30 Menit Setelah Gempa Gunung Kidul, PT KAI Kembali Operasikan 11 Kereta

Rabu, 28 Agustus 2024 11:10 WIB

Pemudik kereta api berjalan menuju gerbong kereta api Serello tujuan Palembang-Lubuklinggau di Stasiun Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu 15 April 2023. PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre III Palembang mencatat penjualan tiket Kereta Api (KA) Bukit Serelo tujuan Kertapati-Lubuk, KA Rajabasa tujuan Kertapati-Tanjung Karang, dan KA Sindang Marga tujuan Kertapati-Lubuk Linggau untuk keberangkatan 19-21 April 2023 telah terjual sebanyak 46.064 kursi dari total kursi yang disediakan sebanyak 52.228 kursi. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa bumi yang berpusat di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sempat menghentikan sementara operasi 11 kereta api. Gempa berkekuatan 5,8 Magnitudo terjadi pukul 19:57:42 WIB pada Senin malam, 26 Agustus 2024.

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI Didiek Hartantyo, mengatakan kereta baru bisa beroperasi setelah PT KAI mengecek lintasan kereta api. "Sekitar 30 menit dilakukan pengecekan dan dinyatakan aman maka dioperasikan kembali," kata Didiek, melalui aplikasi perpesanan, pada Selasa malam, 27 Agustus 2024.

Gempa itu berpusat 103 kilometer Barat Daya Gunungkidul. Guncangan gempa Yogya ini terasa di beberapa wilayah Daerah Operasi 6 Yogyakarta, seperti Stasiun Jenar, Delanggu, hingga Wonogiri. "Sesuai SOP setelah kejadian gempa semua perjalanan kereta api di daerah gempa dihentikan," ujar Didiek.

Setelah memastikan situasi gempa kembali normal, kata dia, operasi kereta api kembali digenjot malam itu juga. "Sesudah dilakukan pemeriksaan rel setelah gempa dan dinyatakan aman, perjalanan kereta api menjadi normal kembali," ucap dia.

Gempa bumi ini mengakibatkan kerusakan bangunan di sejumlah tempat di wilayah Yogyakarta. Kerusakan rumah paling banyak akibat gempa berada di Gunung Kidul. Namun hingga saat ini belum ada korban jiwa.

Advertising
Advertising

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo, menjelaskan antisipasi yang dilakukan perusahaannya setelah adanya gempa bumi di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin malam, 26 Agustus 2024.

Antisipasi itu juga berkaitan dengan peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG bahwa gempa yang terjadi dari zona megathrust. "Kami terus memantau informasi real time dari BMKG," kata Didiek, melalui aplikasi perpesanan, pada Selasa malam, 27 Agustus 2024.

Dia mengatakan, PT KAI akan meningkatkan protokol keselamatan di semua daerah operasi kereta api. "Dilakukan management safety walk through (MSWT), yaitu pengecekan semua prosedur operasi di lintasan oleh direksi," kata dia, saat ditanya perihal antisipasi KAI menghadapi bencana alam, terutama gempa, banjir, atau tanah longsor.

Sebelumnya PT KAI dikabarkan menghentikan operasi 11 kereta api saat terjadi gempa bumi yang berpusat di Gunung Kidul, Yogyakarta. Gempa itu berkekuatan 5,8 Magnitudo, yang terjadi pukul 19.57 WIB pada Senin malam, 26 Agustus.

Menurut Didiek, kereta baru bisa beroperasi setelah pengecekan lintasan kereta api. "Sekitar 30 menit dilakukan pengecekan dan dinyatakan aman, maka dioperasikan kembali," kata Didiek.

Gempa itu berpusat 103 kilometer Barat Daya Gunungkidul. Guncangan gempa Yogya ini terasa di beberapa wilayah Daerah Operasi 6 Yogyakarta, seperti Stasiun Jenar, Delanggu, hingga Wonogiri. "Sesuai SOP setelah kejadian gempa semua perjalanan kereta api di daerah gempa dihentikan," ujar Didiek.

Setelah memastikan situasi gempa kembali normal, kata dia, operasi kereta api kembali digenjot malam itu juga. "Sesudah dilakukan pemeriksaan rel setelah gempa dan dinyatakan aman, perjalanan kereta api menjadi normal kembali," ucap dia.

Pilihan Editor: Ada Kereta Tanpa Rel di IKN, Bagaimana Konsepnya?

Berita terkait

Status Gunung Lewotobi Laki-laki Naik Jadi Awas, Ada Potensi Erupsi Lebih Besar

18 jam lalu

Status Gunung Lewotobi Laki-laki Naik Jadi Awas, Ada Potensi Erupsi Lebih Besar

Badan Geologi menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki menjadi Level IV atau Awas mulai tengah malam tadi. Ada potensi erupsi lebih besar kali ini.

Baca Selengkapnya

Gempa M4,3 Terjadi di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Pagi Ini

21 jam lalu

Gempa M4,3 Terjadi di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Pagi Ini

Gempa darat itu menggoyang tiga wilayah kecamatan di Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Kereta Bandara Relasi Adi Soemarmo-Madiun Dioperasikan, Tarif Mulai dari Rp 7 Ribu

1 hari lalu

Kereta Bandara Relasi Adi Soemarmo-Madiun Dioperasikan, Tarif Mulai dari Rp 7 Ribu

PT KAI mengoperasikan untuk kali pertama perjalanan kereta dengan relasi Stasiun Bandara Adi Soemarmo-Madiun.

Baca Selengkapnya

PVMBG Catat Aktivitas Gempa di Gunung Lamongan Melonjak 1 November

2 hari lalu

PVMBG Catat Aktivitas Gempa di Gunung Lamongan Melonjak 1 November

Erupsi Gunung Lamongan terakhir terjadi pada Februari 1898 yang menghasilkan bukit baru (Gunung Anyar). Lalu, apa bahaya dari yang terjadi Jumat lalu?

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Distrik Bonggo di Papua, BMKG Pastikan Nihil Tsunami

3 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Distrik Bonggo di Papua, BMKG Pastikan Nihil Tsunami

Hingga pukul 16.48 WIB, Jumat sore, 1 November 2024, BMKG pastikan tak ada aktivitas gempa susulan.

Baca Selengkapnya

Konsep Gedung Buatan Mahasiswa ITS Ini Mampu Tahan Guncangan Gempa Magnitudo 5,5

3 hari lalu

Konsep Gedung Buatan Mahasiswa ITS Ini Mampu Tahan Guncangan Gempa Magnitudo 5,5

Inovasi yang memakai semen ramah lingkungan ini memenangkan juara 3 Kontes Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) 2024 di Universitas Warmadewa.

Baca Selengkapnya

Alasan Keselamatan, PT KAI Sumut Tutup 7 Perlintasan Sebidang Liar

4 hari lalu

Alasan Keselamatan, PT KAI Sumut Tutup 7 Perlintasan Sebidang Liar

Di wilayah PT KAI Divre 1 Sumut, masih terdapat 412 perlintasan sebidang.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Rekam Suara Bumi dengan AI untuk Peringatan Dini Longsor dan Gempa Bumi

4 hari lalu

Guru Besar Unpad Rekam Suara Bumi dengan AI untuk Peringatan Dini Longsor dan Gempa Bumi

Guru besar geofisika Unpad Yudi Rosandi merekam getaran pada permukaan bumi di sejumlah tempat yang kemudian diolah dengan AI.

Baca Selengkapnya

Gempa dari Laut di Pangandaran Getarkan Garut Tengah Malam, Ini Data BMKG

4 hari lalu

Gempa dari Laut di Pangandaran Getarkan Garut Tengah Malam, Ini Data BMKG

BMKG mencatat gempa tektonik telah terjadi dengan Magnitudo 4,3 tepatnya pada Rabu malam, 30 Oktober 2024, pukul 23.32 WIB.

Baca Selengkapnya

Gempa Tasikmalaya-Garut dan 5 Gempa Lainnya yang Dicatat BMKG Kemarin

6 hari lalu

Gempa Tasikmalaya-Garut dan 5 Gempa Lainnya yang Dicatat BMKG Kemarin

BMKG mencatat gempa tektonik menggoyang lemah Tasikmalaya dan Garut, Jawa Barat, pada Senin malam 28 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya