Kucuran Fulus dari Luar Negeri Tetap Lancar

Reporter

Editor

Rabu, 5 Agustus 2009 17:09 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Ekonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan aliran dana dari luar negeri ke pasar modal akan tetap tinggi sampai akhir tahun. Pasalnya bursa saham Indonesia tetap menarik bagi investor domestik maupun asing.

“Bunga Sertifikat Bank Indonesia masih relatif tinggi di kawasan, sehingga pengurangan investasi di SBI pun tampaknya tidak akan terlalu signifikan,” kata Purbaya saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (5/8).

Dia menjelaskan, penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate merupakan sinyal positif buat pasar. Sebab, bunga rendah memberikan harapan terjadinya pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi.

Artinya, dia melanjutkan, perusahaan-perusahaan mempunyai prospek keuntungan yang lebih baik seiring perbaikan ekonomi. Bank Indonesia kembali menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis point menjadi 6,5 persen.

Keputusan menurunkan BI Rate ini diambil setelah rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia menyimpulkan tren penurunan inflasi masih berlanjut seiring terbatasnya permintaan domestik dan terus menurunnya ekspektasi inflasi.

Dewan Gubernur juga berpandangan, penurunan BI Rate masih konsisten dengan sasaran inflasi bank sentral ke depan. Namun demikian BI mencermati munculnya tekanan inflasi tahun depan yang bersumber dari meningkatnya permintaan domestik dan kenaikan harga komoditas di pasar internasional.

Bank Indonesia melihat perkembangan yang semakin positif di sektor keuangan. Respons suku bunga perbankan terhadap penurunan BI Rate pun mulai membaik.

Bank Indonesia memutuskan pada Rabu (5/8) ini untuk menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis point dari sebelumnya 6,75 menjadi 6,5 persen. Sebelumnya, Juni lalu, BI Rate juga turun menjadi 7 persen. Pada Mei, Bank Indonesia sudah menurunkan bunga acuan sebesar 0,25 persen menjadi 7,25 persen.

EKO NOPIANSYAH

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

2 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya