Wamenkeu Thomas Djiwandono Klaim Ekonomi ASEAN Tangguh, Pertumbuhannya Melebihi Rata-Rata Global

Kamis, 3 Oktober 2024 12:18 WIB

Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono saat bertemu wartawan di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat pada Rabu, 11 September 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II, Thomas Djiwandono, mengklaim bahwa ASEAN telah membuktikan ketangguhan ekonominya. Dengan total Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 3,9 US$, ASEAN disebut telah meningkatkan kontribusinya terhadap PDB duni dari 3,4 persen di tahun 2021 menjadi 3,6 persen di tahun 2023. ASEAN juga disebut memiliki pertumbuhan ekonomi melebihi rata-rata global.

Pertumbuhan ekonomi ASEAN di tahun 2024 diproyeksikan akan menjadi yang tertinggi di dunia, mencapai 4,5 persen, sementara di sisi lain pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan sebesar 3,2 persen,” ujar Thomas dalam sambutannya pada peresmian ASEAN Treasury Forum, Kamis, 3 Oktober 2024 di Bali.

Ekonomi ASEAN, menurut Thomas, juga telah melewati banyak ujian yang bisa menjadi bukti kuat ketangguhannya. Mulai dari krisis keuangan Asia di tahun 1997, krisis ekonomi global di tahun 2008, hingga krisis di masa pandemi Covid-19 lalu. Ketahanan kolektif ekonomi kawasan ini menurutnya berakar dari kemampuan negara-negara ASEAN untuk beradaptasi terhadap perubahan global.

“Selama dua dekade terakhir, ASEAN telah mendapatkan reputasi global atas ketangguhannya (dalam ekonomi),” kata Thomas yang akrab disapa Tommy tersebut.

Selain itu, Thomas juga menyebut ASEAN mendapat perhatian dari investor global. Ia mengklaim, berdasarkan data, total Foreign Direct Investment (FDI) yang masuk ke ASEAN mencapai angka 17 persen di tahun 2022. Hal ini membuat ASEAN menjadi salah satu penerima FDI tertinggi dibanding negara-negara berkembang lainnya.

Advertising
Advertising

Ke depan, Thomas merasa penting bagi negara-negara di ASEAN untuk terus memperkuat ketahanan dan konektivitas kawasan untuk mencapai pembangunan ekonomi yang berjangka panjang. Oleh karenanya, Thomas berpandangan ada suatu kebutuhan mendesak bagi ASEAN untuk sesegera mungkin melalukan penyelarasan kebijakan keuangan regional.

Pilihan Editor: Thomas Djiwandono Pastikan Program Quick Win Prabowo Tak Ganggu Kementerian

Berita terkait

Forum Perbendaharaan Negara se-ASEAN Diresmikan, Thomas Djiwandono Ingatkan Resiliensi saat Krisis dan Pandemi

2 jam lalu

Forum Perbendaharaan Negara se-ASEAN Diresmikan, Thomas Djiwandono Ingatkan Resiliensi saat Krisis dan Pandemi

Wamenkeu II, Thomas Djiwandono, meresmikan Forum Perbendaharaan ASEAN atau ASEAN Treasury Forum (ATF) pada Kamis, 03 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Deflasi 5 Bulan Berturut-turut Apindo Cemas vs Pemerintah Tenang-tenang Saja, Program Kartu Prakerja Diharapkan Tetap Berlanjut di Era Prabowo

4 jam lalu

Terkini: Deflasi 5 Bulan Berturut-turut Apindo Cemas vs Pemerintah Tenang-tenang Saja, Program Kartu Prakerja Diharapkan Tetap Berlanjut di Era Prabowo

Kemenko Perekonomian mengatakan deflasi yang sudah berlangsung selama lima bulan berturut-turut tidak berkaitan dengan pelemahan daya beli.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Jokowi, Ekonom Sebut Pemerintah Gagal Jalankan Industrialisasi

1 hari lalu

10 Tahun Jokowi, Ekonom Sebut Pemerintah Gagal Jalankan Industrialisasi

Ekonom Bright Institute, Muhammad Andri Perdana, menyatakan dua periode pemerintahan Jokowi gagal menjalankan industrialisasi. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

BNI Bakal Gelar Investor Summit, Bahas Kelanjutan Perekonomian di Masa Transisi Pemerintahan

2 hari lalu

BNI Bakal Gelar Investor Summit, Bahas Kelanjutan Perekonomian di Masa Transisi Pemerintahan

BNI bakal memperkenalkan pengembangan platform digital baru terintegrasi yang dirancang khusus memenuhi kebutuhan nasabah korporasi dan komersil.

Baca Selengkapnya

Utang Pemerintah per Agustus 2024 Turun jadi Rp 8.461,93 Triliun, Begini Penjelasan Kemenkeu

4 hari lalu

Utang Pemerintah per Agustus 2024 Turun jadi Rp 8.461,93 Triliun, Begini Penjelasan Kemenkeu

Jumlah utang pemerintah per akhir Agustus 2024 mencapai Rp 8.461,93 triliun, turun dibandingkan jumlah pada Juli 2024 yaitu Rp 8.502,69 triliun.

Baca Selengkapnya

Mentan Sebut Blueprint Ketahanan Pangan Pemerintahan Prabowo-Gibran Sudah Disusun

4 hari lalu

Mentan Sebut Blueprint Ketahanan Pangan Pemerintahan Prabowo-Gibran Sudah Disusun

Swasembada pangan mandiri energi merupakan cita-cita tertinggi di sektor pangan RI yang dapat meningkatkan PDB sebesar 4,8 persen.

Baca Selengkapnya

Utang Pemerintah Rp8,4 Kuadriliun, Tahun Depan Tambah Rp775 Triliun

4 hari lalu

Utang Pemerintah Rp8,4 Kuadriliun, Tahun Depan Tambah Rp775 Triliun

Tahun depan pemerintah berencana melakukan penarikan utang baru sebesar Rp775 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Konsistensi Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen jadi Jalan Keluar RI dari Middle Income Trap

5 hari lalu

Ekonom Sebut Konsistensi Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen jadi Jalan Keluar RI dari Middle Income Trap

Bank Dunia menyebut negara berkembang seperti Indonesia perlu membuat keajaiban agar tak terjebak dalam middle income trap.

Baca Selengkapnya

Kabar Prabowo Siap Membentuk Badan Penerimaan Negara dalam Kabinet, Apa Tugasnya?

5 hari lalu

Kabar Prabowo Siap Membentuk Badan Penerimaan Negara dalam Kabinet, Apa Tugasnya?

Prabowo dikabarkan akan bikin Badan Penerimaan Negara. Hal ini disampaikan Burhanuddin Abdullah Dewan Penasihat Prabowo. Apa lingkup kerja badan ini?

Baca Selengkapnya

5 Figur Berikut Santer Diisukan Bakal Menjadi Menteri Keuangan Gantikan Sri Mulyani

6 hari lalu

5 Figur Berikut Santer Diisukan Bakal Menjadi Menteri Keuangan Gantikan Sri Mulyani

Pertemuan itu memicu spekulasi, terutama karena setelahnya Prabowo membagikan foto-foto, di mana Sri Mulyani juga didampingi oleh Thomas Djiwandono.

Baca Selengkapnya