumlah pengguna kripto mencapai 20,9 juta, meningkat hampir 400 ribu dibandingkan bulan sebelumnya. Tren ini mencerminkan adopsi yang terus berkelanjutan di kalangan masyarakat. "Meskipun volatilitas aset kripto tetap menjadi perhatian utama," tuturnya.

Laporan dari Triple-A menunjukkan bahwa sebanyak 13,9 persen populasi Indonesia telah memiliki aset kripto. Dengan demikian, Indonesia merupakan negara yang berada di posisi 12 dalam hal kepemilikan secara global. Walaupun laporan ini menyajikan angka yang lebih tinggi dibandingkan data Bappebti, yang mencatat 20,9 juta pengguna kripto pada Agustus 2024, perbedaan tersebut mungkin disebabkan oleh perbedaan metode pengukuran.

Sementara itu, dari kacamata industri, CMO Tokocrypto, Wan Iqbal, menjelaskan tingginya minat masyarakat mengadopsi kripto tidak terlepas dari strategi edukasi. Menurutnya saat ini pelaku industri kripto di Indonesia terlihat masif memberi pemahaman kepada masyarakat terkait aset kripto.

"Kami optimistis dengan regulasi yang tepat, ekosistem kripto di Indonesia akan semakin berkembang," kata Iqbal.

Iqbal juga menegaskan pentingnya kerja sama antara regulator dan pelaku industri dalam mendorong inovasi serta mempertahankan pertumbuhan industri kripto di Indonesia. Keberhasilan ini juga perlu didukung dengan edukasi berkelanjutan bagi investor mengenai risiko dan peluang di pasar kripto.

Pilihan Editor: Rencana Prabowo Ubah Subsidi Energi Jadi Bantuan Tunai Perlu Sasar Calon Kelas Menengah

Berita terkait

Bitcoin Anjlok di Awal Oktober 2024, Analis Prediksi Tren Bullish Segera Kembali

40 menit lalu

Bitcoin Anjlok di Awal Oktober 2024, Analis Prediksi Tren Bullish Segera Kembali

Pergerakan Bitcoin di awal Oktober 2024 cukup mengkhawatirkan. Terjadi penurunan secara signifikan pasca meningkatnya konflik Israel-Iran.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kedatangan BBN Airlines Indonesia akan Menambah Persaingan Industri Penerbangan

1 hari lalu

Pengamat Sebut Kedatangan BBN Airlines Indonesia akan Menambah Persaingan Industri Penerbangan

BBN Airlines Indonesia resmi mengudara pada Jumat, 27 September 2024.

Baca Selengkapnya

9,48 Juta Kelas Menengah Terancam Miskin, Ekonom Bright Institute Ungkap Penyebabnya

1 hari lalu

9,48 Juta Kelas Menengah Terancam Miskin, Ekonom Bright Institute Ungkap Penyebabnya

Ekonom Bright Institute, Muhammad Andri Perdana, mengungkap penyebab jutaan orang kelas menengah terancam miskin.

Baca Selengkapnya

Perusahaan AS Bangun Pabrik Panel Surya Rp 8 Triliun di Kawasan Industri Terpadu Batang

2 hari lalu

Perusahaan AS Bangun Pabrik Panel Surya Rp 8 Triliun di Kawasan Industri Terpadu Batang

Perusahaan Manufaktur panel surya asal Amerika Serikat meletakan batu pertama di Kawasan Industri Terpadu Batang.

Baca Selengkapnya

PMI Manufaktur RI Kontraksi 3 Bulan Beruntun, Menperin: Karena Banjir Impor

2 hari lalu

PMI Manufaktur RI Kontraksi 3 Bulan Beruntun, Menperin: Karena Banjir Impor

Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur Indonesia catatkan kontraksi tiga bulan beruntut. Apa kata Menperin Agus Gumiwang?

Baca Selengkapnya

BNI Bakal Gelar Investor Summit, Bahas Kelanjutan Perekonomian di Masa Transisi Pemerintahan

3 hari lalu

BNI Bakal Gelar Investor Summit, Bahas Kelanjutan Perekonomian di Masa Transisi Pemerintahan

BNI bakal memperkenalkan pengembangan platform digital baru terintegrasi yang dirancang khusus memenuhi kebutuhan nasabah korporasi dan komersil.

Baca Selengkapnya

BI Resmi Luncurkan Central Counterparty Hari Ini, Apa Saja Manfaatnya?

3 hari lalu

BI Resmi Luncurkan Central Counterparty Hari Ini, Apa Saja Manfaatnya?

Bank Indonesia (BI) bersama OJK, BEI dan delapan perbankan resmi meluncurkan lembaga Central Counterparty atau CCP hari ini.

Baca Selengkapnya

IKN: Kritik hingga Kedatangan Investor Asing

4 hari lalu

IKN: Kritik hingga Kedatangan Investor Asing

Jokowi mengeklaim bahwa proyek IKN telah mendapat persetujuan dari seluruh rakyat Indonesia

Baca Selengkapnya

Mengenal 5 Ragam Rumput Laut di Perairan Indonesia: Jenis, Kegunaan, dan Manfaatnya

4 hari lalu

Mengenal 5 Ragam Rumput Laut di Perairan Indonesia: Jenis, Kegunaan, dan Manfaatnya

Indonesia negara maritim yang kaya akan jenis rumput laut

Baca Selengkapnya

Daftar Proyek Investor Asing di IKN, Ada Hotel hingga Sekolah Internasional

5 hari lalu

Daftar Proyek Investor Asing di IKN, Ada Hotel hingga Sekolah Internasional

Investor asal Cina, Rusia, dan Australia mulai merealisasikan investasinya di IKN. Simak daftar proyek yang sedang dibangun tersebut.

Baca Selengkapnya