Laba AKR Corporindo Terjaga di Rp 1 Triliun Meski Pendapatan Turun

Kamis, 25 Juli 2024 22:04 WIB

Aktifitas pengisian Bahan Bakar Minyak di SPBU BP-AKR Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu, 2 November 2022. PT Aneka Petroindo Raya (JV BP-AKR), perusahaan kerja sama antara bp dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), kembali mewujudkan salah satu komitmennya di pasar Indonesia dengan menghadirkan bahan bakar berkualitas tinggi terbaru yaitu "bp Ultimate dengan Teknologi ACTIVE". Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Laba neto PT AKR Corporindo Tbk. yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sepanjang semester pertama tahun 2024 (unaudited) tembus Rp 1 triliun, atau tepatnya sebesar Rp 1.003 miliar. Angka ini hampir sama dengan laba neto semester pertama 2023.

Selain itu, ada pula pendapatan dari segmen kawasan industri yang bertumbuh 9,7 persen tahun ke tahun menjadi Rp 673 miliar. Pendapatan ini didorong oleh penjualan lahan sebesar 18 hektare dan pertumbuhan pendapatan recurring income yaitu utilitas sebesar 91,8 persen tahun ke tahun menjadi Rp 75 miliar.

Corporate Secretary AKRA, Suresh Vembu, menyebutkan, kontribusi segmen kawasan industri terhadap laba bruto konsolidasi AKRA menjadi 22 persen. Laba bruto penjualan lahan Industri, pendapatan sewa dan utilitas semester pertama 2024 tercatat sebesar Rp 353 miliar.

"Atau bertumbuh sebesar 8,9 persen tahun ke tahun,” kata Vembu, melalui keterangan tertulis, Kamis, 25 Juli 2024.

Vembu mengatakan, untuk EBITDA (nilai pendapatan sebelum dikurangi bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) semester pertama 2024 mencapai Rp 1.424 miliar dengan ROA (tingkat pengembalian aset) sebesar 7 persen TTM (trailing 12 months) dengan ROE (rentabilitas modal sendiri) mencapai 18 persen TTM.

Advertising
Advertising

Untuk posisi neraca dianggap tetap kuat dengan total aset sebesar Rp 28.498 miliar per 30 Juni 2024 yang merupakan lahan siap jual, dengan kas sebesar Rp 4.823 miliar dengan net gearing tetap dalam posisi yang rendah yaitu 0,00x.

“Manajemen telah menyetujui pembagian Interim Dividen sebesar Rp 50/saham atau Rp 987 miliar yang akan didistribusikan pada 15 Agustus 2024,” ujarnya.

Lebih jauh, Vembu menuturkan, untuk kinerja per segmen, pendapatan perseroan semester pertama 2024 mencapai Rp 18.651 miliar berasal dari pendapatan segmen perdagangan dan distribusi sebesar Rp 17.167 miliar. Angka tersebut turun 7 persen tahun ke tahun.

Penurunan pendapatan perusahaan berkode saham AKRA ini didorong oleh beberapa faktor perlambatan ekonomi, seperti normalisasi harga jual rata-rata dan kondisi cuaca yang mempengaruhi operasional konsumen.

Normalisasi harga juga terjadi pada segmen bahan kimia secara umum. Perseroan berekspektasi kondisi ini akan membaik pada semester kedua 2024. Perseroan menerapkan model bisnis formula-based price dengan MOPS (Mid Oil Platt's Singapore) sebagai acuan di mana perseroan melakukan passthrough harga produk ke konsumen sehingga dapat mengelola risiko harga dan biaya.

Segmen kawasan industri, kata dia, menghasilkan pendapatan dari penjualan lahan Rp 509 miliar atau naik 5,6 persen tahun ke tahun. Pendapatan dari utilitas turut meningkat menjadi Rp 75 miliar atau sebesar 92 persen tahun ke tahun.

“Secara total, pendapatan dari segmen kawasan industri meningkat 10 persen mencapai Rp 673 miliar. Sedangkan pendapatan dari Kawasan Pelabuhan JIIPE (Java Integrated Industrial Port and Estate) tercatat sebesar Rp 174 miliar dan menghasilkan kontribusi bagi laba AKRA sebesar Rp 31 miliar,” ujarnya.

Laba bruto konsolidasian semester pertama 2024 tercatat sebesar Rp 1.584 miliar dengan kontribusi dari segmen kawasan industri sebesar 22 persen dengan marjin laba bruto kawasan industri sebesar 52 persen, sehingga menghasilkan marjin laba bruto konsolidasian sebesar 8 persen.

Sedangkan laba usaha tercatat sebesar Rp 1.149 miliar dengan marjin sebesar 6,2 persen dan menghasilkan laba neto Rp 1.003 miliar dengan marjin laba neto 5,4 persen.

“Perseroan terus menjaga pengelolaan biaya dan aliran kas, pada semester pertama 2024 berhasil mencatat pendapatan keuangan Rp 147 miliar,” kata Vembu.

Sementara itu, Presiden Direktur AKRA, Haryanto Adikoesoemo, menyebutkan, dari negosiasi pada semester pertama 2024 ini, perseroan berharap pemesanan dan penjualan lahan akan semakin membaik di semester kedua tahun 2024 ini.

Menurut dia, JIIPE semakin menarik investor dalam dan luar negeri, terutama dengan dianugerahkannya KEK JIIPE Gresik sebagai KEK Industri Terbaik oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Pada aspek standar perusahaan ESG (lingkungan, sosial, tata kelola perusahaan) kata dia, sejak Juni 2024 perseroan juga telah diakui oleh MSCI (Morgan Stanley Capital International) yang memberikan rating MSCI ESG kepada perseroan dengan peringkat "A". Rating itu dinilai cukup tinggi sebagai perusahaan yang bergerak di industri transportasi dan penyimpanan energi.

Manajemen, kata dia, juga telah menyetujui untuk membagikan interim dividen sebesar Rp 50/lembar saham atau setara Rp 987 miliar dan akan didistribusikan pada 15 Agustus 2024 dengan tanggal pencatatan di 6 Agustus 2024. "Pembagian dividen interim ini kami lakukan untuk memberikan penghargaan bagi pemegang saham perseroan,” katanya.

Pilihan Editor: Ada Investor Cina di Balik Roti Aoka dan Okko yang Diduga Mengandung Bahan Pengawet Berbahaya

Berita terkait

IHSG Diproyeksi Melemah Secara Terbatas Pekan Depan, Pasar Menantikan Sentimen Debat Pilgub Jakarta

5 jam lalu

IHSG Diproyeksi Melemah Secara Terbatas Pekan Depan, Pasar Menantikan Sentimen Debat Pilgub Jakarta

Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta menilai pergerakan IHSG pekan depan masih melemah pada harga saham terbatas.

Baca Selengkapnya

Beredar Penawaran Saham Whoosh, KCIC Imbau Mayarakat Waspada Penipuan

1 hari lalu

Beredar Penawaran Saham Whoosh, KCIC Imbau Mayarakat Waspada Penipuan

Beredar tangkapan layar oknum yang menawarkan saham Whoosh, Menejemen KCIC menegaskan, sebagai perusahaan Tbk, Whoosh tidak menjual saham di bursa saham mana pun.

Baca Selengkapnya

Bitcoin Anjlok di Awal Oktober 2024, Analis Prediksi Tren Bullish Segera Kembali

2 hari lalu

Bitcoin Anjlok di Awal Oktober 2024, Analis Prediksi Tren Bullish Segera Kembali

Pergerakan Bitcoin di awal Oktober 2024 cukup mengkhawatirkan. Terjadi penurunan secara signifikan pasca meningkatnya konflik Israel-Iran.

Baca Selengkapnya

Dampak Tren Penurunan Harga Komoditas, Analis Samuel Sekuritas: Indofood hingga Mayora Dapat Berkah

2 hari lalu

Dampak Tren Penurunan Harga Komoditas, Analis Samuel Sekuritas: Indofood hingga Mayora Dapat Berkah

Tim riset Samuel Sekuritas mencatat sejumlah komoditas pangan mengalami penurunan. Beberapa perusahaan konsumen seperti Mayora dan Indofood diperkirakan turut merasakan dampaknya.

Baca Selengkapnya

Transaksi Kripto di Indonesia Naik 15,54 Persen di Tengah Pasar Global Fluktuatif

2 hari lalu

Transaksi Kripto di Indonesia Naik 15,54 Persen di Tengah Pasar Global Fluktuatif

Industri aset kripto di Indonesia terus mengalami pertumbuhan di tengah perkembangan pasar global yang tidak stabil.

Baca Selengkapnya

IHSG Masih Loyo di Level 7.543 pada Akhir Perdagangan Hari Ini, Besok Pasar Diprediksi Masih Konsolidasi

3 hari lalu

IHSG Masih Loyo di Level 7.543 pada Akhir Perdagangan Hari Ini, Besok Pasar Diprediksi Masih Konsolidasi

IHSG masih melemah pada akhir perdagangan hari ini, Kamis, 3 Oktober 2024. IHSG turun tipis 0,2 persen ke level 7.543, 82.

Baca Selengkapnya

IHSG Kembali Melemah di Penutupan Sesi I, Pasar Tertekan Situasi di Timur Tengah

3 hari lalu

IHSG Kembali Melemah di Penutupan Sesi I, Pasar Tertekan Situasi di Timur Tengah

IHSG kembali melemah di sesi pertama hari ini. Pasar mendapat tekanan di tengah makin memanasnya situasi di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah di Akhir Perdagangan Hari Ini, Diprediksi akan Terus Melemah Besok

4 hari lalu

IHSG Melemah di Akhir Perdagangan Hari Ini, Diprediksi akan Terus Melemah Besok

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah hari ini. Diprediksi bakal terus mengalami pelemahan besok.

Baca Selengkapnya

IHSG Menguat di Akhir Sesi Pertama Hari Ini, Saham Grup Bakrie Terbanyak Diperdagangkan

5 hari lalu

IHSG Menguat di Akhir Sesi Pertama Hari Ini, Saham Grup Bakrie Terbanyak Diperdagangkan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,71 persen di level 7.581,7 pada akhir sesi pertama perdagangan Selasa, 1 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

BNI Bakal Gelar Investor Summit, Bahas Kelanjutan Perekonomian di Masa Transisi Pemerintahan

5 hari lalu

BNI Bakal Gelar Investor Summit, Bahas Kelanjutan Perekonomian di Masa Transisi Pemerintahan

BNI bakal memperkenalkan pengembangan platform digital baru terintegrasi yang dirancang khusus memenuhi kebutuhan nasabah korporasi dan komersil.

Baca Selengkapnya