Kadin Minta Aturan Bea Masuk Impor Tidak Ganggu Pasokan Bahan Baku Industri

Senin, 15 Juli 2024 15:45 WIB

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas, dan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, menemui awak media usai mengadakan pembicaraan tertutup di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Juli 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, mengungkapkan isi dialog antara Kadin Indonesia dan Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta Pusat, Selasa, 9 Juli 2024. Rapat itu membahas rencana pemerintah menerapkan bea masuk produk impor yang sebelumnya disebut-sebut akan mencapai 200 persen.

Dalam pertemuan itu, Arsjad mengatakan, Kadin Indonesia menyampaikan masukan untuk menyempurnakan rencana penerapan kebijakan bea masuk produk-produk impor. Masukan ini bertujuan agar kebijakan itu tetap menghindari dampak negatif dari kebijakan itu. Salah satunya, masukan agar penerapan bea masuk tak menghambat akses bahan baku industri dalam negeri.

“Mendukung fasilitasi perdagangan dan kemudahan usaha agar kebijakan impor tidak menghambat akses bahan baku dan tetap menjaga iklim investasi,” kata Arsjad di Menara Kadin, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 15 Juli 2024.

Kadin juga meminta pemerintah meninjau kembali jenis-jenis kode Harmonized System (HS) yang terdampak oleh kebijakan impor. Sebelum regulasi anyar disosialisasikan oleh pemerintah, Kadin juga meminta ada pendampingan dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).

Hasil dari rapat, Arsjad menuturkan, Kemendag dan Kadin sepakat membentuk satuan tugas (satgas) untuk mengusut data impor ilegal. Satgas ini tidak hanya melibatkan Kadin, tetapi juga asosiasi-asosiasi pengusaha lain, seperti Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi). “Kadin rumah dari semuanya,” kata Arsjad.

Advertising
Advertising

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan, Kemendag dan Kadin menemukan perbedaan data yang besar dalam pertemuan di kantornya itu. Dia mencontohkan, BPS mencatat impor sebesar US$ 100 juta. Tapi data dari luar negeri bisa mencapai US$ 300 juta. “Bedanya jauh, jomplang. Ini yang kami ingin cari di mana salahnya,” kata dia, ditemui usai pertemuan.

Zulhas mengatakan, perbedaan data impor itu terutama berasal dari tujuh komoditas impor dari berbagai negara yang rencananya akan dipagari dengan bea masuk yang tinggi. Tujuh komoditas itu yakni tekstil dan produk tekstil (TPT), pakaian jadi, keramik, elektronik, kosmetik, barang tekstil jadi, dan alas kaki.

Pilihan Editor: Terpopuler: Alasan Prabowo Lanjutkan IKN, Dampak Penembakan Donald Trump pada Harga Emas

Berita terkait

Deretan Pengusaha di Balik Dualisme Kadin Indonesia, dari Bos Pupuk Kaltim hingga Grup Bakrie

1 menit lalu

Deretan Pengusaha di Balik Dualisme Kadin Indonesia, dari Bos Pupuk Kaltim hingga Grup Bakrie

Terdapat deretan nama pengusaha yang mendukung Kadin kubu Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan dan Zita Anjani, Bapak dan Anak dalam Kabinet Prabowo

2 jam lalu

Zulkifli Hasan dan Zita Anjani, Bapak dan Anak dalam Kabinet Prabowo

Zulkifli Hasan dan putrinya, Zita Anjani, bakal menjadi bagian dari kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Berikut profil bapak dan anak.

Baca Selengkapnya

Ekspansi Industri Farmasi dan Obat Herbal Dongkrak Indeks Kepercayaan Industri, Nilai Capai Rp 9,9 Triliun

2 jam lalu

Ekspansi Industri Farmasi dan Obat Herbal Dongkrak Indeks Kepercayaan Industri, Nilai Capai Rp 9,9 Triliun

Sepanjang Januari hingga September 2024, nilai ekspor industri farmasi dan obat bahan alam telah menebus US$ 639,42 juta atau setara Rp 9,9 Triliun

Baca Selengkapnya

White Paper Kebijakan Ekonomi 2024-2029, Kadin Rumuskan 7 Langkah untuk Raih Pertumbuhan 8 Persen

4 jam lalu

White Paper Kebijakan Ekonomi 2024-2029, Kadin Rumuskan 7 Langkah untuk Raih Pertumbuhan 8 Persen

Kadin Indonesia akan segera meluncurkan white paper arah kebijakan dan pembangunan ekonomi 2024-2029. Apa isinya?

Baca Selengkapnya

Kata Arsjad Rasjid soal Kehadirannya dan Anindya Bakrie di KTT Asean 2024 di Laos: Dua Hal yang Berbeda

7 jam lalu

Kata Arsjad Rasjid soal Kehadirannya dan Anindya Bakrie di KTT Asean 2024 di Laos: Dua Hal yang Berbeda

Arsjad Rasjid mengatakan kedatangannya dalam acara KTT ASEAN 2024 di Laos mewakili Indonesia untuk ASEAN Business Council.

Baca Selengkapnya

Arsjad Rasjid Klaim 247 ALB Dukung Rencana Munas Kadin

17 jam lalu

Arsjad Rasjid Klaim 247 ALB Dukung Rencana Munas Kadin

Arsjad Rasjid mengklaim 247 Anggota Luar Biasa (ALB) mendukung rencana Munas Kadin yang akan diselenggarakan usai pelantikan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Putri Zulhas, Zita Anjani Akan Jabat Wamen Pariwisata

20 jam lalu

Putri Zulhas, Zita Anjani Akan Jabat Wamen Pariwisata

Putri Zulhas, Zita Anjani akan menjabat sebagai Wakil Menteri Pariwisata di Kabinet Prabowo. Ia hadir dalam acara retreat Hambalang hari ini.

Baca Selengkapnya

Dukung Makan Bergizi Gratis, Pemerintah Gandeng 46 Perusahaan untuk Impor 1,3 Juta Ekor Sapi

1 hari lalu

Dukung Makan Bergizi Gratis, Pemerintah Gandeng 46 Perusahaan untuk Impor 1,3 Juta Ekor Sapi

Kerja sama dijalin pemerintah untuk memenuhi kebutuhan susu dan daging di dalam negeri seiring akan dimulainya program makan bergizi gratis pada 2025.

Baca Selengkapnya

Isu Raffi Ahmad Masuk Kabinet Prabowo Tuai Beragam Tanggapan dari Warganet

1 hari lalu

Isu Raffi Ahmad Masuk Kabinet Prabowo Tuai Beragam Tanggapan dari Warganet

Warganet di media sosial X tanggapi isu Raffi Ahmad yang akan masuk kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Bahlil Lahadalia Resmi Sandang Gelar Doktor dengan Predikat Cumlaude dari Universitas Indonesia

1 hari lalu

Bahlil Lahadalia Resmi Sandang Gelar Doktor dengan Predikat Cumlaude dari Universitas Indonesia

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia selesai menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor yang digelar oleh Kajian Stratejik dan Global di Universitas Indonesia, Depok, 16 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya