Anggota DPR Minta Garuda Indonesia Optimalkan Penerbangan Haji untuk 2025
Reporter
Bagus Pribadi
Editor
Grace gandhi
Kamis, 4 Juli 2024 07:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR Evita Nursanty meminta agar PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mengoptimalkan pelayanan jemaah haji baik keberangkatan dan kepulangan pada 2025.
“Ke depan harus ada optimalisasi, karena kalau dari tahun sebelumnya ada saja kesalahan yang sama, ini kan tentunya ada yang salah,” katanya dalam rapat kerja di Komisi VI DPR di Senayan, Rabu, 3 Juli 2024.
Evita mengatakan penerbangan jemaah haji 2024 menjadi sorotan publik, khususnya perihal keterlambatan pemulangan jemaah. Ia mengingatkan agar Garuda Indonesia segera menginformasikan ke jemaah jika ada indikasi keterlambatan.
“Kami prihatin atas keterlambatan itu, tapi ini masih ada kloter kedua kepulangan haji ke Indonesia. Orang kalau dikasih tahu pasti bisa menerima,” kata Evita.
Sementara untuk penerbangan haji 2025, ia menyarankan agar Garuda Indonesia membuka kesempatan pada maskapai lain guna turut melayani jemaah haji dari Indonesia. “Kalau memang dirasa armada Garuda untuk belum cukup, ya dibuka kesempatan untuk maskapai lain. Makanya harus ada solusi agar apa yang dialami 2024 tak akan terjadi lagi,” ujarnya.
Menjawab itu, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, fakta di lapangan sangat menantang, sehingga bisa terjadi keterlambatan pemulangan. “Tiba-tiba bandara penuh, suhu udara juga menentukan. Makanya kami sediakan dua transit di Medan dan Haiderabad, India,” ujarnya.
Irfan mengatakan, Garuda Indonesia juga harus kembali meminta izin penerbangan bila jam dan jenis pesawatnya berbeda. Ada pula, kata Irfan, mengenai waktu/ketentuan terbang awak pesawat, yang tak boleh dilanggar.
“Itu harus ikut aturan karena berisiko lisensi kami dicabut. Jadi bisa saja pesawat sudah siap, jemaah sudah siap, tak ada pilot yang sudah siap,” kata Irfan.
Sesuai dengan perjanjian kerja sama Haji 2024 Garuda Indonesia dengan Kementerian Agama pada 22 Februari 2024, maka Garuda Indonesia akan menerbangkan 109,072 jemaah dengan 292 kloter atau penerbangan dari 9 embarkasi, di antaranya Banda Aceh, Medan, Padang, Jakarta, Solo, Balikpapan, Banjarmasin, Ujung Pandang, dan Lombok.
“Ada dua kejadian sebelum keberangkatan. Sebenarnya satu kejadian cuma berdampak ke lainnya, yaitu munculnya percikan api di salah satu engine di pesawat 747 (Boeing 747-400) dari Makassar, untuk itu kami menggantikan dua penerbangan reguler,” kata dia.
Irfan juga menyampaikan adanya permasalahan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-6239 rute Solo-Jeddah mengalami return to base (RTB) atau kembali ke bandara keberangkatan Bandara Adi Soemarmo, Selasa, 2 Juli 2024.
Pilihan Editor: Kritisi Rencana Pemerintah Bentuk Family Office, Pengamat: Ada Kebutuhan Rakyat yang Lebih Mendesak