Proyeksi Rupiah Terus Menguat, Analis Optimistis Sentuh Rp14.700 per Dolar AS

Sabtu, 21 September 2024 19:13 WIB

Ilustrasi rupiah. Pexels/Ahsanjaya

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi memproyeksikan nilai tukar atau kurs rupiah akan terus menguat, setidaknya hingga satu pekan ke depan. “Saya condong bahwa Rp14.700 per dolar AS kemungkinan akan tercapai,” ujarnya kepada Tempo, Sabtu, 21 September 2024.

Tercatat, bahwa kurs rupiah terhadap dolar AS pada akhir perdagangan Jumat meningkat sebanyak 0,58 persen atau 89 poin menjadi Rp15.150. Sebelumnya, kurs rupiah berada di angka Rp15.239 per dolar AS, dikutip dari laman Antara, Sabtu, 21 September 2024.

Ibrahim mengaku optimistis bahwa dalam satu pekan, posisi rupiah masih akan terus mengalami penguatan. “Ini kan sekarang (nilainya) Rp15.150, saya masih optimistis kalau seandainya setiap hari naik 100 basis poin ini, 100 poin saja, penurunannya kemungkinan besar hingga Rp14.700,” tutur dia.

Menurutnya, Indonesia boleh percaya diri karena saat ini kondisi fundamental negara berada pada kondisi prima. Mulai dari cadangan devisa yang baru meningkat pada akhir Agustus dengan catatan terakhir sebesar 150,2 miliar dolar AS hingga neraca perdagangan yang mengalami surplus 2,90 miliar dolar AS.

Selain itu, Ibrahim juga memperhatikan adanya peningkatan pada pola konsumsi masyarakat. Pada keterangan terpisah, ia menyatakan bahwa BI turut memperkirakan ekonomi Indonesia mencapai 4,7-5,5 persen pada 2024 atau pada titik tengah 5,1 persen. Hal ini didukung berbagai indikator, termasuk hasil survei BI yang memperlihatkan geliat ekonomi pada kuartal III/2024 tetap terjaga.

Advertising
Advertising

Senada, analis mata uang dan komoditas, Lukman Leongarga memproyeksikan momentum dari pemangkasan suku bunga yang dilakukan oleh Bank Sentral AS (The Fed) secara agresif masih akan berlanjut. Dampaknya, posisi rupiah diperkirakan masih berpotensi menguat.

Meski angka yang disebutkan tidak serendah perkiraan Ibrahim, analisis Lukman akan nilai rupiah yang menguat juga cenderung positif. “Rupiah diperkirakan akan berkisar Rp 15.000 hingga Rp 15.300 pekan depan,” ujar Lukman dalam keterangan tertulis kepada Tempo pada Sabtu, 21 September 2024. Berdasarkan penjelasannya, investor mengantisipasi data inflasi berupa kenaikan rata-rata harga dari konsumsi domestik dalam Indeks Harga Belanja Personal (PCE) milik Amerika Serikat dan testimoni Powell di pekan depan.

M. Rizki Yusrial berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Berita terkait

Rupiah Stagnan saat BI Pangkas Tingkat Suku Bunga Acuan Menjadi 6 Persen

3 hari lalu

Rupiah Stagnan saat BI Pangkas Tingkat Suku Bunga Acuan Menjadi 6 Persen

Rupiah ditutup stagnan bertahan pada level Rp15.335. Di hari yang sama, Bank Indonesia memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin

Baca Selengkapnya

BI Diminta Pertahankan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen pada Rapat Dewan Gubernur Hari Ini, Kenapa?

3 hari lalu

BI Diminta Pertahankan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen pada Rapat Dewan Gubernur Hari Ini, Kenapa?

Menurut analisis LPEM FEB UI, BI perlu mempertahankan suku bunga acuan di angka 6,25 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) kali ini.

Baca Selengkapnya

BI Adakan Rapat Dewan Gubernur Besok, Ekonom Sarankan Pangkas Suku Bunga Acuan

5 hari lalu

BI Adakan Rapat Dewan Gubernur Besok, Ekonom Sarankan Pangkas Suku Bunga Acuan

Bank Indonesia akan menentukan penurunan, penaikan, atau penahanan suku bunga acuan setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) selama dua hari mulai besok.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini, Analis Prediksi Lanjut Hingga Pekan Depan

8 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini, Analis Prediksi Lanjut Hingga Pekan Depan

Ibrahim memprediksi rupiah masih akan tetap menguat pada Selasa pekan depan, 17 September 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Perdagangan Hari Ini, Diprediksi Kembali Menguat Besok

10 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Perdagangan Hari Ini, Diprediksi Kembali Menguat Besok

Nilai Rupiah mengalami penguatan terhadap Dolar AS pada akhir perdagangan Rabu, 11 September 2024. Hal ini disebabkan melemahnya indeks Dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Melemah Sepekan Terakhir, Hipmi: Karena Ketidakpastian Global

10 hari lalu

Rupiah Melemah Sepekan Terakhir, Hipmi: Karena Ketidakpastian Global

Hipm menyebutkan lemahnya nilai tukar rupiah selama sepekan terakhir disebabkan sejumlah faktor. Salah satunya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Data Tingkat Pengangguran AS Turun, Rupiah Hari Ini Diprediksi Bakal Melemah

11 hari lalu

Data Tingkat Pengangguran AS Turun, Rupiah Hari Ini Diprediksi Bakal Melemah

Data tingkat pengangguran AS pada Agustus lebih rendah dibanding sebelumnya, hal ini mendorong penguatan indeks dolar AS dan membuat kurs rupiah melemah

Baca Selengkapnya

Rupiah Melemah Tipis Sore Ini, Besok Diprediksi Menguat

18 hari lalu

Rupiah Melemah Tipis Sore Ini, Besok Diprediksi Menguat

Rupiah sore ini ditutup melemah tipis, besok bakal bergerak fluktiatif cenderung menguat

Baca Selengkapnya

BI dan Bank of Korea Kerja Sama Penggunaan Mata Uang Lokal Antarnegara

22 hari lalu

BI dan Bank of Korea Kerja Sama Penggunaan Mata Uang Lokal Antarnegara

Bank Indonesia (BI), Bank of Korea (BOK), dan Kementerian Keuangan Korea menyepakati kerangka kerja sama Local Currency Transaction (LCT).

Baca Selengkapnya

Rupiah Melemah Sore Ini, Analis Prediksi Pelemahan Berlanjut Sampai Pekan Depan

22 hari lalu

Rupiah Melemah Sore Ini, Analis Prediksi Pelemahan Berlanjut Sampai Pekan Depan

Rupiah pekan depan diprediksi bergerak fluktuatif, cenderung melemah

Baca Selengkapnya