Sahamnya Masih Disuspensi, Waskita Karya Klaim Progres Restrukturisasi Utang Sudah 75 Persen

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Grace gandhi

Sabtu, 29 Juni 2024 09:39 WIB

Pekerja tengah menyelesaikan pembangunan tol Becakayu kawasan Kalimalang, Jakarta, 7 November 2017. Saat ini, kontraktor yakni PT Waskita Karya (Persero) Tbk, sedang merampungkan Seksi 1A mulai dari Kampung Melayu-Cipinang Muara, sepanjang 3,5 kilometer. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) mengungkapkan perkembangan pemulihan kondisi atas suspensi atau penangguhan perdagangan sahamnya. Hal ini disampaikan Waskita Karya secara tertulis kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 28 Juni 2024.

Senior Vice President Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menyampaikan dua poin yang berkaitan dengan perkembangan pemulihan perseroan. Pertama, mengenai restrukturisasi utang perbankan yang ditargetkan pada Juli 2024. Hingga kini, persentase progresnya dilaporkan 75 persen.

"Saat ini perseroan telah menyampaikan skema restrukturisasi final kepada kreditur perbankan dan masih dalam proses persetujuan di masing-masing Komite Perbankan," kata Ermy dalam dokumen tersebut.

Poin kedua mengenai restrukturisasi utang obligasi yang ditargetkan pada Agustus 2024. Per hari ini, persentase progresnya juga dilaporkan mencapai 75 persen. Ermy menambahkan, proses restrukturisasi utang ini diharapkan dapat memperbaiki kondisi perusahaan.

"Saat ini perseroan sedang dalam proses permohonan persetujuan skema restrukturisasi atas utang obligasi (non-penjaminan) melalui mekanisme RUPO (Rapat Umum Pemegang Obligasi)," tuturnya.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, BEI kembali memperpanjang suspensi perdagangan saham Waskita Karya di seluruh pasar. Hal ini dilakukan karena Waskita lagi-lagi gagal membayar utang obligasinya.

"Dalam rangka menjaga perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien, maka BEI memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan efek PT Waskita Karya (Persero) Tbk. di seluruh pasar terhitung sejak sesi II tanggal 16 Mei 2024, hingga pengumuman bursa lebih lanjut," tulis BEI dalam pengumumannya.

Pilihan Editor: Asosiasi Produsen Serat dan Benang: 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup, 150 Ribu Karyawan Kena PHK

Berita terkait

Hari ini, Sidang Perdana Gugatan 24 Warga Terhadap Waskita Karya dan Kedubes India

1 jam lalu

Hari ini, Sidang Perdana Gugatan 24 Warga Terhadap Waskita Karya dan Kedubes India

24 warga menggugat PT Waskita Karya, Kedutaan Besar India dan PT Bita Enarcon Engineering karena dinilai melawan hukum

Baca Selengkapnya

Anak Pendiri Astra Gugat Waskita Karya dan Kedutaan India, Gara-gara Bangunan 18 Lantai?

1 jam lalu

Anak Pendiri Astra Gugat Waskita Karya dan Kedutaan India, Gara-gara Bangunan 18 Lantai?

Sebanyak 24 warga, di antaranya anak pendiri Astra, Edwin Soeryadjaya, menggugat Kedutaan Besar India di Jakarta dan PT Waskita Karya di PN Jaktim.

Baca Selengkapnya

Ramai Dikabarkan Matahari Kembali Tutup Gerai, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

4 jam lalu

Ramai Dikabarkan Matahari Kembali Tutup Gerai, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Matahari Department Store ramai dikabarkan menutup gerainya di Mal Balekota, Tangerang. Benarkah dan apa saja pemicunya?

Baca Selengkapnya

BEI Publikasi 50 Emiten yang Terancam Delisting, Ada Waskita Karya dan Anak Perusahaan Bakrie

1 hari lalu

BEI Publikasi 50 Emiten yang Terancam Delisting, Ada Waskita Karya dan Anak Perusahaan Bakrie

BEI mempublikasi daftar 50 saham atau emiten yang terancam dicoret dari pencatatatan atau delisting. Ada PT Waskita Karya Tbk, atau WSKT dan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL).

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat ke Level 7.118, Samuel Sekuritas: Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

1 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat ke Level 7.118, Samuel Sekuritas: Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG tercatat menguat di akhir perdagangan sesi pertama hari ini Senin, 1 Juli 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: APBD Jakarta yang Jadi Rebutan sampai Jokowi Disebut PKS Cawe-cawe Pilgub, 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup 150 Ribu Karyawan Kena PHK

3 hari lalu

Terkini: APBD Jakarta yang Jadi Rebutan sampai Jokowi Disebut PKS Cawe-cawe Pilgub, 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup 150 Ribu Karyawan Kena PHK

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dikabarkan didorong oleh ayahnya, Presiden Jokowi, untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Satgas BLBI Sita Aset di Jakarta hingga Bogor dengan Total Nilai Rp 333,6 Miliar

4 hari lalu

Satgas BLBI Sita Aset di Jakarta hingga Bogor dengan Total Nilai Rp 333,6 Miliar

Satgas BLBI kembali sita beberapa aset properti di Jakarta hingga bogor. Total estimasi nilai keseluruhan aset mencapai Rp 333,6 miliar

Baca Selengkapnya

Laba Gudang Garam Naik Hampir Dua Kali Lipat

4 hari lalu

Laba Gudang Garam Naik Hampir Dua Kali Lipat

Laba PT Gudang Garam Tbk. naik hampir dua kali lipat dari Rp 2,8 triliun menjadi Rp 5,3 triliun.

Baca Selengkapnya

Jumlah Investor Pasar Modal Nasional Tembus 13 Juta Orang, di Solo Raya Rata-Rata Bertambah 3 Ribu Orang per Bulan

5 hari lalu

Jumlah Investor Pasar Modal Nasional Tembus 13 Juta Orang, di Solo Raya Rata-Rata Bertambah 3 Ribu Orang per Bulan

BEI mencatat pada hingga kini jumlah investor pasar modal Indonesia sudah melampaui 13 juta single investor identification (SID).

Baca Selengkapnya

Utang Menumpuk jadi Salah Satu Penyebab Banyak BUMN Terancam Bangkrut

5 hari lalu

Utang Menumpuk jadi Salah Satu Penyebab Banyak BUMN Terancam Bangkrut

Ada berbagai masalah yang dihadapi sejumlah BUMN sehingga rencananya akan disuntik mati

Baca Selengkapnya