Gelar Wonderful Indonesia Tourism Fair 2024, Kemenparekraf Targetkan Pendapatan Rp 229 Miliar

Reporter

Hanin Marwah

Editor

Grace gandhi

Kamis, 3 Oktober 2024 07:19 WIB

Ilustrasi wisatawan asing di Indonesia. Dok. Kemenparekraf

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) menggelar pameran dagang Business to Business (B2B) pertama di Indonesia bertajuk Wonderful Indonesia Tourism Fair 2024 (WITF 2024).

Melalui gelaran yang diadakan selama tiga hari berturut-turut, 2-4 Oktober 2024, Kemenparekraf menargetkan masuknya pendapatan devisa sebesar US$ 15 juta atau setara dengan Rp 229 miliar.

“Kalau dari target USD-nya sih 15 juta ya kita targetkan, dari USD ya itu, artinya kan devisa,” kata Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini di Jakarta pada Rabu, 2 Oktober 2024.

WITF 2024 akan menjadi ajang pertemuan bisnis yang dihadiri 195 calon mitra potensial dari 38 negara yang berasal dari kawasan Asia Pasifik, Eropa, hingga Afrika. Tujuan diadakannya acara ini untuk mendorong inovasi, keberlanjutan, dan kolaborasi strategis di sektor pariwisata, tidak hanya nasional, melainkan juga global.

Ide pelaksanaan WITF 2024, Marthini mengungkapkan, telah dicanangkan sejak dua tahun lalu. Tercetus setelah terjadinya obrolan antara Kemenparekraf dengan GIPI mengenai pengadaan tourism fair setelah berkunjung ke beberapa negara lain. Kemudian, kedua belah pihak sepakat untuk menamai acara pameran berskala internasional tersebut dengan nama brand wisata yang mereka miliki, Wonderful Indonesia.

Advertising
Advertising

“Dan dua tahun kemudian, hari ini, Alhamdulillah pecah telor gitulah ya, pertama kali kita punya international business to business event,” katanya.

Acara WITF 2024 menjadi penting, Marthini mengatakan, karena muara dari sektor pariwisata merupakan kesejahteraan ekonomi masyarakat dan tenaga kerja. “Ingat, ada 22 juta tenaga kerja yang terserap dari sektor pariwisata,” ujarnya.

Lebih lanjut, Marthini juga menyebut target jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang melancong ke Indonesia hingga akhir tahun ini. “Untuk dari jumlah kita ingin ini menyumbang terhadap target tahunan kita, tahun ini 14,3 juta wisatawan manca negara. Kita inginnya begitu ya,” kata dia.

Kemenparekraf menginginkan adanya peningkatan wisatawan dari jumlah terakhir yang tercatat di Badan Pusat Statistik (BPS). BPS mencatat total kumulatif sejak Januari hingga Agustus 2024 ada sebanyak 9,09 juta kunjungan wisman.

Ketua Steering Committee WITF 2024, Budi Tirtawisata, berharap acara WITF 2024 tersebut bisa berdampak baik ke sektor wisata.

"WITF 2024 berhasil meng-host hampir 200 buyers yang berasal dari 38 negara dan diharapkan dapat memberikan bisnis bagi para stakeholder pariwisata di Indonesia, agar tercapai produk pariwisata berkualitas serta skala ekonomi yang menguntungkan bagi seluruh pemain pariwisata yang terlibat di WITF 2024," ucapnya.

Pilihan Editor: Janji Prabowo Bangun 3 Juta Rumah, Colliers: Sulit Diwujudkan dalam Waktu Singkat

Berita terkait

Deflasi Lima Bulan Berturut-Turut, Ekonom Ramal akan Berlanjut di Oktober

2 jam lalu

Deflasi Lima Bulan Berturut-Turut, Ekonom Ramal akan Berlanjut di Oktober

Ekonom UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, memprediksi deflasi akan kembali terjadi di bulan Oktober ini.

Baca Selengkapnya

9,48 Juta Kelas Menengah Terancam Miskin, Ekonom Bright Institute Ungkap Penyebabnya

14 jam lalu

9,48 Juta Kelas Menengah Terancam Miskin, Ekonom Bright Institute Ungkap Penyebabnya

Ekonom Bright Institute, Muhammad Andri Perdana, mengungkap penyebab jutaan orang kelas menengah terancam miskin.

Baca Selengkapnya

Kelas Menengah Terancam Miskin, Apa yang Dilakukan Pemerintah?

17 jam lalu

Kelas Menengah Terancam Miskin, Apa yang Dilakukan Pemerintah?

Jutaan orang yang masuk kelompok kelas menengah terancam miskin. Lantas apa yang dilakukan pemerintah untuk mengatasinya?

Baca Selengkapnya

Ekonom Menilai Wacana Perluasan Bansos untuk Kelas Menengah Bukan Solusi, Ini Alasannya

18 jam lalu

Ekonom Menilai Wacana Perluasan Bansos untuk Kelas Menengah Bukan Solusi, Ini Alasannya

Ekonom Yusuf Wibisono mengatakan perluasan program Bansos untuk kelas menengah bukan solusi menyelamatkan kelas ini dari kemiskinan. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

BBN Airlines Indonesia Mengudara, Kemenparekraf Berharap Beri Dampak Turunkan Harga Tiket Pesawat

20 jam lalu

BBN Airlines Indonesia Mengudara, Kemenparekraf Berharap Beri Dampak Turunkan Harga Tiket Pesawat

BBN Airlines Indonesia luncurkan penerbangan perdana, Kemenparekraf berharap punya dampak penurunan harga tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

RI Alami Deflasi Lima Bulan Beruntun, Ekonom Indef: Jadi Tantangan Awal Perekonomian Era Prabowo

1 hari lalu

RI Alami Deflasi Lima Bulan Beruntun, Ekonom Indef: Jadi Tantangan Awal Perekonomian Era Prabowo

Ekonom senior Indef mengatakan Ekonomi RI yang mengalami deflasi beruntun secara bulanan menjadi tantangan perekonomian yang berat bagi pemerintahan baru

Baca Selengkapnya

Indonesia Alami Deflasi 5 Bulan Berturut-turut, BPS Bandingkan dengan Fase Serupa Usai Krisis 1999

1 hari lalu

Indonesia Alami Deflasi 5 Bulan Berturut-turut, BPS Bandingkan dengan Fase Serupa Usai Krisis 1999

BPS mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) pada September 2024 sebesar minus 0,12 persen (MtM) atau deflasi berlanjut selama lima bulan terakhir.

Baca Selengkapnya

Indonesia AirAsia Rute Hong Kong-Denpasar Resmi Beroperasi, Tingkatkan Arus Wisatawan Internasional ke Bali

1 hari lalu

Indonesia AirAsia Rute Hong Kong-Denpasar Resmi Beroperasi, Tingkatkan Arus Wisatawan Internasional ke Bali

Indonesia AirAsia meresmikan rute internasional baru baru Hong Kong - Denpasar dengan melakukan penerbangan perdana hari ini, Selasa 1 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

BBN Airlines Indonesia Resmi Beroperasi, Kemenparekraf Berharap Penambahan Suplai Membuat Tiket Lebih Terjangkau

1 hari lalu

BBN Airlines Indonesia Resmi Beroperasi, Kemenparekraf Berharap Penambahan Suplai Membuat Tiket Lebih Terjangkau

Kemenparekraf berharap adanya maskapai baru BBN Airlines Indonesia bisa menambah suplai dan bantu beri alternatif kepada masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI Mengalami Deflasi Lima Bulan Beruntun, Ekonom Core: Mendekati Krisis Era Pandemi

1 hari lalu

RI Mengalami Deflasi Lima Bulan Beruntun, Ekonom Core: Mendekati Krisis Era Pandemi

BPS mencatat Indonesia telah mengalami deflasi lima bulan berturut-turut yang menunjukkan terjadinya pelemahan daya beli konsumen

Baca Selengkapnya