TEMPO Interaktif, Jakarta - Konsorsium PT Pertamina Gas dan PT Medco Gas Indonesia membeli gas bumi sebesar 72,69 miliar british thermal unit. Total nilai transaksi mencapai US$215 juta untuk jangka waktu 11 tahun mulai kuartal keempat 2011.
Dalam siaran pers Pertamina Gas disebutkan gas tersebut akan menjadi bahan baku Kilang Methanol di Pulau Bunyu, Kalimantan Timur. Saat ini operasi Kilang Bunyu dihentikan karena kekurangan gas. Dengan pasokan gas tersebut diharapkan Kilang Methanol di Pulau Bunyu dapat kembali beroperasi.
Gas tersebut dibeli dari PT Pertamina Hulu Energi Simenggaris dan PT Medco EP Simenggaris. Gas diproduksi dari lapangan South Sembakung di PSC Simenggaris, yang dioperasikan oleh JOB PHE-Medco E&P Simenggaris. Laju alir gas di lapangan tersebut sebesar 20 miliar British thermal unit per hari.
Gas akan disalurkan melalui pipa 10 inchi x 55 kilometer yang dibangun konsorsium pembeli dengan investasi sekitar US$ 25-US$ 30 juta. Dari aliran itu diharapkan dapat memproduksi methanol sekitar 230 ribu ton pertahun. Dengan demikian pada harga methanol US$230 per ton, proyeksi pendapatan kotor dari penjualan methanol selama masa kontrak mencapai lebih dari US$575 juta.
Kilang Methanol di Pulau Bunyu mulai dioperasikan oleh Direkotrat Pengolahan Pertamina pada 1986. Mulai April 1997 kilang itu dioperasikan oleh Medco Ethanol Bunyu.