Menhub Budi Karya Tinjau Terminal Amplas yang Didanai Bank Dunia Rp 1,8 Triliun
Reporter
Mei Leandha
Editor
Grace gandhi
Sabtu, 29 Juni 2024 07:45 WIB
TEMPO.CO, Medan - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan Wali Kota Medan Bobby Nasution meninjau Terminal Tipe A Amplas di Jalan Panglima Denai, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan.
Menhub Budi Karya ingin melihat perkembangan terminal Mastran Bus Rapid Transit (BRT) Medan, Binjai, Deliserdang atau Mebidang dan lokasi yang akan dijadikan Depo BRT.
Pembangunan Depo atau tempat pemberhentian akhir bus bakal istimewa karena menyediakan charging bus untuk memenuhi rencana pemerintah mengubah kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik (EV).
Menurut Budi Karya, setelah pembangunan selesai, Kota Medan dan Bandung akan menjadi kota percontohan infrastruktur transportasi darat.
"Saya khusus datang untuk mengevaluasi pinjaman dari Bank Dunia atau Word Bank sebesar Rp 1,8 triliun untuk Medan dan Bandung, gunanya membangun infrastruktur transportasi darat. Dari total anggaran, Rp 300 miliar untuk membangun depo, sisanya untuk peningkatan infrastruktur, seperti pedestrian, halte dan taman," kata Budi, Jumat, 28 Juni 2024.
Terminal Amplas, kata Budi, adalah salah satu stasiun terbaik di Indonesia. Apalagi sekarang, terjadi peningkatan bus dan jumlah penumpang. Ini menunjukkan bahwa keputusan menjadikan Amplas sebagai terminal sudah tepat.
"Pergerakan antarkota di Sumut, Aceh, Riau itu banyak sekali. Saya apresiasi Dirjen Darat, Pak Wali Kota Medan yang selalu berkolaborasi. Medan bisa menjadi percontohan infrastruktur transportasi darat loan pemerintah," ucapnya.
Selanjutnya: Bobby Nasution berterima kasih kepada Kementerian Perhubungan....
<!--more-->
Bobby Nasution berterima kasih kepada Kementerian Perhubungan yang menjadikan Kota Medan sebagai kota percontohan. Dia bilang, Pemkot Medan komitmen dan mendukung seluruh proyek nasional di Kota Medan terwujud.
“Sebagai bentuk dukungan, kami siap memberikan lahan untuk pembangunan Depo BRT,” katanya.
Jumlah penumpang rata-rata Terminal Amplas per tahun menurut data Kementerian Perhubungan sekitar 85.271 penumpang. Melayani 32 trayek Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dengan 602 armada, Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) ada 25 trayek dengan 295 armada, tiga trayek angkutan kota dan dua trayek Trans Metro Deli.
Desain Terminal Amplas mengusung konsep modern, lengkap dan mewah, setara dengan bandara. Peletakan batu pertama dimulainya revitalisasi dilakukan Menhub Budi Karya pada November 2020. Menurut Budi, Medan sebagai kota metropolitan harus memiliki angkutan publik yang masif, bagus dan signifikan mendukung mobilitas warganya.
Pembangunan terminal dikerjakan selama dua tahun dengan dengan skema kontrak tahun jamak atau multi years contract. Biaya yang dialokasikan sebesar Rp 45 miliar yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (ABSN).
"Kalau di sini, kereta api masih sekitar 6.000 penumpang, bus 10.000 orang. Angkutan massal harus kita siapkan dari sekarang," kata Budi Karya.
Pilihan Editor: Basuki Hadimuljono Sebut Pembangunan Istana dan Rumah Menteri di IKN Sudah 82 Persen