APBBI Beberkan Tingkat Okupansi Mal di 2024 Tak Capai Target

Sabtu, 6 Juli 2024 07:00 WIB

Pengunjung beraktivitas di pusat perbelanjaan Lippo Mall Kemang, Jakarta, Sabtu, 31 Oktober 2020. Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menyebutkan cuti bersama dan libur panjang berkontribusi meningkatkan kunjungan ke pusat perbelanjaan pada Oktober 2020. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) terpaksa menurunkan target okupansi atau tingkat keterisian unit dalam pusat belanja atau mal di Indonesia tahun ini menjadi hanya 80 persen. Target sebelumnya sebesar 90 persen diprediksi tidak tercapai hingga akhir tahun.

Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja menuturkan target itu termaktub dalam rencana bisnis yang asosiasinya susun pada 2023. Rencana bisnis antara lain memuat target tingkat kunjungan dan okupansi pusat-pusat belanja di Indonesia pada 2024.

Dia mengatakan tingkat kunjungan di pusat-pusat belanja dalam negeri sebenarnya sudah cukup baik, yakni lebih dari 100 persen dari capaian sebelum pandemi Covid-19. Untuk tingkat okupansi, dia berharap pada 2023 mencapai 80 persen dan 2024 naik menjadi 90 persen.

“Kami terpaksa merevisi karena banyak sekali gangguan-gangguan yang mengakibatkan peritel tak bisa pembukaan toko-toko barunya,” ujar dia dalam bincang media di sebuah restoran di Sarinah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 5 Juli 2024.

Alphonsuz menjelaskan rendahnya tingkat okupansi itu disebabkan oleh produk-produk ilegal yang membanjiri pasar Indonesia. Menurut dia, baik toko impor maupun lokal terdampak oleh banjir impor ilegal. Dia mencontohkan, bisnis UMKM hijab terhambat karena di pasar beredar hijab impor seharga hanya Rp 5 hingga Rp 8 ribu. “Impor ilegalnya sama sekali tidak pernah diperhatikan. Yang diubah-ubah hanya impor resmi,” kata dia.

Advertising
Advertising

Dengan kondisi ini, Alphonsuz memprediksi sampai akhir tahun, tingkat okupansi akan stagnan di angka 80 persen. Dia mengaku sulit meningkatkan tingkat okupansi itu lantaran masa puncaknya telah lewat pada Lebaran lalu. Tahun ini, hanya tersisa satu momentum, yakni Natal dan tahun baru.

Namun bila kondisi ini terus dibiarkan, dia mengaku ragu tingkat okupansi dapat bertahan di angka 80 persen sampai memasuki 2025. Dia mengatakan, banyak peritel akan menutup tokonya karena kalah oleh impor ilegal. “Kalau dibiarkan terus, ini akan mengancam industri ritel secara keseluruhan,” kata dia.

Pilihan Editor: Jaya Real Property Bidik Pendapatan Rp 300 Miliar dari Bintaro Jaya Xchange Mall 2 yang Baru Dibuka

Berita terkait

Terkini: ESDM Buka Suara soal Rencana Prabowo Ganti Subsidi BBM Menjadi BLT, BBN Airlines Indonesia Segera Buka Rute Jakarta-Pontianak

13 jam lalu

Terkini: ESDM Buka Suara soal Rencana Prabowo Ganti Subsidi BBM Menjadi BLT, BBN Airlines Indonesia Segera Buka Rute Jakarta-Pontianak

Kementerian ESDM merespon rencana Presiden Terpilih Prabowo Subianto menggantikan subsidi BBM dengan Bantuan Langsung Tunai atau BLT.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Membendung Masuknya Aplikasi Temu ke Indonesia

13 jam lalu

Ramai-ramai Membendung Masuknya Aplikasi Temu ke Indonesia

Kominfo melarang aplikasi Temu beroperasi di Indonesia. Ada sederet alasan.

Baca Selengkapnya

LPPOM MUI Sebut Label No Pork No Lard Bukan Jaminan Produk Halal, Ini Alasannya

15 jam lalu

LPPOM MUI Sebut Label No Pork No Lard Bukan Jaminan Produk Halal, Ini Alasannya

Direktur Utama LPPOM MUI Muti Arintawati mengatakan bahwa label No Pork No Lard bukan jaminan produk halal. Mengapa?

Baca Selengkapnya

Aplikasi Temu Dianggap Berbahaya, Menkominfo: Kita Nggak Kasih Izin

16 jam lalu

Aplikasi Temu Dianggap Berbahaya, Menkominfo: Kita Nggak Kasih Izin

Menkominfo tak akan beri izin beroperasi pada aplikasi Temu.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Salurkan KUR Rp 32,20 Triliun ke 293 Ribu Pelaku UMKM Sepanjang 2024

17 jam lalu

Bank Mandiri Salurkan KUR Rp 32,20 Triliun ke 293 Ribu Pelaku UMKM Sepanjang 2024

Bank Mandiri telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sejumlah Rp 32,20 triliun hingga September 2024.

Baca Selengkapnya

Mengapa Aplikasi Temu Dianggap Berbahaya jika Masuk Indonesia?

21 jam lalu

Mengapa Aplikasi Temu Dianggap Berbahaya jika Masuk Indonesia?

Pendapat berbagai pihak terkait dampak negatif aplikasi Temu bila beroperasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Target Kredit 30 Persen UMKM Sulit Tercapai, Kementerian Koperasi: Kami Realistis

21 jam lalu

Target Kredit 30 Persen UMKM Sulit Tercapai, Kementerian Koperasi: Kami Realistis

Kementerian Koperasi dan UKM mengatakan target kredit perbankan untuk 30 persen UMKM sulit tercapai tahun ini.

Baca Selengkapnya

Rusdi Kirana Berjanji Perjuangkan UMKM di Senayan

1 hari lalu

Rusdi Kirana Berjanji Perjuangkan UMKM di Senayan

Rusdi Kirana akan perjuangkan UMKM di Senayan. Ia memilih pensiun mengurus Lion Air Grup.

Baca Selengkapnya

Nutrition Fact Rumah BUMN Telkom Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM

1 hari lalu

Nutrition Fact Rumah BUMN Telkom Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM

Saat ini kesadaran konsumen akan kesehatan termasuk kepada makanan yang dikonsumsi semakin tinggi.

Baca Selengkapnya

Terkini: Deflasi 5 Bulan Berturut-turut Apindo Cemas vs Pemerintah Tenang-tenang Saja, Program Kartu Prakerja Diharapkan Tetap Berlanjut di Era Prabowo

1 hari lalu

Terkini: Deflasi 5 Bulan Berturut-turut Apindo Cemas vs Pemerintah Tenang-tenang Saja, Program Kartu Prakerja Diharapkan Tetap Berlanjut di Era Prabowo

Kemenko Perekonomian mengatakan deflasi yang sudah berlangsung selama lima bulan berturut-turut tidak berkaitan dengan pelemahan daya beli.

Baca Selengkapnya