Bor Raksasa Bawah Tanah Hubungkan Stasiun MRT Kota ke Glodok
Reporter
Bagus Pribadi
Editor
Aisha Shaidra
Jumat, 12 Juli 2024 07:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah tangga dibalut jaring berwarna biru di tiap sisinya menjadi satu-satunya akses ke Stasiun MRT Glodok. Stasiun dengan panjang 240 meter, lebar 19,8 meter, serta kedalaman sekitar 18,45 meter itu telah terhubung dengan Stasiun MRT Kota dengan progres 57,89 persen.
Saat menuruni anak tangga, tampak progres pembangunan MRT Jakarta fase 2A CP 203 itu ada dua lantai. Sementara di lantai paling dasar lah para pekerja tengah berjibaku di dalam terowongan di Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat.
Ketika memijakkan kaki di anak tangga paling dasar, tampak mesin pengebor terowongan (tunnel boring machine atau TBM) berdiameter sekitar 6,7 meter. Mesin berbentuk bulat berwarna karat itu dikelilingi sejumlah pekerja yang tengah menyelesaikan proyek.
Bermodalkan TBM, para pekerja yang mengenakan alat pelindung diri bekerja berkelompok di antara besi-besi rel kereta yang rebah di dalam terowongan. Mereka sudah tak asing dengan papan peringatan keselamatan pekerja, seperti yang bertuliskan, “Bahaya Tersandung”.
PT MRT Jakarta (Perseroda) menganggap terowongan yang menghubungkan dua stasiun baru itu salah satu pencapaian terdepan di tahun ini. Direktur Konstruksi MRT Jakarta Weni Maulina menuturkan, selain telah menghubungkan dua stasiun di bawah tanah, mereka juga telah menyelesaikan pembangunan laboratorium dasar atau baselab sekitar dua minggu lalu. “Segi fisik stasiun sudah kelihatan, karena dua minggu lalu kami selesaikan seluruh pengecoran. Kemudian di Glodok, kami juga menyelesaikan struktur water tank,” katanya di kantornya di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Kamis, 11 Juli 2024.
Weni menjelaskan, TBM jika difungsikan akan berputar menembus sisi tanah sehingga menghubungkan proyek stasiun satu ke stasiun lainnya. “Ia akan berputar ke arah sebelahnya, yang arah down track-nya, dan nanti akan mulai disiapkan untuk masuk kembali ke stasiun Glodok,” ujarnya.
Ia mengatakan ada dua TBM yang akan beroperasi. Para pekerja akan mulai mengoperasikan TBM satunya pada akhir Juli 2024. “Akan mulai ngebor ke arah Mangga Besar, jadi kembali ke arah Mangga Besar. Jadi memang TBM ini kan berputar ya sebetulnya, tapi sebelum sampai titik dinding, itu nanti dibuat di-hacking satu per satu, baru kemudian nanti didorong untuk tembus masuk ke stasiun,” kata Weni.
Berdasarkan laporan Semester 1 2024, MRT Jakarta telah melayani 18,48 juta penumpang dalam rentang Januari-Juni 2024. Hal itu dikatakan Direktur Operasional dan Pemeliharaan MRT Jakarta Mega Natangsa Tarigan di Wisma Nusantara, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis, 11 Juli 2024.
“Pada 2019 pengguna perharinya itu 86.000, hingga Juni 2024 itu sudah mencapai 101.00 pengguna per hari. Ini cukup optimis, jadi mudah-mudahan tren ini terus berlangsung ke depannya,” katanya.
Ia pun menyoroti penumpang MRT yang membludak pada Juni 2024 karena adanya pelbagai event seperti kualifikasi Piala Dunia 2026, dalam laga pertandingan Indonesia Vs Irak dan Indonesia Vs Filipina. Dalam dua hari itu, kata dia, sebanyak 116.000 dan 157.000 penumpang menggunakan MRT. “Jadi kalau ada event-event ini kami selalu melihat ada lonjakan jumlah penumpang di MRT," ujarnya.
Pilihan editor: MRT Jakarta Layani 18,48 Juta Penumpang pada Semester Pertama 2024