Janji Prabowo Bangun 3 Juta Rumah, Colliers: Sulit Diwujudkan dalam Waktu Singkat

Kamis, 3 Oktober 2024 06:00 WIB

Presiden terpilih Prabowo Subianto akan merealisasi program 3 juta rumah setiap tahun. Mengapa program tersebut diragukan?

TEMPO.CO, Jakarta - Head of Research Colliers Indonesia, Ferry Salanto, menyatakan bahwa program Presiden Terpilih Prabowo Subianto yang menargetkan pembangunan 3 juta rumah, dengan 1 juta di antaranya berupa hunian vertikal tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Ia menilai bahwa angka tersebut terlalu besar untuk segmen properti apartemen.

"Saat ini totalnya hanya tidak sampai 300 ribu unit. Jadi kalau misalnya 1 juta unit itu, bangunnya perlu waktu yang sangat panjang," katanya dalam acara Colliers Virtual Media Briefing yang diadakan Rabu, 2 Oktober 2024.

Selanjutnya, Ferry memandang bahwa rencana tersebut lebih baik dibangun di tengah-tengah perkotaan dan memanfaatkan aset kosong. Ia juga menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan opsi penyewaan sebelum pembelian, sehingga mempermudah akses masyarakat untuk memiliki hunian, terutama karena program ini ditujukan bagi golongan menengah ke bawah.

"Masih di tengah kota sehingga produktivitas penghuni terjaga dengan tidak terlalu banyak menghabiskan waktu ketika berangkat kerja," Katanya.

Bagi Ferry, sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk membangun hunian vertikal di kawasan perkotaan. Namun, hal ini harus disertai dengan harga yang terjangkau, agar masyarakat Indonesia dapat menikmati manfaat dari program 1 juta hunian vertikal tersebut.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Prabowo Subianto telah berjanji akan merealisasi program tiga juta rumah setiap tahun pada masa pemerintahannya. Dua juta unit rumah akan dibangun di pedesaan dan satu juta unit apartemen di perkotaan. Program tersebut diperkirakan akan menyedot anggaran sebesar Rp 60 triliun.

Selain persoalan target waktu yang tidak mungkin memakan waktu sebentar, apalagi satu tahun seperti yang direncanakan, program ini juga diragukan efektivitasnya oleh sejumlah kalangan. Salah satunya Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia Elly Rosita Silaban yang ragu program ini dapat membantu pekerja memiliki hunian. Pasalnya, produktivitas yang ada sering tak sesuai dengan kebutuhan pekerja, seperti lokasi yang jauh dari tempat kerja.

Selain itu, sejumlah ekonom tak yakin program tersebut bisa mengatasi masalah backlog perumahan atau kesenjangan antara total hunian terbangun dan jumlah rumah yang dibutuhkan masyarakat di Indonesia. Apalagi angka backlog perumahan pada 2023 hanya turun tipis 6 persen di level 12,7 juta unit dibanding pada 2010 yang mencapai 13,5 juta unit.

Pilihan Editor: Perusahaan Adik Prabowo Subianto Ikut Daftar Calon Penambang Pasir Laut

Berita terkait

Kemenko Perekonomian Harap Pemerintahan Prabowo Lanjutkan Program Kartu Prakerja

55 menit lalu

Kemenko Perekonomian Harap Pemerintahan Prabowo Lanjutkan Program Kartu Prakerja

Kemenko Perekonomian berharap program Kartu Prakerja berlanjut di bawah pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bakal Nyoblos Pilkada di Solo, Bagaimana dengan Gibran?

1 jam lalu

Jokowi Bakal Nyoblos Pilkada di Solo, Bagaimana dengan Gibran?

Sekda Kota Solo Budi Murtono mengungkap Presiden Jokowi telah mengajukan pindah domisili dari Jakarta ke Solo sejak September 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

KSAD Sebut Pembentukan Yonif Penyangga Daerah Rawan di Papua Ide Prabowo

4 jam lalu

KSAD Sebut Pembentukan Yonif Penyangga Daerah Rawan di Papua Ide Prabowo

Kesatuan baru Yonif Penyangga Daerah Rawan bakal dikerahkan di lima wilayah di Papua.

Baca Selengkapnya

Kurang Dilibatkan di Era Jokowi, Asosiasi Minta Prabowo Lebih Banyak Memberi Peluang Kontraktor Lokal

4 jam lalu

Kurang Dilibatkan di Era Jokowi, Asosiasi Minta Prabowo Lebih Banyak Memberi Peluang Kontraktor Lokal

Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional menilai pembangunan di masa Presiden Jokowi kurang melibatkan kontraktor lokal. Prabowo diharap memberi peluang

Baca Selengkapnya

Alasan Yusril Ihza Mahendra Ikut Menambang Pasir Laut: Singapura Membutuhkan

14 jam lalu

Alasan Yusril Ihza Mahendra Ikut Menambang Pasir Laut: Singapura Membutuhkan

Yusril Ihza Mahendra menjadi sorotan karena perusahaannya ikut mengajukan izin sebagai calon penambang pasir laut di Indonesia.

Baca Selengkapnya

PTUN Bacakan Putusan Gugatan PDIP soal Pencalonan Gibran Rakabuming 10 Oktober

14 jam lalu

PTUN Bacakan Putusan Gugatan PDIP soal Pencalonan Gibran Rakabuming 10 Oktober

PDIP menggugat KPU ke PTUN pada 2 April 2024 karena perbuatan melawan hukum menerima pencalonan Gibran.

Baca Selengkapnya

Riset Celios: Ekspor Pasir Laut Menguntungkan Pengusaha, Bukan Negara

17 jam lalu

Riset Celios: Ekspor Pasir Laut Menguntungkan Pengusaha, Bukan Negara

Center of Economic and Law Studies (Celios) merilis laporan terbaru terkait pembukaan ekspor pasir laut. Dianggap menguntungkan pengusaha bukan negara

Baca Selengkapnya

Tanda Tanya Program 3 Juta Rumah Prabowo Subianto

17 jam lalu

Tanda Tanya Program 3 Juta Rumah Prabowo Subianto

Presiden terpilih Prabowo Subianto akan merealisasi program 3 juta rumah setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Adik Prabowo Subianto Ikut Daftar Calon Penambang Pasir Laut

18 jam lalu

Perusahaan Adik Prabowo Subianto Ikut Daftar Calon Penambang Pasir Laut

Anak perusahaan Arsari Group milik Hashim Djojohadikusumo, adik Prabowo Subianto, ikut mendaftar sebagai calon penambang pasir laut.

Baca Selengkapnya

Golkar Usulkan Meutya Hafid sebagai Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

19 jam lalu

Golkar Usulkan Meutya Hafid sebagai Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Partai Golkar mengusulkan Meutya Hafid sebagai salah satu calon menteri di kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya