Danareksa Minta PMN Rp2 Triliun untuk Biayai 5 Proyek, Termasuk KEK Ketahanan Pangan dan Energi di Merauke

Rabu, 10 Juli 2024 21:30 WIB

PT Danareksa (Persero). danareksa.co.id

TEMPO.CO, Jakarta - PT Danareksa (Persero) meminta Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 2 triliun untuk tahun anggaran 2025. Direktur Utama Danareksa Yadi Jaya Ruchandi mengatakan PMN tersebut akan dibagi untuk membiayai lima proyek.

"Kami mengusulkan Rp2 triliun untuk membaginya menjadi lima proyek. Empat proyek adalah memang menjadi core bisnis kami, yang kelima itu sifatnya penugasan," kata Yadi dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di kompleks Senayan pada Rabu, 10 Juli 2024.

Ia mengatakan PMN itu diantaranya digunakan untuk membiayai proyek pengembangan Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) dan Kawasan Industri Makassar (KIMA). Tujuannya adalah mempercepat investasi dalam rangka scaling up Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang di-inbreng-kan.

Kemudian, Danareksa juga akan menggunakan PMN tersebut untuk proyek Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) di Bandung. Proyek ini merupakan bentuk akselerasi target pemerintah terkait penyediaan akses air bersih.

Selain itu, juga untuk pengembangan Persero Batam Port Batu Ampar. Targetnya adalah mengubah 'Singapore centric' menjadi 'Batam centric' sebagai pusat pelabuhan peti kemas regional atau Batam. Terakhir, PMN Danareksa akan digunakan untuk pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Ketahanan Pangan dan Energi di Merauke.

Advertising
Advertising

"Kemarin ditanyakan kenapa Danareksa masuk ke KEK Pangan dan Energi. Sebetulnya bukan itu poinnya, poinnya adalah kami diminta untuk mengkoordinasikan dan melakukan pengelolaan kawasan industri di sana. Ini hanya merupakan katalisator supaya nanti ada investor yang akan berinvestasi di kawasan on farm maupun off farm-nya," kata Yadi.

Dalam paparannya, Yadi mengatakan pemberian PMN tersebut akan menjadi katalisator bagi pengembangan usaha Danareksa dengan prinsip finansial yang lebih terukur untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045.

Penyaluran PMN untuk KEK Ketahanan Pangan dan Energi Merauke, SPAM Bandung, serta Persero Batam dilakukan dalam bentuk ekuitas melalui Danareksa. Sedangkan untuk pengembangan KIW dan KIMA, PMN disalurkan melalui kerjasama operasional karena tidak dapat disalurkan sebagai ekuitas untuk menghindari dilusi kepemilikan saham pemegang saham lainnya. PMN juga tidak dapat disalurkan sebagai shareholder's loan.

Yadi menjelaskan dampak kualitatif atas kelima proyek tersebut meliputi penyerapan tenaga kerja selama periode konstruksi dan operasional, industrialisasi dan transfer teknologi, peningkatan investasi di kawasan dan pemerataan pembangunan infrastruktur. Kemudian, kata dia juga berdampak terhadap peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia, perubahan sosial, peningkatan akses air bersih, pengembangan energi terbarukan, penurunan biaya logistik, modernisasi pelabuhan, hingga peningkatan penumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB).

Pilihan Editor: Belasan BUMN Bakal Diinbreng Danareksa, Ini Penjelasannya

Berita terkait

IHSG Masih Lemah di Level 7.496, Analis Imbau Waspada Pelemahan Lanjutan di Senin Depan

2 hari lalu

IHSG Masih Lemah di Level 7.496, Analis Imbau Waspada Pelemahan Lanjutan di Senin Depan

Analis memproyeksikan IHSG akan lanjut melemah pada Senin depan.

Baca Selengkapnya

TNI Buka 5 Batalyon di Daerah Rawan Papua untuk Dukung Program Ketahanan Pangan

4 hari lalu

TNI Buka 5 Batalyon di Daerah Rawan Papua untuk Dukung Program Ketahanan Pangan

TNI mendirikan lima batalyon infanteri penyangga daerah rawan di lima daerah Papua untuk mendukung program ketahanan pangan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Dorong Program Food Estate, Kementan Klaim Telah Optimasi 40 Ribu Hektare Lahan Rawa di Merauke

5 hari lalu

Dorong Program Food Estate, Kementan Klaim Telah Optimasi 40 Ribu Hektare Lahan Rawa di Merauke

Kementan mengklaim telah merampungkan program optimasi lahan rawa seluas 40 ribu hektare di Merauke untuk mendorong program food estate.

Baca Selengkapnya

Food Estate Merauke Kebanggaan Jokowi dan Prabowo Ternyata belum Punya Amdal, Kok Bisa?

5 hari lalu

Food Estate Merauke Kebanggaan Jokowi dan Prabowo Ternyata belum Punya Amdal, Kok Bisa?

Proyek food estate di Merauke yang menjadi kebanggaan Jokowi dan Prabowo ternyata belum memiliki Amdal. Kok bisa?

Baca Selengkapnya

Cerita Tim ITB Bantu Pengembangan Desa Wisata di Merauke

6 hari lalu

Cerita Tim ITB Bantu Pengembangan Desa Wisata di Merauke

Tim ITB dan pengurus Kampung Nggayu berharap kerja sama ini dapat berlanjut agar dapat menjadi desa wisata unggul di timur Indonesia.

Baca Selengkapnya

KEK Tanjung Kelayang Bangka Belitung Masih Sepi Gara-Gara Harga Tiket Pesawat Melambung Tinggi

6 hari lalu

KEK Tanjung Kelayang Bangka Belitung Masih Sepi Gara-Gara Harga Tiket Pesawat Melambung Tinggi

Pelaku wisata di kawasan Tanjung Kelayang yang mengantar wisatawan mengunjungi pulau-pulau kecil saat ini banyak menganggur karena sepi pengunjung

Baca Selengkapnya

Masalah Kesehatan yang Bisa Bikin Lesu dan Cara Mencegahnya

7 hari lalu

Masalah Kesehatan yang Bisa Bikin Lesu dan Cara Mencegahnya

Bebeapa masalah kesehatan yang bisa membuat lesu adalah anemia, diabetes, autoimun, dan penyakit jantung. Simak saran pakar untuk mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Mentan Sebut Blueprint Ketahanan Pangan Pemerintahan Prabowo-Gibran Sudah Disusun

7 hari lalu

Mentan Sebut Blueprint Ketahanan Pangan Pemerintahan Prabowo-Gibran Sudah Disusun

Swasembada pangan mandiri energi merupakan cita-cita tertinggi di sektor pangan RI yang dapat meningkatkan PDB sebesar 4,8 persen.

Baca Selengkapnya

Tidak Sakit tapi Sering Lesu, Penyebabnya dari Stres sampai Kegemukan

8 hari lalu

Tidak Sakit tapi Sering Lesu, Penyebabnya dari Stres sampai Kegemukan

Banyak hal yang bisa menguras energi meski seringnya kombinasi faktor tertentu yang membuat kita merasa lesu, termasuk stres dan kegemukan.

Baca Selengkapnya

Ekonomi Semakin Sulit dan Marak PHK, Kelas Menengah Rentan Miskin Makan dari Tabungan

9 hari lalu

Ekonomi Semakin Sulit dan Marak PHK, Kelas Menengah Rentan Miskin Makan dari Tabungan

Kondisi perekonomian yang semakin sulit dan maraknya PHK menyebabkan banyak kelas menengah rentan miskin. Mereka bertahan hidup dari sisa tabungan.

Baca Selengkapnya